bacakoran.co

Ngopi Jadi Aktivitas Mewah, Kopi Arabika Makin Mahal! Pecah Rekor 47 Tahun, Ini Penyebabnya!

Kekhawatiran pasokan global membuat harga kopi arabika melonjak hingga catatkan rekor tertinggi dalam 47 tahun terakhir.--freepik

BACA JUGA:Ngopi Santai Dapat Saldo DANA Rp200 Ribu GRATIS Dengan Aplikasi YouGOV Terpercaya

Sementara itu, hujan deras baru-baru ini menimbulkan risiko tambahan terhadap hasil panen di Kosta Rika dan Honduras.  

Kopi Robusta Ikut Naik

Jenis kopi robusta, yang sering digunakan untuk kopi instan, juga mencatat kenaikan signifikan hingga 88% di pasar London sepanjang tahun ini.  

Selain kopi, harga gula mentah juga mengalami kenaikan pada Rabu (27/11/2024).

BACA JUGA:4 Parfum Pria Aroma Kopi yang Deep, Warming dan Memikat, Fix Tingkat Maskulinitas makin Meningkat

BACA JUGA:5 Manfaat Masker Madu dan Kopi, Bisa Hilangkan Bekas Jerawat, Mengontrol Minyak Berlebih & Bikin Kulit Glowing

Namun, harga kakao sedikit mengalami penurunan di New York.  

Dengan kondisi ini, industri kopi menghadapi tantangan besar dalam menjaga pasokan, sementara konsumen di seluruh dunia harus bersiap menghadapi potensi kenaikan harga di pasar ritel.

Ngopi Jadi Aktivitas Mewah, Kopi Arabika Makin Mahal! Pecah Rekor 47 Tahun, Ini Penyebabnya!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co - harga di pasar berjangka new york mencatat rekor tertinggi dalam 47 tahun terakhir.

lonjakan ini dipicu oleh kekhawatiran terhadap pasokan global, yang berpotensi meningkatkan beban biaya bagi konsumen.  

biji arabika, yang dikenal sebagai bahan utama minuman kopi premium, naik hingga 3,9% dan telah mengalami kenaikan hampir 70% sepanjang tahun ini.  

gangguan cuaca di brasil dan vietnam

, produsen utama kopi arabika dunia, mengalami kekeringan ekstrem awal tahun ini yang berdampak signifikan pada hasil panennya.

sementara itu, vietnam, penghasil terbesar kopi robusta, menghadapi kekeringan selama masa pertumbuhan tanaman, diikuti oleh curah hujan tinggi saat masa panen dimulai.  

kondisi cuaca ekstrem ini memengaruhi ketersediaan pasokan global.

brasil dan vietnam adalah dua negara produsen kopi terbesar di dunia, di mana brasil memasok kopi arabika premium, dan vietnam mendominasi pasar robusta yang lebih terjangkau.  

dampak pada konsumen dan industri

lonjakan harga kopi ini diperkirakan akan meningkatkan tekanan pada industri, termasuk kafe dan pemanggang kopi.

banyak pelaku usaha mulai menaikkan harga dan mengurangi diskon untuk melindungi margin keuntungan.

bahkan, perusahaan seperti nestlé mengumumkan rencana menaikkan harga produk dan mengurangi ukuran kemasan untuk menghadapi kenaikan biaya bahan baku.  

“lonjakan harga kopi ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kekhawatiran akan produksi brasil untuk musim 2025-2026, tantangan logistik dan pengiriman, serta ketidakpastian penerapan aturan deforestasi uni eropa,” ujar carlos mera, analis dari rabobank.  

selain itu, permintaan tinggi di as menjelang potensi kebijakan tarif perdagangan baru turut mendorong kenaikan harga ini.  

kondisi pasar kopi arabika dan robusta

harga arabika saat ini mencapai us$3,17 per pon, naik 2,6% dalam perdagangan terakhir.

kenaikan ini mencatatkan enam hari berturut-turut dalam tren positif. indeks kekuatan relatif (rsi) untuk kopi arabika juga menunjukkan pasar berada di wilayah “overbought”.

di brasil, para petani kopi cenderung menahan pasokan karena sebagian besar hasil panen telah terjual.

hal ini menyebabkan pembeli menghadapi keterbatasan pasokan hingga musim panen berikutnya pada mei.  

negara-negara produsen lain, seperti kolombia, juga menghadapi tantangan akibat dampak cuaca ekstrem el niño.

sementara itu, hujan deras baru-baru ini menimbulkan risiko tambahan terhadap hasil panen di kosta rika dan honduras.  

kopi robusta ikut naik

jenis kopi robusta, yang sering digunakan untuk kopi instan, juga mencatat kenaikan signifikan hingga 88% di pasar london sepanjang tahun ini.  

selain kopi, harga gula mentah juga mengalami kenaikan pada rabu (27/11/2024).

namun, harga kakao sedikit mengalami penurunan di new york.  

dengan kondisi ini, industri kopi menghadapi tantangan besar dalam menjaga pasokan, sementara konsumen di seluruh dunia harus bersiap menghadapi potensi kenaikan harga di pasar ritel.

Tag
Share