bacakoran.co

Panas! Unilever Digugat Anak Usaha Sendiri, Dukungan untuk Gaza Jadi Sorotan!

Unilever Digugat Anak Usaha Sendiri--Ist

BACAKORAN.CO - Unilever kembali menjadi sorotan setelah anak usahanya, Ben & Jerry’s, mengajukan gugatan di pengadilan federal New York.

Tuduhan yang dilayangkan cukup serius, yakni bahwa Unilever telah membungkam suara Ben & Jerry’s yang mendukung perdamaian dan hak asasi manusia, khususnya terkait isu Palestina dan Gaza.  

Dilansir tim bacakoran.co dari CNN Indonesia, menurut laporan Reuters pada Jumat (15/11), Ben & Jerry’s menuduh induk perusahaannya telah empat kali mencegah mereka berbicara secara publik tentang dukungan terhadap pengungsi Palestina.

Bahkan, dalam gugatan tersebut disebutkan bahwa Unilever mengancam membubarkan direksi Ben & Jerry’s jika tetap melanjutkan sikap vokal mereka.

BACA JUGA:Saham Unilever Ambruk Terparah dalam 15 Tahun, Efek Boikot Bikin Shock?

BACA JUGA:PNM dan Unilever Lanjutkan Kolaborasi Jalankan Program Bu Karsa di 7 Kota

Perang dingin antara Unilever dan Ben & Jerry’s sebenarnya sudah berlangsung sejak lama.

Pada 2021, Ben & Jerry’s memutuskan berhenti menjual es krim di wilayah West Bank, menyusul invasi Israel ke Palestina.

Langkah ini didasari keinginan untuk menunjukkan dukungan terhadap perjuangan Palestina.  

Namun, langkah ini ditentang oleh Unilever, yang justru menjajaki peluang kerja sama baru dengan pihak Israel.

BACA JUGA:Gak Kalah Bagus dari Produk Unilever, Ini 5 Sabun Cuci Piring Pengganti Sunlight, Dijamin Bersih dan Hemat!

BACA JUGA:Setelah Oreo, Kini Unilever Tunjukkan Dukungan Terbuka untuk LGBT, Nggak Heran Israel Kan Sarangnya!

Pada Juni 2022, Unilever bahkan menjual unit bisnis Ben & Jerry’s di Israel kepada distributor lokal.

Es krim tersebut kemudian dijual dengan merek berbahasa Ibrani dan Arab, yang memicu kontroversi lebih lanjut.

Panas! Unilever Digugat Anak Usaha Sendiri, Dukungan untuk Gaza Jadi Sorotan!

Ainun

Ainun


bacakoran.co -  kembali menjadi sorotan setelah anak usahanya, ben & jerry’s, mengajukan gugatan di pengadilan federal new york.

tuduhan yang dilayangkan cukup serius, yakni bahwa telah membungkam suara ben & jerry’s yang mendukung perdamaian dan hak asasi manusia, khususnya terkait isu palestina dan gaza.  

dilansir tim dari , menurut laporan reuters pada jumat (15/11), ben & jerry’s menuduh induk perusahaannya telah empat kali mencegah mereka berbicara secara publik tentang dukungan terhadap pengungsi palestina.

bahkan, dalam gugatan tersebut disebutkan bahwa unilever mengancam membubarkan direksi ben & jerry’s jika tetap melanjutkan sikap vokal mereka.

perang dingin antara unilever dan ben & jerry’s sebenarnya sudah berlangsung sejak lama.

pada 2021, ben & jerry’s memutuskan berhenti menjual es krim di wilayah west bank, menyusul invasi ke palestina.

langkah ini didasari keinginan untuk menunjukkan dukungan terhadap perjuangan palestina.  

namun, langkah ini ditentang oleh unilever, yang justru menjajaki peluang kerja sama baru dengan pihak israel.

pada juni 2022, unilever bahkan menjual unit bisnis ben & jerry’s di israel kepada distributor lokal.

es krim tersebut kemudian dijual dengan merek berbahasa ibrani dan arab, yang memicu kontroversi lebih lanjut.

menanggapi gugatan ini, unilever membantah semua tuduhan dan menegaskan bahwa mereka turut berduka cita atas yang terjadi di timur tengah.

"kami menolak klaim yang dibuat oleh dewan misi sosial ben & jerry’s dan akan membela posisi kami dengan sangat kuat," ujar pihak unilever dikutip dari cnn indonesia.  

sementara itu, ben & jerry’s meyakini bahwa konflik ini dapat diselesaikan melalui jalur hukum.

perusahaan es krim tersebut menegaskan bahwa mendukung perdamaian dan hak asasi manusia adalah bagian dari misi sosial mereka.  

unilever sendiri telah lama menghadapi kritik karena tetap beroperasi di israel, meskipun negara tersebut berada dalam konflik dengan .

hal ini dianggap bertentangan dengan citra liberal yang dibangun oleh ben & jerry’s.

namun, langkah ben & jerry’s untuk menghentikan penjualan di west bank juga tidak luput dari kontroversi.

beberapa pihak menuding perusahaan tersebut mendukung gerakan boikot, divestasi, dan sanksi (bds), yang sering dikaitkan dengan aantisemitisme

unilever dengan tegas membantah keterlibatan mereka dengan gerakan ini dan menyatakan bahwa mereka menolak segala bentuk diskriminasi.    

gugatan ini menjadi babak baru dalam hubungan tegang antara unilever dan ben & jerry’s.

selain mempertaruhkan reputasi, konflik ini juga dapat memengaruhi rencana unilever untuk menghentikan bisnis es krimnya pada tahun depan.  

ben & jerry’s telah menjadi simbol perjuangan sosial dalam industri makanan.

sementara berupaya menjaga citra netralnya di tengah isu-isu global.

namun, dengan gugatan ini, tantangan bagi unilever untuk mempertahankan integritas bisnisnya semakin besar.  

apakah gugatan ini akan membuka jalan bagi perubahan besar dalam kebijakan unilever?

ataukah justru memperparah konflik internal mereka? simak terus perkembangan selanjutnya.  

Tag
Share