bacakoran.co

Geger! UIN Alauddin Makassar Cetak Uang Palsu Rp446 Juta, Mahasiswa Ngamuk Tuntut Rektor Mundur

Perpustakaan UIN Alauddin jadi lokasi cetak uang palsu--Ist

Wakil Rektor III UIN Alauddin Makassar, Muhammad Khalifa Mustami, akhirnya menemui perwakilan mahasiswa untuk memberikan klarifikasi.

Ia menegaskan bahwa pihak kampus tidak akan tinggal diam dan akan memberikan sanksi tegas kepada oknum yang terlibat.

BACA JUGA:Kebakaran Hebat di Gedung Saifudin Zuhri UIN SATU Tulungagung, Diduga Akibat Panel Listrik, Begini Kronologiny

BACA JUGA:Geger! Mahasiswi UIN Raden Fatah Ditemukan Tewas di Kos dengan Hidung Berdarah

"Saat ini, kami masih melakukan investigasi internal. Namun, jika terbukti bersalah, kepala perpustakaan dan oknum lainnya akan langsung dinonaktifkan," ujar Muhammad Khalifa Mustami.

Pihak kampus juga berjanji untuk meningkatkan pengawasan terhadap setiap ruangan dan aktivitas di dalam lingkungan kampus agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Kasus ini menjadi sorotan publik, terutama di kalangan akademisi dan mahasiswa.

Karena dinilai mencoreng citra UIN Alauddin Makassar sebagai salah satu universitas Islam ternama di Indonesia.

BACA JUGA:Ini Nama-nama Pejabat Perangkat Rektor UIN Raden Fatah Palembang Periode 2024 - 2028 yang Baru Dilantik

BACA JUGA:Siang Ini, Rektor UIN Raden Fatah Palembang Bakal Lantik Puluhan Pejabat Perangkat Rektor

Selain itu, kejadian ini juga memicu kekhawatiran terkait keamanan lingkungan kampus dan kontrol aktivitas yang berlangsung di dalamnya.

Pihak kepolisian saat ini terus mengembangkan kasus ini dan mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap peredaran uang palsu yang mungkin masih beredar.

Kasus ini akan terus diikuti perkembangannya seiring dengan proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang

Geger! UIN Alauddin Makassar Cetak Uang Palsu Rp446 Juta, Mahasiswa Ngamuk Tuntut Rektor Mundur

Ainun

Ainun


bacakoran.co - perpustakaan universitas islam negeri (uin) di kampus 2 samata, kabupaten gowa, sulawesi selatan, digerebek polisi setelah diduga menjadi lokasi pencetakan uang palsu.

penggerebekan ini dilakukan oleh pihak kepolisian polres gowa pada awal desember 2024 dan langsung menyita senilai rp446 juta dalam pecahan rp100.000.

kejadian ini bermula ketika salah satu teman pelaku mencoba menggunakan uang palsu tersebut untuk membayar cicilan di lembaga pembiayaan di kecamatan pallangga, kabupaten gowa.

pihak pembiayaan yang merasa curiga akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

kapolres gowa menjelaskan bahwa penggerebekan ini adalah bagian dari operasi pengembangan kasus terkait di sulawesi selatan.

"kami sudah mengamankan pelaku dan barang bukti. namun, detail lebih lanjut belum bisa kami ungkap karena kasus ini masih dalam tahap penyelidikan," jelas iptu kusman jaya, kasi humas polres gowa, dilansir tim bacakoran.co dari kanal youtube metrotv.

buntut dari penggerebekan ini, ratusan mahasiswa uin alauddin makassar turun ke jalan untuk berunjuk rasa di depan gedung rektorat kampus 2 samata pada senin siang.

mahasiswa menuntut pencopotan rektor uin alauddin, hamdan anis, yang dianggap lalai dan melakukan pembiaran atas aktivitas ilegal tersebut di dalam kampus.

dalam unjuk rasa tersebut, mahasiswa menyuarakan keresahan mereka mengenai kredibilitas kampus yang tercoreng akibat kasus ini.

"bagaimana mungkin kegiatan sebesar ini bisa terjadi di lingkungan kampus tanpa ada pengawasan? kami menuntut transparansi dan tindakan tegas dari pihak rektorat!" seru salah satu mahasiswa yang ikut dalam aksi tersebut.  

wakil rektor iii uin alauddin makassar, muhammad khalifa mustami, akhirnya menemui perwakilan mahasiswa untuk memberikan klarifikasi.

ia menegaskan bahwa pihak kampus tidak akan tinggal diam dan akan memberikan sanksi tegas kepada oknum yang terlibat.

"saat ini, kami masih melakukan investigasi internal. namun, jika terbukti bersalah, kepala perpustakaan dan oknum lainnya akan langsung dinonaktifkan," ujar muhammad khalifa mustami.

pihak kampus juga berjanji untuk meningkatkan pengawasan terhadap setiap ruangan dan aktivitas di dalam lingkungan kampus agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

kasus ini menjadi sorotan publik, terutama di kalangan akademisi dan mahasiswa.

karena dinilai mencoreng citra uin alauddin makassar sebagai salah satu universitas islam ternama di indonesia.

selain itu, kejadian ini juga memicu kekhawatiran terkait keamanan lingkungan kampus dan kontrol aktivitas yang berlangsung di dalamnya.

pihak saat ini terus mengembangkan kasus ini dan mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap peredaran uang palsu yang mungkin masih beredar.

kasus ini akan terus diikuti perkembangannya seiring dengan proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang

Tag
Share