bacakoran.co

Fakta Dwi Ayu Korban Penganiayaan Toko Roti Spill Gajinya Belum Dibayar dan Sempat Ditolak 2 Polsek

Gaji Dwi Ayu korban penganiayaan oleh anak bos toko roti belum dibayar,-Gambar Ist-

Ketika diminta menjelaskan kenapa menyuruh korban, Dwi Ayu.seorang kasir, untuk mengantarkan makanan ke kamarnya pekerjaan yang bukan tanggung jawab korban George hanya menjawab singkat, "Saya enggak kepikiran, cuma spontan saja."  

Kasus ini mencuat setelah video penganiayaan oleh George terhadap Dwi Ayu viral di media sosial.

Dalam video lain yang kemudian muncul, George tampak melempar meja dan berteriak kasar, memperlihatkan tabiat buruk yang telah lama dikeluhkan oleh beberapa karyawan lainnya.  

Menurut penyelidikan awal, tidak hanya Dwi Ayu yang menjadi korban amarah George.

BACA JUGA:Detik-Detik Penangkapan GHS Anak Bos Toko Roti yang Aniaya Karyawan di Cakung

Beberapa karyawan lain juga pernah mengalami tindakan kasar, mulai dari dimarahi hingga dilempari barang.

"Ini bukan kejadian pertama," ungkap salah satu karyawan yang enggan disebutkan namanya.  

Korban utama, Dwi Ayu, menyatakan keinginannya untuk mendapatkan keadilan.

Ia berharap tindakan George diproses sesuai hukum agar tidak ada lagi korban yang mengalami hal serupa.

BACA JUGA:Fakta Si Kebal Hukum, George Sugama Halim Anak Bos Roti Cakung yang Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan!

"Saya ingin ini menjadi pelajaran. Tidak ada lagi yang diperlakukan seperti ini di tempat kerja," kata Dwi Ayu dalam keterangannya.

Pihak keluarga George sendiri sebelumnya telah memberikan klarifikasi melalui media sosial.

Mereka mengakui kesalahan George dan menyatakan siap mendukung proses hukum yang berlaku.

Namun, mereka juga mengungkapkan bahwa George memiliki masalah kontrol emosi dan keterbatasan kecerdasan, yang disebut sebagai salah satu alasan perilakunya.

BACA JUGA:Kasus Anak Bos Toko Roti di Cakung yang Aniaya Karyawan, George Sugama Halim Berhasil Ditangkap!

Fakta Dwi Ayu Korban Penganiayaan Toko Roti Spill Gajinya Belum Dibayar dan Sempat Ditolak 2 Polsek

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co - waduh! fakta baru dwi ayu darmawati, oleh anak bos toko roti george sugama halim muncul ke publik dan bikin kaget banyak netizen.

dwi ayu darmawati mengungkapkan bahwa gajinya belum dibayar sejak ia keluar dari pekerjaan pada oktober 2024.

selain itu, dwi juga sempat mengalami penolakan saat melaporkan kasusnya ke dua polsek.

meskipun demikian, kasus ini akhirnya ditangani oleh polres jakarta timur, dan george telah ditetapkan sebagai tersangka.

bahkan ada juga beberapa karyawan lain yang gajinya belum dibayarkan.

"oh iya, terkait gaji ya. gaji ayu bulan oktober belum dibayarkan ya. jadi kepada pihak perusahaan ini, pemilik bos roti ini, tolong dibayarkan. karena itu akan bisa menimbulkan perkara baru," kata tim kuasa hukum dwi ayu, jaenudin dikutip dari disway.

dwi ayu dengan berani bongkar aksi penganiayaan yang ia alami oleh anak bos toko roti george sugama halim di komisi iii dpr ri, berikut informasi selengkapnya.

dwi ayu mengungkapkan aksi penganiayaan yang dilakukan oleh george sugama halim, anak bos toko roti tempatnya bekerja, dalam rapat dengar pendapat (rdp) di .

insiden ini terjadi pada 17 oktober 2024, ketika george meminta dwi untuk mengantarkan makanan ke kamar pribadinya, namun dwi menolak karena bukan tugasnya.

penolakan tersebut memicu kemarahan george yang kemudian melakukan penganiayaan fisik dengan melempar berbagai barang ke arah dwi.

dwi menceritakan bahwa george melemparnya dengan sepatu, bangku, mesin edc, dan loyang kue hingga menyebabkan luka di kepala.

selain kekerasan fisik, george juga melakukan kekerasan verbal dengan menghina dwi dan mengaku kebal hukum.

