Jika Terjadi Banjir, Beberapa TPS di OKU tak Ada Lokasi Alternatif Pindah, 40 TPS diidetifikasi Rawan Banjir
RAWAN : 40 TPS di OKU didentifikasi Bawaslu rawan banjir . Foto saat banjir OKU Mei 2024.(foto: palpos)--
BACAKORAN.CO - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan telah mengiidentifikasi potensi Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang rawan, salah satunya rawan mengalami bencana banjir.
Hasil identifikasi itu selanjutnya disampaikan Bawaslu OKU kepada KPU OKU untuk diantisipasi dan diatasi jika bencana banjir tersebut terjadi.
"Beberapa TPS kita identifikasi rawan banjir. Hal ini merujuk dari peristiwa banjir yang melanda OKU beberapa waktu sebelumnya," jelas Ketua Bawaslu OKU, Yudi Risandi, kepada wartawan, Senin, 18 November 2024.
Selain itu kata Yudi, pelaksanaan pemungutan suara Pilkada serentak 2024 pada 27 November 2024 pekan depan, masih dalam masa musim hujan.
BACA JUGA:Ahokers dan Anak Abah Bersatu Dukung Pramono-Rano, Pilkada DKI Cukup Satu Putaran
BACA JUGA:Kotak Kosong Menang Pilkada, Kapan Pemilihan Ulang Digelar? Simak Putusan MK Terbaru!
Dijelaskan Yudi, lokasi TPS yang rawan mengalami bencana banjir itu tersebar di sejumlah kecamatan.
Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada KPU untuk menentukan lokasi alternatif pemindahan TPS jika banjir terjadi sehingga pemungutan suara tetap dapat dilakukan.
Yang tak boleh di lupakan kata Yudi, berkaca dari peristiwa banjir sebelumnya, ada sejumlah TPS yang sulit atau tidak ada opsi pindah jika mengalami kebanjiran. "Seperti TPS di daerah Bakung atau juga daerah Gotong Royong,"katanya.
Menurutnya jika nanti pada hari H pemungutan suara terjadi bencana alam seperti banjir dan TPS tidak bisa pindah, maka pemungutan suara ditunda. Opsi yang mungkin dilakukan adalah melakukan pemungutan suara lanjutan (PSL).
BACA JUGA:Akankah STY Berikan Panggung untuk Eliano Reijnders Usai Kevin Diks Cedera?
BACA JUGA:Ada Nama Nurul, Muhammad dan Asep, Ini 69 Link dan Cara Cek Pengumuman Hasil SKD CPNS 2027 Terbaru
"Karena ini menjadi ranah KPU, maka nantinya merekalah yang mengambil keputusan dengan berkoordinasi dengan unsur forkopimda.
"Namun kita berharap darurat bencana tersebut tidak terjadi pada saat masa pemungutan suara," katanya.