bacakoran.co - ungkap pemicu wanita pegawai toko roti di penggilingan, cakung, jakarta timur, berinisial d dianiaya hingga dilempar kursi oleh anak bosnya.
aksi penganiayaan tersebut terjadi lantaran korban menolak mengantarkan makanan kepada terlapor.
"terlapor minta tolong kepada korban untuk nganterin makanan terlapor ke kamar pribadi terlapor. korban tidak mau yang dikarenakan bukan pekerjaannya," kata kasi humas polres metro jakarta timur akp .
hal tersebut memicu amarah dari terlapor hingga melakukan penganiayaan. lina menyebut terlapor melemparkan kursi ke arah korban hingga korban mengalami luka di bagian kepalanya.
anak bos toko roti cakung jakarta timur yang aniaya karyawan sampai terluka kini kasusnya naik ke tahap penyidikan --beritabanten.com
akp lina yuliana mengatakan kasus tersebut sudah dilaporkan pada 18 oktober 2024. korban melaporkan terkait dugaan penganiayaan sebagaimana diatur dalam pasal 351 kuhp.
ada empat saksi yang telah diperiksa terkait kasus tersebut.
lina mengatakan empat saksi yang sudah diperiksa adalah korban, anak bos toko roti inisial gsh yang diduga menganiaya korban, teman korban, dan orang tua gsh.
sebelumnya, kejadian yang melibatkan anak seorang pengusaha besar, george sugamaalim (), dengan seorang karyawan toko roti bernama dwi ayu darmmawati akriawan, menggegerkan publik.
kejadian tersebut terjadi di milik keluarga gsh di daerah penggilingan, cakung, jakarta timur, dan memicu reaksi keras dari masyarakat.
menurut keterangan dari korban, dwi ayu, peristiwa tersebut terjadi setelah ia menolak permintaan gsh untuk mengantarkan makanan ke kamar pribadinya, yang bukan merupakan tugasnya sebagai kkaryawan
penolakan ini langsung memicu kemarahan dari gsh, yang kemudian secara membabi buta melemparkan kursi dan berbagai barang lainnya ke arah dwi ayu.
ironisnya, meskipun melihat kejadian tersebut, bos toko roti hanya terdiam tanpa melakukan tindakan apapun.
dwi ayu yang terluka parah akibat lemparan kursi, bahkan sampai kepalanya bocor, menceritakan bahwa ia sempat ditarik oleh bosnya untuk keluar dari situasi tersebut.
namun, saat ia kembali untuk mengambil barang-barangnya yang tertinggal di dalam.
gsh kembali melemparinya dengan dan bahkan menggunakan loyang hingga mengenai kepala korban.
"saya lari ke tempat oven dan hanya bisa diam. tiba-tiba saya dilempar lagi dengan loyang dan kepala saya langsung berdarah. mungkin karena melihat darah saya, dia langsung kabur ke belakang," ujar dwi ayu dilansir tim bacakoran.co dari kanal tribunnews.
setelah kejadian itu, bos dwi ayu segera membawanya ke klinik terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
menurut akp lina yuliana, humas polres metro jakarta timur, penyebab penganiayaan ini berawal dari permintaan gsh untuk membawa ke kamar pribadinya yang ditolak oleh dwi ayu.
karena penolakan tersebut, gsh marah besar dan langsung menyerang dwi ayu dengan kursi hingga menyebabkan luka sobek di kepala.
sementara itu, orang tua gsh, yang kini menjadi sorotan publik, menunjukkan sikap yang mengejutkan.
mereka hanya bisa pasrah atas tindakan anaknya dan menyarankan untuk langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
"laporin aja ke polisi," kata orang tua gsh, mengindikasikan mereka tidak akan membela tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anaknya.
kasus ini mencuatkan banyak pertanyaan tentang sikap keluarga gsh.
serta menjadi perhatian publik mengenai bagaimana tindakan kekerasan semacam ini dapat terjadi di lingkungan yang seharusnya penuh rasa hormat dan tanggung jawab terhadap sesama.
kini, polisi telah mulai menangani kasus tersebut dan mendalami lebih jauh terkait kejadian ini, dengan harapan dapat memberikan keadilan bagi korban.