bacakoran.co

Usai Trump Menang Pilpres AS, Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas, Bos The Fed Tegaskan Ini!

Federal Reserve System alias The Fed kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,50-4,75 pada pertemuan FOMC November 2024. Tampak foto Ketua The Fed Jerome Powell.--istimewa

Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan, pihaknya merasa cukup yakin dengan kondisi ekonomi saat ini, meski inflasi sedikit lebih tinggi dari perkiraan.

"Pada Desember nanti, kami akan memiliki data tambahan, dan keputusan lebih lanjut akan diambil berdasarkan itu," ujar Powell dalam konferensi pers setelah pertemuan FOMC.

BACA JUGA:TOK! The Fed Pangkas Suku Bunga 50 Bps, Pertama Sejak Maret 2020, Ini Dampaknya Menurut Pakar

BACA JUGA:Pasar Optimis The Fed Pangkas Suku Bunga, Harga Minyak Dunia Turun Tipis, Tren Positif Lanjut?

Adapun, Rapat FOMC ini dilangsungkan sehari setelah kandidat Partai Republik, Donald Trump, menang dalam pemilu AS, mengalahkan Kamala Harris dari Partai Demokrat.

Dalam kampanyenya, Trump berjanji untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi AS dengan kebijakan proteksionisme yang mendukung produk dalam negeri.

Sejumlah ekonom mengkhawatirkan rencana percepatan ekonomi di bawah Trump dapat memicu lonjakan inflasi.

Sehingga mungkin akan memengaruhi pemangkasan suku bunga The Fed di masa mendatang.

BACA JUGA:BI Bakal Dahului The Fed Turunkan Suku Bunga Acuan? Simak 6 Faktor Pendukungnya!

BACA JUGA:Rupiah Tak Bertenaga saat Pasar Optimis Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Kok Bisa?

Namun, Powell menegaskan jika kebijakan moneter The Fed tetap independen.

Menurut Powell, pemilihan presiden tidak akan langsung mempengaruhi keputusan kebijakan The Fed dalam jangka pendek.

Mengingat Trump baru akan dilantik pada Januari 2025.

“Pemilu tidak akan memengaruhi kebijakan kami (The Fed) saat ini,” kata Powell.

BACA JUGA:Jelang Pengumuman Suku Bunga BI, Nilai Tukar Rupiah Pagi Ini Kembali Keok Dihajar Dolar AS

Usai Trump Menang Pilpres AS, Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas, Bos The Fed Tegaskan Ini!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – bank sentral amerika serikat (as) alias , kembali memangkas sebesar 25 basis points (bps), menjadi kisaran 4,50–4,75 persen, pada kamis (7/11/2024) waktu as atau jumat dini hari waktu indonesia.

penurunan ini merupakan pemangkasan kedua berturut-turut yang dilakukan the fed dalam dua kali pertemuan federal open market committee (fomc).

sebelumnya, the fed memangkas suku bunga acuan hingga 50 bps pada pertemuan september.

dengan kebijakan ini, total pemangkasan suku bunga sejak september mencapai 75 bps.

the fed menjelaskan, kebijakan penurunan suku bunga kali ini didasarkan pada tren penurunan inflasi as yang telah mendekati target 2 persen.

data ekonomi terbaru menunjukkan jika aktivitas ekonomi as masih tumbuh stabil.

tingkat pengangguran memang naik, namun masih berada pada tingkat yang rendah.

“sementara itu, inflasi telah menunjukkan kemajuan menuju target 2 persen, meski tetap pada tingkat yang cukup tinggi," ujar the fed melalui situs resminya.

per september 2024, inflasi as melandai ke 2,4 persen (year-on-year), dan tingkat pengangguran mencapai 4,1 persen.

meski sempat mencapai 4,3 persen pada juli 2024--tertinggi sejak oktober 2021--angka ini menunjukkan keseimbangan dalam pasar tenaga kerja dan inflasi.

ketua the fed jerome powell menyampaikan, pihaknya merasa cukup yakin dengan kondisi ekonomi saat ini, meski inflasi sedikit lebih tinggi dari perkiraan.

"pada desember nanti, kami akan memiliki data tambahan, dan keputusan lebih lanjut akan diambil berdasarkan itu," ujar powell dalam konferensi pers setelah pertemuan fomc.

adapun, rapat fomc ini dilangsungkan sehari setelah kandidat partai republik, donald trump, menang dalam pemilu as, mengalahkan kamala harris dari partai demokrat.

dalam kampanyenya, trump berjanji untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi as dengan kebijakan proteksionisme yang mendukung produk dalam negeri.

sejumlah ekonom mengkhawatirkan rencana percepatan ekonomi di bawah trump dapat memicu lonjakan inflasi.

sehingga mungkin akan memengaruhi pemangkasan suku bunga the fed di masa mendatang.

namun, powell menegaskan jika kebijakan moneter the fed tetap independen.

menurut powell, pemilihan presiden tidak akan langsung mempengaruhi keputusan kebijakan the fed dalam jangka pendek.

mengingat trump baru akan dilantik pada januari 2025.

“pemilu tidak akan memengaruhi kebijakan kami (the fed) saat ini,” kata powell.

powell pun mengonfirmasi dia tidak berencana mengundurkan diri, bahkan jika trump memintanya.

“tidak, saya tidak akan mundur,” tegas powell.

ia pun mengingatkan jika presiden tidak memiliki kewenangan untuk memberhentikan ketua the fed.

“undang-undang tidak mengizinkan pemecatan itu,” cetusnya.

selama masa jabatan pertamanya, trump kerap mengkritik powell dan kebijakan the fed.

bahkan, pada 2019, trump sempat menyebut bank sentral sebagai penghambat utama bagi ekonomi as, melebihi tantangan dari negara-negara lain.

Tag
Share