bacakoran.co

Perempuan yang Tak Berdaya Secara Ekonomi dan Pendidikan Rentan Jadi Korban Kekerasan

HARI IBU : Peringatan Hari Ibu ke 96 di Griya Agung, Palembang. (foto : budiman/sumeks.bacakoran.co--

BACAKORAN.CO -- Banyak kasus kekerasan terhadap perempuan terjadi karena perempuan lemah tau tak berdaya secara ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya. Karena itu jika perempuan berdaya, maka akan terhindar dari kekerasan.

Pernyataan  itu diungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPA) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Fitriana, SSos MSi ketika memberi kata sambutan dalam acara  peringatan Hari Ibu ke 96 di Griya Agung, Rumah Dinas Gubernur Sumatera Selatan di Palembang, Kamis 5 Desember 2024.

Fitriana mengatakan, DPPA Sumsel mencatat ada peningkatan kasus kekerasan pada perempuan pada tahun 2024.  Setidaknya kata dia tahun ini ada 460 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 488 korban yang terjadi pada perempuan dan anak-anak baik perempuan maupun laki-laki.

"Angka kasus ini jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami peningkatan. Faktornya karena di dorong kebebasan berbicara, media sosial banyak yang berani bicara sehingga mendorong parperempuan bicara," katanya.

BACA JUGA:Usai Anaknya Alami KDRT, Ibu Kimberly Ryder Sindir Edward Akbar: Lebih Baik Cari Kerja dan Nafkahi Cucu Saya

BACA JUGA:Selebgram Lampung Anastasia Noor Widiastuti Ungkap Bukti Diduga KDRT, Ini Pemicu Utamanya

Karena itulah kata dia menjadi penting perempuan harus berdaya, baik di bidang pendidikan, ekonomi,  sosial dan budaya. "Ketika perempuan berdaya, maka InsyAllah akan terbebas dari kekeraasan,"ucapnya.

Diuraikannya, ketika perempuan hanya bergantung pada seseorang yang akan menimbulkan kekerasan dan ini akan berulang.

"Ketika perempuan mandiri secara ekonomi, maka tidak akan takut ketika terjadi kekerasan untuk melapor ke pihak berwajib," ujarnya.

Dalam kesempatan itu Fitriana mengatakan, peringatan Hari Ibu ke 96 ini  diisi dengan berbagai kegiatan baik pelatihan yang di fokuskan pada kelompok rentan, kunjungan ke lapas wanita, bantuan kelompok rentan, workshop terkait dengan kesetaraan gender.  "Kita hadir untuk pemberdayaan perempuan," katanya.

BACA JUGA:Dua Kapten Liga Inggris Ini Tolak Pakai Ban Kapten Pelangi, Apa Reaksi FA Inggris?

BACA JUGA:Legenda Liverpool Sarankan Salah Main di Bundesliga Aja

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda), Edward Chandra mewakili Pj Gubernur Sumsel dalam acara itu mengatakan bahwa Hari Ibu telah menjadi simbol penghargaan terhadap peran ibu dan perempuan Indonesia dalam segala bidang.

"Perempuan adalah pahlawan yang tak tampak, namun dampaknya begitu besar dalam kehidupan kita. Perempuan bukan hanya sebagai pengasuh dan pendidik pertama bagi anak-anak, tetapi juga sebagai pilar yang kokoh dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya di Indonesia,"ujarnya.

Perempuan yang Tak Berdaya Secara Ekonomi dan Pendidikan Rentan Jadi Korban Kekerasan

agustina

Doni Bae


bacakoran.co -- banyak kasus terjadi karena perempuan tau secara pendidikan, sosial dan budaya. karena itu jika perempuan berdaya, maka akan terhindar dari kekerasan.

pernyataan  itu diungkap kepala (dppa) provinsi sumatera selatan (sumsel) fitriana, ssos msi ketika memberi kata sambutan dalam acara  peringatan hari ibu ke 96 di griya agung, rumah dinas gubernur sumatera selatan di palembang, kamis 5 desember 2024.

fitriana mengatakan, dppa sumsel mencatat ada peningkatan kasus kekerasan pada perempuan pada tahun 2024.  setidaknya kata dia tahun ini ada 460 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 488 korban yang terjadi pada perempuan dan anak-anak baik perempuan maupun laki-laki.

"angka kasus ini jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami peningkatan. faktornya karena di dorong kebebasan berbicara, media sosial banyak yang berani bicara sehingga mendorong parperempuan bicara," katanya.



karena itulah kata dia menjadi penting perempuan harus berdaya, baik di bidang pendidikan, ekonomi,  sosial dan budaya. "ketika perempuan berdaya, maka insyallah akan terbebas dari kekeraasan,"ucapnya.

diuraikannya, ketika perempuan hanya bergantung pada seseorang yang akan menimbulkan kekerasan dan ini akan berulang.

"ketika perempuan mandiri secara ekonomi, maka tidak akan takut ketika terjadi kekerasan untuk melapor ke pihak berwajib," ujarnya.

dalam kesempatan itu fitriana mengatakan, peringatan hari ibu ke 96 ini  diisi dengan berbagai kegiatan baik pelatihan yang di fokuskan pada kelompok rentan, kunjungan ke lapas wanita, bantuan kelompok rentan, workshop terkait dengan kesetaraan gender.  "kita hadir untuk pemberdayaan perempuan," katanya.

sementara itu, sekretaris daerah (sekda), edward chandra mewakili pj gubernur sumsel dalam acara itu mengatakan bahwa hari ibu telah menjadi simbol penghargaan terhadap peran ibu dan perempuan indonesia dalam segala bidang.

"perempuan adalah pahlawan yang tak tampak, namun dampaknya begitu besar dalam kehidupan kita. perempuan bukan hanya sebagai pengasuh dan pendidik pertama bagi anak-anak, tetapi juga sebagai pilar yang kokoh dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya di indonesia,"ujarnya.

Tag
Share