bacakoran.co - sidang praperadilan kasus dugaan korupsi gula yang menyeret nama mantan kepala badan koordinasi penanaman modal (bkpm), thomas trikase lembong atau tom lembong, kembali digelar di pengadilan negeri jakarta selatan pada senin (25/11) pagi.

agenda sidang kali ini adalah pembacaan kesimpulan dari kedua belah pihak, yakni tim kuasa hukum sebagai pemohon dan kejaksaan agung sebagai termohon.

sidang dipimpin oleh hakim tunggal tupanuli marbun dan dimulai pukul 10.40 wib.

hadir dalam sidang tersebut istri tom lembong, fransiska wiharja, sejumlah pendukung, serta tim kuasa hukum yang dikomandoi ari yusuf amir.

tim kuasa hukum tom lembong dengan tegas menyatakan bahwa penetapan tersangka terhadap kliennya oleh tidak sah dan sewenang-wenang.

dalam pembacaan kesimpulan, mereka menuding proses penetapan tersangka cacat hukum karena kejaksaan agung sempat melarang tom lembong menunjuk penasihat hukumnya sendiri.

menurut ari yusuf amir, jaksa tidak memiliki cukup dasar hukum untuk menetapkan tom lembong sebagai tersangka.

ia juga menegaskan bahwa tidak ada kerugian negara berdasarkan laporan dari badan pemeriksa keuangan (bpk), sehingga kasus ini tidak seharusnya dibawa ke ranah hukum.

"kami menilai ini adalah tindakan kriminalisasi yang dapat menimpa siapa saja jika proses penegakan hukum tidak diperbaiki. hakim harus memutus perkara ini dengan seadil-adilnya," ungkap ari yusuf amir.

sebaliknya, pihak kejaksaan agung melalui kuasa hukumnya bersikeras bahwa penetapan tersangka terhadap tom lembong telah dilakukan sesuai hukum.

mereka mengklaim telah memiliki empat alat bukti yang cukup, yaitu keterangan saksi, keterangan ahli, surat dan petunjuk, untuk menetapkan tom lembong sebagai tersangka.

"penetapan tersangka sudah dilakukan secara sah berdasarkan hukum. penahanan terhadap pemohon juga telah memenuhi syarat objektif dan subjektif," tegas pihak kejagung.

kejaksaan agung juga menepis tudingan kriminalisasi dan menyatakan bahwa langkah mereka murni untuk menegakkan hukum.

sidang ditutup dengan pembacaan kesimpulan dari kedua pihak dan hakim dijadwalkan akan memberikan putusan pada selasa (26/11).

keputusan ini dinantikan oleh berbagai pihak karena dianggap dapat menjadi preseden penting dalam upaya memperbaiki sistem penegakan di indonesia.

kasus ini menyedot perhatian publik karena menyangkut nama besar seperti tom lembong dan tudingan bahwa tidak ada kerugian negara dalam kasus ini.

apakah pengadilan akan mengabulkan praperadilan tom lembong atau justru memperkuat langkah kejaksaan agung?

semua mata kini tertuju pada pengadilan negeri jakarta selatan.