bacakoran.co - tahun 2024 menjadi tahun penuh tantangan bagi .
hingga akhir tahun ini, sekitar 300-400 gerai alfamart terpaksa tutup.
fenomena ini tentu mengejutkan banyak pihak, mengingat dikenal sebagai salah satu jaringan minimarket terbesar di indonesia.
menurut corporate affairs director pt sumber alfaria trijaya tbk, solihin, penutupan tersebut terjadi karena berbagai faktor, termasuk kenaikan biaya sewa yang signifikan.
“biaya toko makin mahal. kita memaklumi kalau naik, tapi kalau biaya sewa naiknya tinggi dan enggak wajar, ya harus ditutup,” ungkap solihin, dilansir tim bacakoran.co dari kanal youtube kompas.com.
selain itu, banyak pemegang franchise alfamart yang memilih untuk beralih ke jenis usaha lain.
namun, solihin menegaskan, langkah penutupan hanya dilakukan pada dengan kenaikan biaya sewa yang dinilai tidak wajar.
benarkah isu kalah saing dengan warung madura?
kehadiran warung madura yang terkenal dengan fleksibilitas harga dan jam operasionalnya memunculkan spekulasi bahwa alfamart mulai kehilangan daya saing.
sering kali buka 24 jam tanpa jeda dan menawarkan harga barang yang lebih kompetitif, terutama di area perumahan.
namun, solihin membantah jika fenomena ini sepenuhnya terkait persaingan.
ia menegaskan bahwa sebagian besar gerai alfamart masih menjadi pilihan utama masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.
meskipun menghadapi kenaikan biaya sewa dan perubahan preferensi mitra franchise, alfamart tetap optimistis terhadap masa depan bisnisnya.
perusahaan terus membuka peluang kerja sama bagi mitra baru melalui sistem franchise.
selain itu, berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen melalui gerai-gerai yang masih beroperasi.
solihin menegaskan, ini bukan akhir dari ekspansi bisnis alfamart di indonesia.
"kami optimistis jaringan alfamart tetap kuat, meski ada penutupan toko di beberapa lokasi," kata solihin.
di tengah persaingan ketat dan tantangan operasional, alfamart tetap menjadi salah satu minimarket yang diandalkan masyarakat.
keberadaan toko-toko yang masih aktif menunjukkan bahwa merek ini tetap relevan bagi konsumen indonesia.
bagaimana menurut kamu? apakah ini tanda atau justru strategi adaptasi alfamart untuk tetap bertahan di tengah gempuran persaingan?