bacakoran.co

Dihadapan Wakil Rakyat, Dosen Unsri Ini Ungkapkan Keprihatinan Soal Cagar Budaya

RESES : Reses Anggota DPRD Sumsel ek FH Unrsi, Senin (2/12) dimanfaatkan dosen dan mahasiswa menyampaikan aspirasi. (foto : alvery/sumeks.bacakoran.co)--

BACAKORAN.CO -- Salah seorang Dosen Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (Unsri) Raden Muhammad Ikhsan SH MH tak menyianyiakan kesempatan berbicara ketika bertemu sejumlah wakil rakyat DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) Daerah Pemilihan (Dapil) Sumsel I yang melakukan reses di Fakultas Hukum Unsri Bukit Besar Palembang, Senin 2 Desember 2024.

Seakan sudah 'memendam lama' keprihatiannya terhadap Pemerintah Kota Palembang dan Provinsi Sumatera Selatan, yang minim perhatian terhadap cagar budaya, Raden Muhammad Ikhsan memaparkan panjang lebar terkait keprihtiannya itu.

"Banyak aset berupa bangunan bersejarah di Kota Palembang yang terancam punah. Ini akibat minimnya perhatian pemerintah daerah ini terhadap keberadaan heritage atau warisan budaya,"jelas  Raden Muhammad Ikhsan di hadapan anggota DPRD Sumsel Dapil Sumsel 1 yang di komandoi Chairul S Matdiah

Ikhsan mencontohkan salah satu bangunan bersejarah yang nyaris punah adalah rumah singgah Presiden Republik Indonesia IR Soekarno dan keluarga di Palembang.

BACA JUGA:Cagar Budaya Terancam Punah, Masyarakat Sesalkan Pemerintah

BACA JUGA:Renovasi Ampera Tetap Lestarikan Cagar Budaya

Menurutnya rumah yang sebelumnya difungsikan sebagai bangunan SMA Veteran Palembang itu berada di Jl Merdeka persis di samping Gedung Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Sumsel.

"Rumah itu merupakan persinggahan Presiden Soekarno saat dijemput Gubernur Dr AK Gani dari pengasingannya di Padang," ujar Ikhsan.

"Sudah beberapa kali saya sampaikan agar rumah ini disematkan karena terancam roboh. Akibat tak adanya perhatian pemerintah, baik Pemkot Palembang maupun Pemprov Sumsel,"katanya.

"Tapi tidak ada yang peduli. Ini kesempatan saya sampaikan kalau sudah disampaikan artinya lepas tanggungjawab saya," tegas pria yang juga di kenal sebagai pemerhati budaya itu.

BACA JUGA:Dorong SK Cagar Budaya Museum AK Gani

BACA JUGA:Palembang Darurat Cagar Budaya!

Dia menyebut di beberapa daerah seperti di Bengkulu, Nusa Tenggara Timur dan Sumatera Barat, bangunan cagar budaya ini mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerahnya.

Menanggapi keluhan terkait keberadaan cagar budaya yang tak mendapatkan perhatian pemerintah ini, Koordinator Reses DPRD Sumsel Dapil Sumsel 1, Chairul S Matdiah menjawabnya santai.

Dia menyebut masalah kebudayaan dan cagar budaya harus mendapatkan perhatian dan skala prioritas utama.

"Usulan ini akan kami catat dan dimasukkan untuk kemudian disampaikan ke ke sidang paripurna. Tapi memang ini hal yang sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian yang serius,"katanya.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Drama China Tentang Atlet yang Penuh Inspirasi dan Motivasi, Wajib Nonton!

BACA JUGA: Penyerang Manchester United ini Makin Gacor, Mungkin Gegara Punya Pacar Baru

Hal senada disampaikan anggota DPRD lainnya Abdulah Taufik yang menyebut semasa dia duduk di Komisi 3 DPRD Kota Palembang,  lokasi rumah singgah Presiden Soekarno  itu rencananya bakal dijadikan sebagai rumah dinas (rumdin) Wakil Walikota Palembang.

Dihadapan Wakil Rakyat, Dosen Unsri Ini Ungkapkan Keprihatinan Soal Cagar Budaya

Kemas A Rivai

Doni Bae


bacakoran.co -- salah seorang fakultas hukum (unsri) raden muhammad ikhsan sh mh tak menyianyiakan kesempatan berbicara ketika bertemu sejumlah wakil rakyat (sumsel) daerah pemilihan (dapil) sumsel i yang melakukan reses di fakultas hukum unsri bukit besar palembang, senin 2 desember 2024.

seakan sudah 'memendam lama' keprihatiannya terhadap pemerintah kota palembang dan provinsi sumatera selatan, yang minim perhatian terhadap cagar budaya, raden muhammad ikhsan memaparkan panjang lebar terkait keprihtiannya itu.

"banyak aset berupa bangunan bersejarah di kota palembang yang terancam punah. ini akibat minimnya perhatian pemerintah daerah ini terhadap keberadaan heritage atau warisan budaya,"jelas  raden muhammad ikhsan di hadapan anggota dprd sumsel dapil sumsel 1 yang di komandoi chairul s matdiah

ikhsan mencontohkan salah satu bangunan bersejarah yang nyaris punah adalah rumah singgah presiden republik indonesia ir soekarno dan keluarga di palembang.



menurutnya rumah yang sebelumnya difungsikan sebagai bangunan sma veteran palembang itu berada di jl merdeka persis di samping gedung legiun veteran republik indonesia (lvri) sumsel.

"rumah itu merupakan persinggahan presiden soekarno saat dijemput gubernur dr ak gani dari pengasingannya di padang," ujar ikhsan.

"sudah beberapa kali saya sampaikan agar rumah ini disematkan karena terancam roboh. akibat tak adanya perhatian pemerintah, baik pemkot palembang maupun pemprov sumsel,"katanya.

"tapi tidak ada yang peduli. ini kesempatan saya sampaikan kalau sudah disampaikan artinya lepas tanggungjawab saya," tegas pria yang juga di kenal sebagai pemerhati budaya itu.



dia menyebut di beberapa daerah seperti di bengkulu, nusa tenggara timur dan sumatera barat, bangunan cagar budaya ini mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerahnya.

menanggapi keluhan terkait keberadaan cagar budaya yang tak mendapatkan perhatian pemerintah ini, koordinator reses dprd sumsel dapil sumsel 1, chairul s matdiah menjawabnya santai.

dia menyebut masalah kebudayaan dan cagar budaya harus mendapatkan perhatian dan skala prioritas utama.

"usulan ini akan kami catat dan dimasukkan untuk kemudian disampaikan ke ke sidang paripurna. tapi memang ini hal yang sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian yang serius,"katanya.



hal senada disampaikan anggota dprd lainnya abdulah taufik yang menyebut semasa dia duduk di komisi 3 dprd kota palembang,  lokasi rumah singgah presiden soekarno  itu rencananya bakal dijadikan sebagai rumah dinas (rumdin) wakil walikota palembang.

Tag
Share