bacakoran.co

Isi Pesan Ancaman Kasus Viral Siswa Surabaya yang Dipaksa Sujud dan Menggonggong, Berkali-kali di Teror!

Viral kasus siswa SMA Surabaya yang diancam menggonggong --Ist

BACAKORAN.CO - Terbongkar isi percakapan antara seorang siswa SMA Gloria Surabaya yang kita sebut saja E (15 tahun) dengan anak dari Ivan Sugianto, yakni EM. 

Kasus ini menjadi perhatian publik setelah video yang memperlihatkan Ivan Sugianto meminta E bersujud dan menggonggong seperti anjing menjadi viral di media sosial.

Sebelum kejadian yang direkam dalam video tersebut, E ternyata telah beberapa kali menerima ancaman dari EM melalui pesan di media sosial. 

Ancaman ini membuat E merasa terintimidasi dan ketakutan. 

BACA JUGA:Viral! Orang Tua Siswa di Surabaya Paksa Siswa Lain Bersujud dan Menggonggong, Ini Kronologi Lengkapnya

BACA JUGA:Fix Nagih! Resep Puding Lapis Surabaya ala Chef Devina Hermawan yang Manis dan Lezat, Wajib Cobain Moms

Tak hanya ancaman EM juga mendatangi E di sekolah bersama beberapa orang dewasa termasuk ayahnya Ivan Sugianto.

Permasalahan ini bermula pada pertengahan Oktober 2024 saat E bercanda dengan teman-temannya dengan menyebut gaya rambut EM seperti anjing pudel

Meski hanya bercanda di kalangan teman, ucapan ini sampai ke telinga EM yang merasa tersinggung.

Kesal dengan komentar E, EM mengirim pesan lewat Instagram, menuntut agar E meminta maaf. 

BACA JUGA:Viral! Sebuah Bus TransJakarta Dilempari Batu oleh Pengendara Motor, Diduga Sempat Cekcok

BACA JUGA:UI Minta Maaf Setelah Viral Jasa Kilat Akademik, Gelar Doktor Bahlil Lahadalia Batal?

Tidak cukup dengan permintaan maaf, EM memaksa E membuat video permohonan maaf dan menulis surat pernyataan di atas materai. 

Ibunda E Ira Maria, mengungkapkan bahwa anaknya sempat bingung.

Isi Pesan Ancaman Kasus Viral Siswa Surabaya yang Dipaksa Sujud dan Menggonggong, Berkali-kali di Teror!

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - terbongkar isi percakapan antara seorang siswa sma gloria yang kita sebut saja e (15 tahun) dengan anak dari ivan sugianto, yakni em. 

kasus ini menjadi perhatian publik setelah video yang memperlihatkan meminta e bersujud dan menggonggong seperti anjing menjadi viral di media sosial.

sebelum kejadian yang direkam dalam video tersebut, e ternyata telah beberapa kali menerima dari em melalui pesan di media sosial. 

ancaman ini membuat e merasa dan ketakutan. 

tak hanya ancaman em juga mendatangi e di sekolah bersama beberapa orang dewasa termasuk ayahnya ivan sugianto.

permasalahan ini bermula pada pertengahan oktober 2024 saat e bercanda dengan teman-temannya dengan menyebut gaya rambut em seperti . 

meski hanya bercanda di kalangan teman, ucapan ini sampai ke telinga em yang merasa tersinggung.

kesal dengan komentar e, em mengirim pesan lewat instagram, menuntut agar e meminta maaf. 

tidak cukup dengan permintaan maaf, em memaksa e membuat video permohonan maaf dan menulis surat pernyataan di atas materai. 

ibunda e ira maria, mengungkapkan bahwa anaknya sempat bingung.

"em mengirim pesan kepada e bahwa e harus membuat video dan menulis surat pernyataan di atas materai permintaan maaf. karena e tidak tahu apa itu materai, dia menceritakan kronologis itu kepada kita orang tuanya," ungkap ira maria.

dalam video yang tersebar ivan sugianto terlihat langsung menegur e dengan tegas, meminta e bersujud dan menggonggong. 

ayah e, wandarto, yang mencoba melindungi anaknya meminta e untuk tidak mengikuti perintah tersebut.

