bacakoran.co

AS Bantah Terlibat dalam Pembunuhan Jenderal Rusia Igor Kirillov dalam Ledakan Bom di Moskow

AS bantah terlibat dalam pembunuhan jenderal rusia Igor Kirillov--

Komite Investigasi Rusia telah memulai penyelidikan mendalam atas insiden ini.

Meski belum ada bukti yang mengarah langsung kepada pelaku, Rusia terus menyebut keterlibatan sekutu Ukraina sebagai bagian dari narasi politiknya.  

 BACA JUGA:2 Anggota TNI Terluka Terkena Bom Israel di Libanon, Menlu Kutuk Keras

BACA JUGA:Komandan Hamas Beserta Istri dan Anaknya Meninggal di Tripoli Akibat Serangan Bom Israel

Seorang pejabat AS yang enggan disebutkan namanya juga menekankan bahwa AS "tidak mengetahui operasi tersebut sebelumnya dan kami tidak mendukung atau memungkinkan kegiatan semacam ini."

Ledakan ini menambah ketegangan hubungan antara Rusia dan negara-negara Barat, terutama di tengah konflik yang terus memanas sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai.  

Kematian Kirillov menandai pukulan besar bagi Rusia, mengingat posisinya sebagai salah satu tokoh militer terkemuka.

Di sisi lain, tuduhan terhadap Ukraina dan sekutunya menjadi senjata politik yang kembali digunakan Rusia untuk menggiring opini global.  

BACA JUGA:Bom Meledak di Bandara Jepang, 87 Penerbangan Batal! Ternyata Bom Berasal dari Sini!

BACA JUGA:Hizbullah Ngamuk! 65 Roket Hujani Israel Usai Hassan Nasrallah Tewas Dibom Jet Tempur IAF

Tetap pantau perkembangan terbaru dari kasus ini, yang dipastikan akan membawa dampak besar pada hubungan internasional ke depan.

AS Bantah Terlibat dalam Pembunuhan Jenderal Rusia Igor Kirillov dalam Ledakan Bom di Moskow

Melly

Melly


bacakoran.co - amerika serikat (as) menegaskan tidak ada hubungannya dengan kematian jenderal , seorang tokoh militer senior rusia yang tewas dalam di moskow.

tuduhan bahwa sekutu barat ukraina terlibat dalam ini kembali mencuat, namun as membantah dengan tegas.  

"saya dapat memberitahu anda bahwa amerika serikat tidak menyadarinya sebelumnya dan tidak terlibat," ujar matthew miller, juru bicara departemen luar negeri as, seperti dilaporkan afp, rabu (18/12/2024).  

kirillov, yang merupakan kepala pasukan perlindungan nuklir, biologi, dan kimia rusia, yang terjadi pada selasa (17/12) di kawasan ryazansky prospekt, moskow.

ledakan tersebut diduga berasal dari bom yang disembunyikan di dalam skuter listrik.  

menurut miller, kirillov memiliki peran penting dalam beberapa tindakan kontroversial rusia, termasuk penggunaan senjata kimia di medan perang ukraina, yang dinilai melanggar konvensi senjata kimia internasional.  

"dia adalah seorang jenderal yang terlibat dalam sejumlah kekejaman. dia terlibat dalam penggunaan senjata kimia terhadap militer ukraina," jelas miller.  

pernyataan ini memicu reaksi dari pihak rusia. juru bicara kementerian luar negeri rusia, maria zakharova, menyebut sekutu barat ukraina sebagai pihak yang berkonspirasi dalam serangan tersebut.  

menurut laporan awal dari kantor berita rusia, tass, ledakan di moskow itu menewaskan dua orang, termasuk letnan jenderal igor kirillov dan asistennya.

identitas asisten tersebut belum diungkapkan secara resmi.  

komite investigasi rusia telah memulai penyelidikan mendalam atas insiden ini.

meski belum ada bukti yang mengarah langsung kepada pelaku, rusia terus menyebut keterlibatan sekutu ukraina sebagai bagian dari narasi politiknya.  

 

seorang pejabat as yang enggan disebutkan namanya juga menekankan bahwa as "tidak mengetahui operasi tersebut sebelumnya dan kami tidak mendukung atau memungkinkan kegiatan semacam ini."

ledakan ini menambah ketegangan hubungan antara rusia dan negara-negara barat, terutama di tengah konflik yang terus memanas sejak invasi rusia ke ukraina dimulai.  

kematian kirillov menandai pukulan besar bagi rusia, mengingat posisinya sebagai salah satu tokoh militer terkemuka.

di sisi lain, tuduhan terhadap ukraina dan sekutunya menjadi senjata politik yang kembali digunakan rusia untuk menggiring opini global.  

tetap pantau perkembangan terbaru dari kasus ini, yang dipastikan akan membawa dampak besar pada hubungan internasional ke depan.

Tag
Share