bacakoran.co

Biden Beri Lampu Hijau! Ukraina Siap Ledakkan Target di Rusia dengan Rudal Jarak Jauh AS

Presiden AS Joe Biden beri izin Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh buatan AS untuk menyerang fasilitas militer di wilayah Rusia.--istimewa

Izin ini diberikan sekitar dua bulan sebelum presiden terpilih Donald Trump dijadwalkan menjabat pada 20 Januari mendatang.

Masih belum jelas apakah Trump akan membatalkan kebijakan ini setelah resmi memimpin.

BACA JUGA:Jubir Rusia Buka Suara Soal Israel yang Membombardir Rumah Sakit Al-Aqsa Gaza

BACA JUGA:Gawat! Konflik Geopolitik Timur Tengah, Rusia-Ukraina Bisa Meluas ke Asia, Begini Analisis Prabowo!

Keputusan ini menjadi tolok ukur dukungan AS terhadap Ukraina.

Sebelumnya, Washington berhati-hati untuk menghindari eskalasi konflik dengan Rusia. Namun, serangan besar-besaran Rusia dan pengaruh militer asing, seperti Korea Utara, tampaknya memengaruhi perubahan strategi AS.

Dengan dukungan senjata jarak jauh ini, Ukraina diharapkan dapat meningkatkan kemampuan ofensifnya.

Namun, langkah ini juga membawa risiko memicu ketegangan yang lebih besar antara NATO dan Rusia.

BACA JUGA:Setelah 2 Tahun, Akhirnya Pasukan Rusia Kuasai Kota Strategis di Ukraina Timur, Kemenangan di Depan Mata?

BACA JUGA:Presiden Rusia Mengutuk Keras Serangan Israel di Perbatasan Lebanon, Begini Tanggapan PM Netanyahu

Dunia kini menanti perkembangan berikutnya dalam konflik yang semakin memanas ini.

Biden Beri Lampu Hijau! Ukraina Siap Ledakkan Target di Rusia dengan Rudal Jarak Jauh AS

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – presiden amerika serikat (as) memberikan izin kepada ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh buatan as untuk menyerang target militer di dalam wilayah .

keputusan ini diumumkan hanya beberapa jam setelah rusia melancarkan serangan besar-besaran dengan ratusan rudal dan drone yang menargetkan infrastruktur energi ukraina pada minggu (17/11/2024).  

seorang sumber dari pemerintahan as mengungkapkan, ukraina berencana melancarkan serangan jarak jauh pertama ke rusia dalam beberapa hari mendatang.

serangan tersebut kemungkinan menggunakan roket atacms (army tactical missile system), yang memiliki jangkauan hingga 306 kilometer.

langkah ini diambil di tengah meningkatnya permohonan dari presiden ukraina volodymyr zelensky, yang selama beberapa bulan terakhir mendesak as untuk memberikan izin penggunaan senjata jarak jauh.

tujuannya adalah menyerang target militer rusia yang berada jauh dari perbatasan ukraina.  

keputusan ini pun disebut sebagai respons atas dugaan pengerahan pasukan korea utara ke rusia.

menurut laporan intelijen as dilansir dari reuters, lebih dari 10 ribu tentara korea utara telah dikirim ke rusia timur, dengan sebagian besar ditempatkan di wilayah kursk.

pasukan ini diduga mulai terlibat dalam operasi tempur melawan ukraina.  

situasi politik dan dampak keputusan  

izin ini diberikan sekitar dua bulan sebelum presiden terpilih donald trump dijadwalkan menjabat pada 20 januari mendatang.

masih belum jelas apakah trump akan membatalkan kebijakan ini setelah resmi memimpin.

keputusan ini menjadi tolok ukur dukungan as terhadap ukraina.

sebelumnya, washington berhati-hati untuk menghindari eskalasi konflik dengan rusia. namun, serangan besar-besaran rusia dan pengaruh militer asing, seperti korea utara, tampaknya memengaruhi perubahan strategi as.

dengan dukungan senjata jarak jauh ini, ukraina diharapkan dapat meningkatkan kemampuan ofensifnya.

namun, langkah ini juga membawa risiko memicu ketegangan yang lebih besar antara nato dan rusia.

dunia kini menanti perkembangan berikutnya dalam konflik yang semakin memanas ini.

Tag
Share