"minta maaf, sujud, menggonggong, menggonggong, menggonggong," teriak ivan kepada e.

namun, ivan tetap bersikeras.

kejadian ini membuat e mengalami ketakutan dan kecemasan. 

orang tuanya khawatir dengan kondisi psikologis e yang kini menjadi lebih waspada dan takut setiap kali mereka meninggalkan rumah. 

ira maria menyebutkan bahwa e bahkan meminta memastikan identitas orang tuanya saat mereka membuka pintu rumah.

kronologi orang tua siswa di surabaya paksa siswa lain bersujud & menggonggong

surabaya digegerkan dengan video viral yang menunjukkan aksi intimidasi oleh seorang  terhadap seorang siswa.

insiden ini terjadi di sebuah sekolah di surabaya, jawa timur, pada 21 oktober lalu.

video tersebut memperlihatkan seorang pria, berinisial iv, memaksa seorang  berinisial en untuk bersujud dan menggonggong seperti anjing sebagai bentuk permintaan maaf.

menurut keterangan saksi, insiden bermula saat anak dari iv, yang berinisial ems, merasa diejek oleh en dalam sebuah acara olahraga di sekolah.

ems kemudian melaporkan hal tersebut kepada orang tuanya, iv, yang langsung mendatangi sekolah bersama beberapa orang lainnya.

sesampainya di sekolah, iv diduga mengintimidasi en dengan memintanya berlutut, bersujud, dan menggonggong.

rekaman video aksi intimidasi ini langsung beredar luas di media sosial, memicu reaksi  yang marah dan prihatin.

masyarakat menilai tindakan tersebut tidak pantas dilakukan, terutama terhadap seorang siswa di lingkungan sekolah.

peristiwa ini pun menjadi sorotan berbagai media.

upaya hukum dan mediasi

setelah insiden tersebut viral, kasus ini pun dilaporkan ke pihak kepolisian surabaya dan masuk dalam proses hukum.

terdapat dua laporan yang diterima oleh polrestabes surabaya.

laporan pertama berasal dari pihak  yang melaporkan dugaan intimidasi dan tindakan provokatif oleh rombongan yang datang bersama iv.

sedangkan laporan kedua terkait tindakan iv yang memaksa siswa en untuk bersujud dan menggonggong.

dilansir tim bacakoran.co dari kanal youtube beritasatu, kuasa hukum dari pihak sekolah menyatakan bahwa upaya damai telah dilakukan untuk meredakan ketegangan.

beberapa pihak yang berseteru akhirnya sepakat untuk berdamai pada jumat lalu.

namun, laporan terkait dugaan intimidasi terhadap siswa en masih dalam proses di kepolisian.

reaksi pihak sekolah

pihak sekolah sangat menyayangkan kejadian tersebut dan telah mengambil langkah  untuk menjaga lingkungan sekolah tetap aman dan kondusif.

salah satu guru dari sekolah tersebut juga melaporkan kejadian ini ke polisi sebagai bentuk penanganan terhadap tindakan intimidasi yang terjadi di lingkungan sekolah.

humas polrestabes surabaya menyampaikan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.

pihak berwenang berjanji untuk mengusut tuntas kejadian ini demi mencegah terulangnya tindakan serupa.

hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai saksi-saksi yang telah diperiksa dalam kasus ini.

tanggapan publik

kejadian ini menimbulkan reaksi keras dari publik yang mengecam tindakan iv dan meminta pihak berwenang menegakkan keadilan.

banyak yang menganggap tindakan intimidasi seperti ini sangat tidak pantas dan menuntut agar kejadian ini menjadi pelajaran bagi para orang tua agar lebih bijak dalam menangani  anak-anak mereka.

diharapkan, proses hukum dapat memberikan  bagi semua pihak yang terlibat dan menjadi peringatan bagi orang tua serta masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam bersikap di hadapan anak-anak. 

kejadian ini menjadi pelajaran penting bahwa setiap tindakan harus dipertimbangkan dengan bijaksana.

terutama di lingkungan pendidikan, di mana anak-anak berhak mendapatkan rasa aman dan perlindungan.

Tag
Share