kasus ini telah dilaporkan ke polres jakarta timur dan george telah ditetapkan sebagai tersangka.

pihak universitas dan masyarakat luas mengecam tindakan kekerasan ini dan mendukung upaya dwi untuk mendapatkan keadilan.

tak sampai disitu saja, perjuangan dwi ayu mendapat keadilan bahkan sampai dibohongi pengacara padahal ia rela menjual motor satu-satunya demi keadilan, berikut indormasi selengkapnya.

kasus  yang melibatkan george sugama halim, anak pemilik toko roti terkenal, kembali menyita perhatian publik.

salah satu korbannya,  mengungkapkan pengalaman pahitnya saat menghadapi proses hukum, termasuk dugaan penipuan oleh pengacara yang mengaku sebagai perwakilan dari pihak berwenang.

dalam sebuah rapat dengar pendapat di komisi iii dpr ri, dwi ayu menceritakan awal mula dirinya didampingi oleh pengacara yang mengaku berasal dari  (lbh) utusan polda.

"awalnya saya tidak tahu kalau dia dari pihak pelaku. dia bilang dari lbh, tapi ternyata dikirim oleh bos saya, bu linda," ungkap dwi.

setelah mengetahui kebenarannya, keluarga korban memutuskan untuk mengganti .

namun, pengacara kedua yang ditunjuk justru meminta uang berkali-kali untuk biaya hukum.

"mama saya sampai harus jual motor satu-satunya untuk membayar pengacara itu," tambah dwi.

pengacara kedua yang diduga bukan utusan resmi pun hilang kontak setelah menerima sejumlah uang.

korban dan keluarganya merasa dibohongi dua kali, baik oleh pengacara yang dikirim oleh pihak pelaku maupun pengacara berikutnya.  

"akhirnya saya didampingi oleh tim hukum yang benar-benar peduli, yaitu tim dari pak zainudin. mereka membantu saya untuk mendapatkan keadilan," kata dwi.

dwi juga mengungkapkan bahwa dirinya kini mendapat bantuan berupa pendidikan dari salah satu perusahaan yang mendukung korban kekerasan.

"alhamdulillah, saya dibiayai kuliah di universitas terbaik di jakarta hingga lulus. ini benar-benar meringankan beban saya dan keluarga," ujar dwi.

kasus ini akhirnya berhasil mengantarkan george sugama ke meja hijau.

pelaku ditangkap dan diharapkan dapat menerima hukuman setimpal atas perbuatannya.

pengakuan dwi tentang dugaan penipuan dan perjuangannya menuju keadilan menuai  luas dari masyarakat.

banyak yang mengecam tindakan pengacara yang dinilai memanfaatkan kondisi korban.  

setelah video penganiayaan terhadap karyawannya viral di media sosial, george sugama, anak pemilik toko  terkenal, kini resmi ditetapkan sebagai tersangka.

dalam konferensi pers yang digelar pihak berwenang,  terlihat tertunduk lesu dan mengaku khilaf atas perbuatannya.

"saya khilaf. saya menyesal," ucap george dengan suara pelan ketika ditanya oleh awak media, senin (16/12).

ia juga mengungkapkan bahwa tindakannya tersebut tidak didasari alasan yang jelas.

ketika diminta menjelaskan kenapa menyuruh korban, dwi ayu.seorang kasir, untuk mengantarkan makanan ke kamarnya pekerjaan yang bukan tanggung jawab korban george hanya menjawab singkat, "saya enggak kepikiran, cuma spontan saja."  

kasus ini mencuat setelah video penganiayaan oleh george terhadap dwi ayu viral di media sosial.

dalam video lain yang kemudian muncul, george tampak melempar meja dan berteriak , memperlihatkan tabiat buruk yang telah lama dikeluhkan oleh beberapa karyawan lainnya.  

menurut penyelidikan awal, tidak hanya dwi ayu yang menjadi korban amarah george.

beberapa karyawan lain juga pernah mengalami tindakan kasar, mulai dari dimarahi hingga dilempari barang.

"ini bukan kejadian pertama," ungkap salah satu karyawan yang enggan disebutkan namanya.  

korban utama, dwi ayu, menyatakan keinginannya untuk mendapatkan keadilan.

ia berharap tindakan george diproses sesuai hukum agar tidak ada lagi korban yang mengalami hal serupa.

