bacakoran.co - belakangan ini, dunia maya heboh dengan beredarnya video yang diduga menghina seorang penjual es teh di magelang.
kejadian tersebut memicu kecaman dari berbagai kalangan, termasuk para netizen yang merasa tak terima dengan guyonan yang dianggap melukai perasaan orang lain.
dalam video tersebut, gus miftah tampak berbicara kepada dengan kata-kata yang dianggap kasar, dan seolah-olah mempermalukan sang pedagang di depan umum.
gus miftah pun tidak sendirian, habib zaidan yahya dan gus yusuf yang juga hadir dalam video tersebut malah tertawa terbahak-bahak, semakin memperparah suasana.
tentu saja, aksi tersebut membuat banyak orang bertanya-tanya, apakah ini yang seharusnya dicontohkan oleh seorang ustaz atau kiyai yang seharusnya memberikan teladan dalam akhlak yang baik?
dalam video yang viral ini, terlihat bahwa penjual es teh itu hanya bisa menahan kesedihan di balik senyumnya, seolah memendam perasaan dihina.
namun, berbeda dengan banyaknya kecaman yang datang, habib zaidan yahya justru membuat klarifikasi yang membela gus miftah.
dalam video yang diunggah di akun instagram pribadinya, habib zaidan dengan wajah penuh senyum mengatakan bahwa guyonan tersebut adalah bagian dari metode dakwah gus miftah.
"jadi sebenarnya memang karakter dakwahnya gus miftah seperti itu, jadi kalau saya ingin menyalahkan juga bukan kapasitas saya, karena emang karakter dakwah gus miftah itu dari dulu emang seperti itu, karena beliau itu banyak merangkul anak-anak kalangan yang kurang baik, jadi metode dakwah beliau emang seperti itu," jelas habib zaidan.
dia menambahkan, "kalau beliau memberikan kalimat-kalimat seperti itu, itu kalimat sepontan, jadi bukan kalimat yang dengan sengaja. kalau beliau begitu toh makanan minumannya diborong semua oleh gus miftah. jadi gus miftah itu sudah biasa seperti itu, jadi kalau nonton itu yang full, ok bos jangan marah!".
pernyataan malah memicu pertanyaan lebih lanjut di kalangan netizen.
apakah dakwah harus melibatkan penghinaan terhadap orang lain?
apakah seorang ulama atau penceramah agama harus menjatuhkan martabat orang lain dalam rangka bercanda?
banyak orang merasa bahwa sikap seperti ini bertentangan dengan ajaran islam yang mengajarkan kelembutan dan kesopanan dalam berinteraksi.
bahkan, beberapa kritikus menilai bahwa tindakan gus miftah ini sangat tidak mencerminkan sifat rasulullah saw yang penuh kasih sayang dan menghormati martabat setiap orang, termasuk mereka yang sedang berusaha mencari nafkah dengan cara yang halal.
aktivis dari (nu), islah bahrawi, mengungkapkan terhadap pernyataan kontroversial yang disampaikan oleh gus miftah dalam salah satu ceramahnya.
dari informasi akun x (twitter) @islah_bahrawi pada selasa, 3 desember 2024, cak islah demikian panggilan akrabnya, merasa sangat kecewa dengan pernyataan gus miftah yang diduga menghina seorang penjual es teh.
dalam unggahannya di akun x pribadinya, cak islah berharap agar penjual minuman yang mendapatkan perlakuan tidak pantas dari penceramah agama tersebut diberikan kedudukan yang lebih tinggi oleh allah.
"semoga penjual minuman yg dig*bl*k2in penceramah agama itu ditinggikan derajatnya oleh allah," ungkapnya.
cak islah melanjutkan bahwa menurut pandangannya, tersebut adalah seseorang yang sedang berjuang di jalan allah karena sedang berusaha untuk menafkahi keluarganya.
"beban di atas kepalanya mungkin tak bernila dibanding harga sendal si penceramah. tapi ingat, dia sedang berjihad menafkahi keluarganya! sungguh allah adalah seadil-adilnya penilai," tambah cak islah.
sebagai informasi tambahan nama gus miftah kembali menjadi perbincangan publik setelah pernyataannya yang dianggap menghina penjual es teh menjadi viral baru-baru ini.
kembali menjadi perbincangan karena diduga memaki-maki seorang penjual es teh di sebuah pengajian di .
gus miftah awalnya berkomentar soal penjual yang sedang berjualan di acara pengajian tersebut.
"es tehmu sih akeh (masih banyak), enggak? ya sana jual g****k," tutur gus miftah.
gus miftah diduga menggoda sang penjual es teh dengan guyonan soal konsep rezeki menurut .
"jual dulu. nanti kalau belum laku, ya sudah takdir," sambung gus miftah.
cuplikan unggahan video detik-detik gus miftah diduga mengolok-olok pedagang es ini viral di media sosial dan menuai beragam kritik.
banyak netizen tang menganggap candaan gus mifta dianggap kelewat batas, terlebih menggunakan kata kasar dalam bahan guyonannya.
padahal dalam ajaran islam, mempermalukan sesama muslim di hadapan publik secara tegas tidak diperbolehkan.
hal ini, dikatakan ustaz prof dr , diibaratkan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri.
terkait pernyataan itu, sang ustaz mengutip pendapat imam syafi’i dalam bukunya yang berjudul mauizhat.
ia menyebut jika posisinya hanya berdua, bisa disebut menasehati. sedangkan, apabila menegur di keramaian, namanya mempermalukan orang tersebut.
islam juga mengajarkan jika seseorang datang dan meminta nasihat maka berikan dengan lemah lembut.
sang penasehat harus memiliki adab yang baik dalam menyampaikan pesannya, bukan malah disisipi kata kasar.
meski orang yang meminta nasehat itu kondisinya salah jalan, hindari untuk memaki atau menghinanya.
pastikan juga tidak menyampaikan kalimat yang memojokkannya, sebagaimana rasulullah saw bersabda;
"setiap sikap kelembutan yang ada pada sesuatu, pasti akan menghiasinya. dan tidaklah ia dicabut dari sesuatu, kecuali akan memperburuknya." (hr. muslim).
adapun sebaik-baiknya nasehat yakni dilakukan secara empat mata tanpa diketahui siapa pun. walaupun tuj
uannya baik, menasehati seseorang di tengah keramaian dapat membuat orang tersebut merasa malu.