Setelah Hengkang dari Partai PDIP, Golkar Sambut Jokowi dan Gibran Sebagai Anggota Kehormatan
golkar sambut jokowi dan gibran sebgai anggota kehormatan--detik.com
"Orang biasa saja kita terima secara terbuka apalagi seorang mantan presiden, seorang presiden periode lalu yang kami yakin pengaruhnya masih cukup besar di masyarakat," katanya.
Hingga saat ini Sarmuji mengaku belum menerima tindak-tanda Jokowi akan bergabung dengan Golkar.
Meski begitu, dia memastikan kedua pihak cepat atau lambat akan bertemu. Menurut Sarmuji, Ketua Umum Bahlil Lahadalia memiliki hubungan yang dekat dengan eks kader PDIP itu.
BACA JUGA:20 Tahun Kuasai Jateng Akhirnya Paslon PDIP Tumbang, Benarkah Jokowi Effect
BACA JUGA:Kandang Banteng Selamat di Bali, Koster Kalahkan De Gadjah yang Didukung Jokowi
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkap Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dinyatakan bukan lagi bagian dari PDIP.
Hal tersebut disampaikan Sekjen Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (4/12).
"Saya tegaskan kembali Bapak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi jadi bagian dari PDI Perjuangan," ujar Hasto.
"Karena cita-cita partai yang diperjuangkan sejak masa Bung Karno, sejak PNI, sejak kita membangun republik ini sudah tidak lagi sejalan dengan praktik-praktik politiknya," imbuhnhya.
BACA JUGA:Effendi Simbolon Resmi Dipecat PDIP, Jokowi Komentari Santai, Bilang Begini!
BACA JUGA:20 Tahun Kuasai Jateng Akhirnya Paslon PDIP Tumbang, Benarkah Jokowi Effect
Hasto juga mengatakan di dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) kelima PDIP beberapa waktu lalu, pihaknya pun telah meminta maaf kepada rakyat Indonesia soal pemimpin yang berubah karena ambisi kekuasaan.
"Pada rapat kerja nasional yang kelima kami juga telah menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat indonesia tentang seorang pemimpin karena kekuasaannya bisa berubah," ujarnya.
Hasto pun membeberkan sebelumnya DPC PDIP Surakarta juga telah mengirim surat kepada anak Jokowi, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menyatakan keanggotaannya sudah berakhir.
"Itu dibuktikan dengan pengiriman surat dari DPC surakarta, tempat KTA Mas Gibran berasal yang memberitahukan bahwa berdasarkan UU Partai politik dan AD-ART partai keanggotaannya otomatis berhenti," ujar Hasto.