bacakoran.co

Dendam Mematikan! 2 Bocah Tewas Ditikam Tetangga, 1 Masih Kritis di Deli Serdang, ini Kronologi & Motif Pelaku

Kronologi Pembunuhan anak oleh tetangga di Deli Serdang--Ist

BACAKORAN.CO - Tragedi memilukan terjadi di Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Dua bocah kakak beradik tewas akibat penikaman oleh tetangga mereka, Rudi Sioho, pada Selasa, 10 Desember 2024.

Satu korban lainnya, seorang bocah berusia 7 tahun, masih dalam kondisi kritis dan dirawat intensif di rumah sakit.

Peristiwa tragis ini berlangsung di rumah korban di Jalan Masjid, Gang Dah.

BACA JUGA:Heboh! Bocah 9 Tahun di Pemalang Ditemukan Tewas Mengenaskan dalam Karung, Tetangga Korban Diamankan

Dilansir tim bacakoran.co dari kanal YouTube Tribunnews, Rudi tetangga dekat keluarga korban, secara brutal menikam tiga bocah bernama Owen Simarmata (4), adiknya yang berusia 1,5 tahun, dan kakak mereka yang berusia 7 tahun.

Owen dan adiknya meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis, sementara sang kakak masih berjuang untuk bertahan hidup.

Pelaku menyerahkan diri ke Polsek Percut Sei Tuan usai kejadian, membawa bukti pisau yang digunakan.

Polisi segera menetapkannya sebagai tersangka dan menjeratnya dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

BACA JUGA:Israel Serang Lebanon Selatan, 6 Orang Tewas di Tengah Gencatan Senjata

Kapolsek Medan Tembung, Kompol Chansen Sitompul, mengungkapkan bahwa motif utama pelaku adalah dendam.

Rudi mengaku kerap dihina dan diejek oleh para korban, yang menyebutnya gila.

Orang tua korban juga dinilai tidak pernah menegur anak-anak mereka meskipun ejekan terus berulang.

Warga sekitar menyebut Rudi sebagai sosok yang tertutup dan hidup seorang diri di rumah warisan orang tuanya.

Dendam Mematikan! 2 Bocah Tewas Ditikam Tetangga, 1 Masih Kritis di Deli Serdang, ini Kronologi & Motif Pelaku

Ainun

Ainun


bacakoran.co -  memilukan terjadi di kecamatan percut sei tuan, deli serdang, sumatera utara.

dua bocah kakak beradik tewas akibat penikaman oleh tetangga mereka, rudi sioho, pada selasa, 10 desember 2024.

satu lainnya, seorang bocah berusia 7 tahun, masih dalam kondisi kritis dan dirawat intensif di rumah sakit.

peristiwa tragis ini berlangsung di rumah korban di jalan masjid, gang dah.

dilansir tim bacakoran.co dari kanal youtube tribunnews, rudi tetangga dekat keluarga korban, secara brutal menikam tiga bocah bernama owen simarmata (4), adiknya yang berusia 1,5 tahun, dan kakak mereka yang berusia 7 tahun.

owen dan adiknya setelah mendapatkan perawatan medis, sementara sang kakak masih berjuang untuk bertahan hidup.

pelaku menyerahkan diri ke polsek percut sei tuan usai kejadian, membawa bukti pisau yang digunakan.

polisi segera menetapkannya sebagai tersangka dan menjeratnya dengan pasal 338 kuhp tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

kapolsek medan tembung, kompol chansen sitompul, mengungkapkan bahwa motif utama adalah dendam.

rudi mengaku kerap dihina dan diejek oleh para korban, yang menyebutnya gila.

orang tua korban juga dinilai tidak pernah menegur anak-anak mereka meskipun ejekan terus berulang.

warga sekitar menyebut rudi sebagai sosok yang tertutup dan hidup seorang diri di rumah warisan orang tuanya.

ia diduga memiliki gangguan mental, terutama setelah ditinggalkan oleh istrinya beberapa tahun lalu.

biaya hidup sehari-hari rudi sebagian besar ditanggung oleh kakaknya, yang tinggal terpisah.  

kejadian ini mengguncang masyarakat setempat yang sebelumnya mengenal lingkungan tersebut sebagai kawasan yang damai.

faisal, kepala dusun 13, mengatakan bahwa hubungan di daerah itu umumnya rukun.

namun, dugaan konflik kecil antara pelaku dan keluarga korban rupanya sudah berlangsung cukup lama. 

polisi berencana melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap rudi untuk memastikan apakah ia mengalami gangguan mental yang memengaruhi tindakannya.

tragedi ini menjadi peringatan keras bagi para orang tua untuk lebih memperhatikan sikap dan perilaku anak-anak mereka terhadap lingkungan sekitar.

ejekan atau perlakuan tidak hormat, meskipun terlihat sepele, dapat memicu konflik yang berujung pada tragedi besar.

hingga kini, polisi terus mendalami kasus ini untuk mengungkap fakta-fakta lain yang mungkin terkait.

semoga ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat agar selalu menjaga keharmonisan hubungan bertetangga dan menghindari konflik yang berlarut-larut.

Tag
Share