bacakoran.co

Waduh! Menkopolkam Sebut 8 Juta Pemain Judol di Indonesia, 80 Ribunya Anak Usia Dibawah 10 Tahun

menkopolkam ungkap pelaku judol makin meningkat setiap tahunnya--viva.co.id

Tentu hal ini menjadi hal yang mengkhawatirkan, oleh karena itu perlu dilakukan upaya penindakan dan penegakan hukum, memotong dan memblokir situs judi online.

Upaya yang dilakukan tersebut, kata dia, termasuk penelusuran dan pemblokiran aliran dana, serta melakukan kampanye dan edukasi publik untuk pencegahan judi online.

BACA JUGA:Iming-imingi Target Depo Rp10 Ribu Bisa WD, Situs Judol yang Dikendalikan WNA Berhasil Tipu Banyak Orang

BACA JUGA:3 Tersangka Baru Judol Komdigi Ditangkap, Total Kini 14 Orang, Benarkah Jaringan Makin Luas?

“Namun dari hasil evaluasi kita, bahwa kemudian banyak operator yang melakukan domain switching, artinya mereka dengan mudah mengganti nama domain yang telah di blokir tersebut, sehingga langkah pemblokiran akan kita lakukan dengan lebih agresif,” jelasnya.

Waduh! Menkopolkam Sebut 8 Juta Pemain Judol di Indonesia, 80 Ribunya Anak Usia Dibawah 10 Tahun

Desta

Desta


bacakoran.co - menteri koordinator bidang politik dan keamanan (), budi gunawan, menyebut perputaran uang dari judi online () mencapai rp900 triliun.

bahkan jumlah pemainnya di indonesia sebanyak 8,8 juta orang, termasuk 80 ribu anak di bawah usia 10 tahun.

budi menyampakan hal itu dalam konferensi pers bersama kementerian komunikasi dan digital () dan polri terkait capaian pemberantasan judi online, di jakarta, kamis (21/11/2024).

selain itu, budi menyebutkan sejumlah kementerian/lembaga terkait bersama tni, polri, kejaksaan, dan ppatk telah menindaklanjuti hasil capaian dari desk penanganan judi online, keamanan siber dan perlindungan data.

“bahwa judi online, kondisinya saat ini memang sudah cukup meresahkan, mengkhawatirkan, dan darurat,” ujarnya.

“bapak presiden pada beberapa kesempatan sudah menyampaikan bahwa perputaran judi online yang ada di indonesia telah mencapai kurang lebih rp900 triliun di tahun 2024,” imbuhnya.

menurut , dari 8,8 juta pemain judi online yang berasal dari beragam kalangan tersebut, mayoritas adalah kelas menengah ke bawah.

“masifnya jumlah online ini dapat dipahami karena judi online menurut pakar siber sekuriti, itu dapat mendatangkan hormon endorfin yang membuat pemainnya merasakan perasaan senang dan bahagia ketika berhasil memenangkan salah satu permainan judi online ini,” bebernya.

padahal kemenangan itu memang sudah diatur oleh operator-operator judi online agar deposit dananya semakin besar.

sebenarnya judi online saat ini itu sudah seperti wabah, seperti penyakit menular yang menjangkit berbagai kalangan, dari kalangan tua hingga anak-anak.

tentu hal ini menjadi hal yang mengkhawatirkan, oleh karena itu perlu dilakukan upaya penindakan dan penegakan hukum, memotong dan memblokir situs judi online.

upaya yang dilakukan tersebut, kata dia, termasuk penelusuran dan pemblokiran aliran dana, serta melakukan kampanye dan edukasi publik untuk pencegahan .

“namun dari hasil evaluasi kita, bahwa kemudian banyak operator yang melakukan domain switching, artinya mereka dengan mudah mengganti nama domain yang telah di tersebut, sehingga langkah pemblokiran akan kita lakukan dengan lebih agresif,” jelasnya.

Tag
Share