bacakoran.co - insiden kekerasan yang melibatkan di palembang, sumatera selatan, terus menjadi sorotan publik.
kasus yang bermula dari ketidaksepakatan mengenai jadwal kerja dokter koas ini akhirnya berbuntut panjang, terutama bagi lady aurelia pramesti, salah satu pihak yang diduga terlibat dalam peristiwa tersebut.
, yang sebelumnya menjadi sorotan karena latar belakang keluarganya yang terpandang, kini resmi dibebastugaskan dari keanggotaan koas di rumah sakit siti fatimah.
keputusan ini diumumkan setelah serangkaian investigasi internal dilakukan oleh pihak rumah sakit dan fakultas terkait.
insiden ini bermula dari ketidakpuasan lady terhadap jadwal jaga malamnya yang bertepatan dengan rencana liburan ke jepang bersama keluarganya.
ketidakpuasan ini kemudian memicu konflik dengan luthfi, ketua koas yang bertugas menyusun jadwal tersebut.
perselisihan memanas ketika ibu lady memanggil luthfi untuk membahas jadwal tersebut di sebuah restoran di palembang.
namun, pertemuan tersebut berubah menjadi insiden kekerasan ketika seorang pria berbaju merah, yang diduga sebagai sopir pribadi keluarga lady, memukul luthfi secara brutal.
video kejadian ini viral di media sosial dan menuai kecaman luas dari masyarakat.
setelah kejadian tersebut, banyak warganet yang menyerukan agar lady aurelia dikeluarkan dari program pendidikan koasnya.
mereka menilai tindakannya tidak mencerminkan etika dan tanggung jawab seorang calon dokter.
"lady semoga lu dikeluarin ya dari fk. semoga keluarga lu kebongkar semua aibnya," tulis salah satu pengguna di platform x.
pihak universitas sriwijaya, tempat lady menempuh pendidikan, juga tidak tinggal diam.
dalam pernyataan resminya, universitas menyatakan bahwa mereka akan mengambil langkah tegas terhadap semua pihak yang terbukti melanggar kode etik.
keputusan untuk membebastugaskan lady dari keanggotaan koas menjadi salah satu langkah konkret yang diambil oleh pihak rumah sakit.
hal ini juga berdampak pada citra lady dan keluarganya, yang kini menjadi pusat perhatian publik.
ayahnya, dedy mandarsyah, seorang pejabat tinggi di kalimantan barat, dan ibunya, sri meilina, pengusaha batik ternama, turut terkena imbas dari skandal ini.
kasus ini menjadi pengingat penting akan pentingnya integritas, profesionalisme, dan etika dalam dunia kedokteran.
profesi dokter menuntut pengorbanan, termasuk bekerja di hari libur.
insiden ini juga menyoroti perlunya pendidikan karakter bagi calon dokter agar mereka siap menghadapi tantangan di lapangan.
hingga kini, masyarakat terus menunggu tindak lanjut dari pihak berwenang terkait penyelesaian kasus ini.
namun satu hal yang jelas: telah berjalan, dan lady aurelia kini harus menghadapi konsekuensi dari tindakannya.*