bacakoran.co

Gaji Besar tak Sesuai Hasil, Al-Ettifaq Tendang Steven Gerrard

Steven Gerrard tak mampu membawa Al-Ettifaq berprestasi di kompetisi domestik--

“Saya telah menonton dan jadi follower Al-Ettifaq sejak tahun 2001. Sayangnya musim  dilatih oleh pelatih yang sanga buruk. Sejujurnya saya sangat yakin dia bukan seorang pelatih yang hebat,” tulis salah satu fans Al-Ettifaq.

“Dia sangat kurang di semua aspek seperti taktik, spirit, motivasi, dan sangat buruk dalam memberikan komentar kepada awak media. Saya heran kok bisa dia bertahan menjadi pelatih Aston Villa dengan sikap seperti itu,” lanjutnya.

Prestasi hebat sebagai pemain tak menular saat menjadi pelatih. Steven Gerrard masih sangat kesusahan dalam meramu skuadnya. Pada saat menjadi pelatih Aston Villa, dia hanya meraih satu kemenangan dari 8 kali pertandingan.

Tak heran jika manajemen Aston Villa langsung memecatnya atas rentetan hasil buruk selama menjadi pelatih The Villans. Bayangkan Aston Villa hanya menempati peringkat ke-17 klasemen sementara awal musim.

Aston Villa tak pernah berada di zona degradasi. Dengan cepat petinggi klub langsung mendatangkan pelatih Unai Emery untuk menggantikan Steven Gerrard. Hingga kini prestasi Aston Villa tetap stabil bersama Unai Emery.

Pada musim lalu pelatih asal Spanyol itu sukses membawa Aston Villa finis di peringkat keempat dan meraih tiket berlaga ke Liga Champions. Prestasi tersebut membuat fans Aston Villa sangat bersyukur punya pelatih bertangan dingin yang mampu menyulap Villa menjadi tim hebat. (*)

 

 

 

 

 

Gaji Besar tak Sesuai Hasil, Al-Ettifaq Tendang Steven Gerrard

Zulhanan

Zulhanan


bacakoran.co – kebersamaan dengan tidak berlangsung lama. pelatih asal inggris berusia 44 tahun itu harus angkat koper dari saudi pro league setelah gagal membawa perubahan pada salah satu klub terkaya di tersebut.

mantan pelatih itu dipecat setelah menuai hasil buruk pada turnamen piala raja. al-ettifaq secara mengejutkan mereka tersingkir di babak 16 besar dari tim kasta kedua saudi pro league, al-jabalain dengan skor 1-3.

kekalahan tersebut seakan menjadi puncak kekesalan manajemen al-ettifaq mengingat hasil negative juga sering ditorehkan di kompetisi saudi pro league. al-ettifaq saat ini berada di peringkat ke-10 klasemen sementara.

posisi mereka sangat riskan terdegradari musim depan mengingat hanya berselisih 5 poin dari zona degradasi. padahal al-ettifaq diperkuat pemain berlabel bintang seperti , georginio wijnaldum, dan demarai gray.

gerrard hanya menjadi pelatih selama 16 bulan dan mendapatkan gaji cukup besar. manajemen al-ettifaq harus mengeluarkan uang rp304 miliar per-tahun untuk membayar gajinya. nominal tersebut membuata gerrard termasuk pelatih dengan bayaran tertinggi di dunia.

dengan gaji yang sangat fantastis tersebut tak serta merta membuat al-ettifaq menjadi tim hebat. justru mereka kesulitan untuk menembus papan atas. lihat saja pada musim lalu, al-ettifaq hanya finis di peringkat ke-6 klasemen akhir saudi pro league.

al-ittifaq hanya mengoleksi 48 poin saja tak berselisih sangat jauh dengan pemuncak klasemen, al-hilal dengan selisih 48 poin.  begitu juga dengan musim ini baru mengoleksi 11 poin dari 3 kali menang 2 kali imbang dan 3 kali kalah.

tersingkirnya al-ettifaq di ajang piala raja karena komposisi yang tidak bisa dimainkan oleh steven gerrard. mantan pemain liverpool itu tidak mamasukkan moussa dembele. penyerang asal prancis berusia 28 tahun itu dicadangkan.

dembele baru dimasukkan pada menit ke-69 menggantikan alvaro medran saat posisi al-ettifaq tertinggal 1-2. sayang pergantian strategi tersebut tak efektif malah tim tamu justru menambahk keunggulan menjadi 3-1.

fans al-ettifaq sangat kesal atas kekalahan yang dialami timnya. padahal secara materi pemain, al-ettifaq sudah bagus dan rata-rata diperkuat pemain yang pernah merumput di klub eropa. diantaranya vitinho, seko fofana, georginio wijnaldum, dan demarai gray.

“saya telah menonton dan jadi follower al-ettifaq sejak tahun 2001. sayangnya musim  dilatih oleh pelatih yang sanga buruk. sejujurnya saya sangat yakin dia bukan seorang pelatih yang hebat,” tulis salah satu fans al-ettifaq.

“dia sangat kurang di semua aspek seperti taktik, spirit, motivasi, dan sangat buruk dalam memberikan komentar kepada awak media. saya heran kok bisa dia bertahan menjadi pelatih aston villa dengan sikap seperti itu,” lanjutnya.

prestasi hebat sebagai pemain tak menular saat menjadi pelatih. steven gerrard masih sangat kesusahan dalam meramu skuadnya. pada saat menjadi pelatih aston villa, dia hanya meraih satu kemenangan dari 8 kali pertandingan.

tak heran jika manajemen aston villa langsung memecatnya atas rentetan hasil buruk selama menjadi pelatih the villans. bayangkan aston villa hanya menempati peringkat ke-17 klasemen sementara awal musim.

aston villa tak pernah berada di zona degradasi. dengan cepat petinggi klub langsung mendatangkan pelatih unai emery untuk menggantikan steven gerrard. hingga kini prestasi aston villa tetap stabil bersama unai emery.

pada musim lalu pelatih asal spanyol itu sukses membawa aston villa finis di peringkat keempat dan meraih tiket berlaga ke liga champions. prestasi tersebut membuat fans aston villa sangat bersyukur punya pelatih bertangan dingin yang mampu menyulap villa menjadi tim hebat. (*)

 

 

 

 

 

Tag
Share