bacakoran.co

Suriah di Ambang Revolusi: Presiden Bashar al-Assad Kabur Keluar Negeri, Pemerintahan Direbut Pemberontak

Suriah di ambang revolusi: Presiden Bashar al-Assad kabur keluar negeri dan pemerintahan jatuh ke tangan pemberontak--

Sementara itu, dukungan bagi Assad dari sekutunya mulai memudar.

BACA JUGA:Israel Serang Lebanon Selatan, 6 Orang Tewas di Tengah Gencatan Senjata

BACA JUGA:Diduga Buka Klinik Kecantikan Abal-abal, Owner Ria Beauty Ajukan Penangguhan Penahanan Karena Merasa Tertekan

Hizbullah, yang didukung Iran, dilaporkan telah menarik ratusan pejuangnya dari Kota Qusayr, wilayah penting di perbatasan Suriah-Lebanon.

Konvoi mereka bahkan diserang oleh Israel saat proses evakuasi berlangsung.

Rusia, yang selama ini menjadi penyokong utama Assad, kini lebih fokus pada konflik di Ukraina.

Iran, meski terus mendukung Assad, menghadapi keterbatasan dalam memberikan bantuan akibat konflik yang melelahkan dengan Israel.

BACA JUGA:Miris! Kasus Dugaan Pelecehan Oleh Agus Buntung, Korban Bertambah Jadi 15 Orang, Ada Bukti Ini

BACA JUGA:Raup Ratusan Juta Pemilik Klinik Kecantikan Ria Beauty Ditangkap, Kini Terancam 12 Tahun Penjara

Negara-negara seperti Qatar, Arab Saudi, Yordania, dan Rusia telah menyerukan solusi politik untuk krisis ini.

Namun, situasi di Suriah yang terus berubah setiap jam membuat upaya diplomasi tampak sulit diwujudkan.

Konflik yang telah berlangsung sejak 2011 ini membawa dampak luar biasa, termasuk pengungsian massal jutaan warga dan lahirnya kelompok militan seperti Hayat Tahrir al-Sham.

Meskipun mereka kini dianggap sebagai pahlawan revolusi, sebagian besar warga Suriah tetap khawatir akan kemungkinan diberlakukannya pemerintahan berbasis hukum Islam yang ketat di bawah kendali mereka.

BACA JUGA:Prabowo Putuskan Tetap Akan Menaikkan Pajak PPN 12 Persen Tahun 2025, Ini 2 Alasannya

BACA JUGA:Pria Paruh Baya di Palembang Meninggal Dunia Setelah Dihakimi Massa Akibat Dugaan Pencabulan Anak Dibawah Umur

Suriah di Ambang Revolusi: Presiden Bashar al-Assad Kabur Keluar Negeri, Pemerintahan Direbut Pemberontak

Melly

Melly


bacakoran.co - kabar mengejutkan datang dari . pada minggu, 8 desember 2024, kelompok pemberontak berhasil merebut kendali penuh atas ibu kota damaskus.

presiden dilaporkan kabur keluar negeri menggunakan pesawat, dengan tujuan yang hingga kini masih belum diketahui.

kelompok pemberontak mengumumkan bahwa mereka telah sepenuhnya menguasai damaskus.

suara tembakan terdengar di berbagai sudut kota, sementara ribuan warga di distrik homs tumpah ke jalan merayakan mundurnya pasukan assad.

"assad sudah pergi, homs bebas!" dan "hidup suriah dan hancurkan bashar al-assad" teriak massa di pusat kota, diiringi dengan aksi merobek poster-poster presiden assad.

tidak hanya itu, patung ayah assad, hafez al-assad, juga dihancurkan oleh massa yang marah di salah satu pinggiran ibu kota.

jatuhnya homs menjadi pukulan besar bagi rezim assad.

kota ini, yang terletak di jantung strategis suriah, menghubungkan damaskus dengan wilayah pesisir yang menjadi basis sekte alawite dan pangkalan militer rusia.

komandan pemberontak, abu mohammed al-golani dari kelompok hayat tahrir al-sham, menyebut penguasaan homs sebagai momen bersejarah.

ia meminta para pejuangnya untuk tidak menyakiti warga dan memanfaatkan momentum ini untuk membangun masa depan suriah yang baru.

para pemberontak juga mengambil langkah signifikan dengan membebaskan ribuan tahanan dari penjara sednaya, salah satu fasilitas penahanan terbesar yang dikenal sebagai simbol penindasan rezim assad.

sementara itu, dukungan bagi assad dari sekutunya mulai memudar.

, yang didukung iran, dilaporkan telah menarik ratusan pejuangnya dari kota qusayr, wilayah penting di perbatasan suriah-lebanon.

konvoi mereka bahkan oleh israel saat proses evakuasi berlangsung.

rusia, yang selama ini menjadi penyokong utama assad, kini lebih fokus pada konflik di ukraina.

iran, meski terus mendukung assad, menghadapi keterbatasan dalam memberikan bantuan akibat konflik yang melelahkan dengan israel.

negara-negara seperti qatar, arab saudi, yordania, dan rusia telah menyerukan solusi politik untuk krisis ini.

namun, situasi di suriah yang terus berubah setiap jam membuat upaya diplomasi tampak sulit diwujudkan.

konflik yang telah berlangsung sejak 2011 ini membawa dampak luar biasa, termasuk pengungsian massal jutaan warga dan lahirnya kelompok militan seperti hayat tahrir al-sham.

meskipun mereka kini dianggap sebagai pahlawan revolusi, sebagian besar warga suriah tetap khawatir akan kemungkinan diberlakukannya pemerintahan berbasis hukum islam yang ketat di bawah kendali mereka.

dengan assad yang kini kabur dan pemerintahannya runtuh, masa depan suriah tampak tidak pasti.

revolusi telah membawa perubahan besar, tetapi jalan menuju stabilitas dan perdamaian masih panjang.

Tag
Share