bacakoran.co - kehebohan dalam dunia dakwah, seorang ustaz atau yang katanya tidak sengaja mengejek seorang pencari nafkah menuai hujatan dan pertanyaan.
apakah dalam islam boleh seseorang?
ataukah dalam berdakwah boleh menggunakan metode menghina orang lain hanya untuk menghibur jamaahnya?
tim bacakoran.co mengutip dari ceramahnya ustaz abdul somad (uas) di kanal youtube abdul somad official.
melalui ceramahnya, uas mengingatkan bahwa al-qur'an dengan tegas mengutuk orang-orang yang suka menghina dan meremehkan.
wailul likulli humazatil lumazah, surah al-humazah.
yang artinya adalah celaka dan nerakalah bagi mereka yang mengejek dengan lisan maupun tindakan.
menurut uas, mengejek bukan hanya dosa kecil, melainkan bisa mendatangkan murka allah.
mereka yang suka menghina orang lain sering kali melupakan bahwa setiap manusia adalah ciptaan allah.
dengan mengejek, mereka secara tidak langsung merendahkan ciptaan-nya.
apa gunanya harta, jabatan, atau popularitas jika akhirnya kita masuk neraka hanya karena lidah kita tidak terjaga?
ia juga menekankan bahwa mengejek sering berasal dari kesombongan.
contohnya, seseorang yang merasa lebih baik secara ekonomi, pendidikan, atau jabatan kerap kali meremehkan mereka yang dianggap di bawah mereka.
padahal, di mata allah, kemuliaan seseorang ditentukan oleh takwa, bukan status duniawi.
uas menjelaskan, humazah adalah hinaan dengan lisan, sementara lumazah adalah penghinaan dengan .
perilaku ini tidak hanya merusak hubungan antarmanusia tetapi juga menjadi dosa besar yang dapat menghancurkan pahala kebaikan.
dalam ceramahnya, ia menekankan pentingnya menjaga lisan agar tidak menyakiti hati orang lain, terlebih jika penghinaan itu sampai menyebar melalui media sosial.
beliau mengingatkan, ada orang yang merasa bisa bertindak karena merasa kaya atau berkuasa.
padahal, harta dan jabatan itu tidak akan menyelamatkan mereka dari azab allah.
orang yang mengejek akan dimasukkan ke dalam wail, salah satu lubang neraka yang paling dahsyat.
ia juga mengingatkan bahwa tindakan merendahkan orang lain, apalagi orang kecil yang tengah berjuang mencari nafkah, adalah perbuatan yang sangat dibenci allah.
dalam pandangan islam, semua manusia memiliki kehormatan yang harus dijaga.
menurut uas, orang yang suka mengejek seringkali memiliki penyakit hati.
mereka merasa lebih baik, lebih kaya, atau lebih berkuasa daripada orang lain.
namun, semua kelebihan itu tidak ada artinya di mata allah jika digunakan untuk merendahkan sesama.
hartanya disangka bisa kekal, padahal nanti akan ditinggalkan saat mati. apa yang akan dibawa? amal perbuatannya?
beliau juga mengingatkan agar umat islam selalu introspeksi diri dan menghindari sifat sombong.
jangan bangga dengan harta, mobil, atau jabatanmu.
yang abadi itu amal sholeh, seperti membangun masjid atau bersedekah untuk yang membutuhkan dengan niat karena allah.
bagi siapa saja yang pernah mengejek atau menghina orang lain, uas menyarankan agar segera bertaubat.
mulailah dengan menjaga lisan, baik dalam berbicara langsung maupun di dunia maya. hindari komentar negatif yang bisa menyakiti hati orang lain.
uas juga mengajak umat islam untuk lebih banyak melakukan amal kebaikan seperti sedekah, wakaf, atau membangun masjid dengan karena allah.
pesan dari ustaz abdul somad ini sangat relevan, terutama di era media sosial saat ini.
kebiasaan menghina dan merendahkan orang lain tidak hanya melukai hati sesama, tetapi juga membawa dosa besar yang berat.
untuk gus miftah dan siapa pun yang suka mengejek atau menghina orang lain, jadikan peringatan ini sebagai bahan diri.
jaga lisan, jaga hati, dan jadilah muslim yang membawa rahmat bagi sesama.
jangan sampai kita menjadi bagian dari golongan humazah dan lumazah yang dijanjikan neraka oleh allah swt.