"saya ingin ini menjadi pelajaran. tidak ada lagi yang diperlakukan seperti ini di tempat kerja," kata dwi ayu dalam keterangannya.

pihak keluarga george sendiri sebelumnya telah memberikan klarifikasi melalui media sosial.

mereka mengakui kesalahan george dan menyatakan siap mendukung proses hukum yang berlaku.

namun, mereka juga mengungkapkan bahwa george memiliki masalah kontrol emosi dan keterbatasan kecerdasan, yang disebut sebagai salah satu alasan perilakunya.

kasus penganiayaan yang melibatkan george sugama halim, anak dari pemilik toko roti lindayes di , jakarta timur, semakin mencuri perhatian publik.

setelah menganiaya seorang pegawai toko roti, keluarga  akhirnya buka suara dan mengungkap tabiat buruk pelaku yang ternyata bukan kali pertama terjadi.

dalam sebuah klarifikasi yang dipublikasikan melalui akun instagram lindayes pada senin, 16 desember 2024.

pihak keluarga menjelaskan bahwa george sugama halim kerap bertindak kasar, bahkan terhadap anggota keluarganya sendiri.

menurut penuturan resmi toko roti lindayes, , meski merupakan anak dari pemilik toko roti, ternyata tidak memiliki jabatan atau posisi dalam usaha lindayes di cakung.

keluarga menjelaskan bahwa george memiliki keterbelakangan mental dan emosional, yang menyebabkan ia sulit mengontrol dirinya.

dalam pernyataan tersebut tertulis, george sudah pernah diuji secara akademik dan memang diketahui memiliki keterbelakangan kecerdasan.

namun, yang lebih mengejutkan, keluarga george mengungkapkan bahwa perangai buruk anak ini sudah lama terlihat.

tak hanya karyawan yang menjadi korban, ibu dan adik laki-lakinya juga pernah menjadi sasaran kekerasan george.

"pemilik wanita lindayes, pernah mengalami patah tulang lengan dan memar akibat dibanting oleh pelaku, dan adiknya juga pernah mengalami cedera serius di kepala akibat perlakuan kasar george," jelas dari pernyataan di instagram tersebut.

keluarga george juga mengungkapkan dilema yang mereka hadapi sebagai keluarga.

meskipun tindakan george sangat membahayakan, sulit bagi seorang ibu untuk melaporkan anaknya ke pihak berwajib.

"sebagai ibu, tentu saja merasa sangat berat untuk melihat anak diproses hukum, meskipun dia yang menjadi pelaku. tapi demi kebaikan bersama, kami mendukung penuh agar kasus ini diproses sesuai hukum," tambah mereka.

keluarga pelaku menegaskan bahwa mereka tidak akan menutupi kesalahan yang telah terjadi dan berharap agar kasus ini dapat segera diproses.

 
 
 
 
 
lihat postingan ini di instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

"kami meminta maaf sebesar-besarnya atas kejadian yang menimpa saudari dan berharap kasus ini segera diselesaikan," ujar mereka dalam klarifikasi tersebut.

pihak pemilik , juga menegaskan bahwa mereka tidak akan tinggal diam dan mendukung penuh proses hukum terkait kasus penganiayaan yang melibatkan anaknya.

"kami tidak akan membiarkan tindakan ini berlalu begitu saja. kami ingin kasus ini diproses secara hukum," tulis lindayes melalui akun instagram toko roti mereka.

kasus kekerasan yang melibatkan  di cakung, jakarta timur menyita perhatian publik dan membuat geram karena melukai karyawannya sendiri.

hal ini lantaran sang korban menolak untuk mengantarkan makanan yang ia pesan onlinenya ke kamar, hal inilah yang membuatnya naik pitam dan kehilangan kendali.

george sugama halim anak bos toko roti yang melakukan penganiayaan terhadap pegawai berinisial d (19) di cakung, jakarta timur, juga telah ditetapkan sebagai tersangka atas perbuatannya itu.

“menetapkan saudara gsh sebagai tersangka,” kata kabid humas polda metro jaya kombes pol ade ary syam indradi saat ditemui di polda metro jaya, dikutip bacakoran.co dari , senin (16/12/2024).

dari kasus ini terdapat beberapa fakta mengenai george sugama halim sang anak bos roti di cakung, jakarta timur.

1. klaim kebal hukum

korban berinisial d yang merupakan karyawan di toko roti orang tuanya mengatakan jika george sugama halim ini sempat mengatakan jika dirinya kebal akan hukum saat melakukan penganiayaan.

dari pengakuan korban, george sugama halim sempat menyebutnya orang miskin.

"dia bilang, 'miskin, babu,' terus dia juga bilang, 'orang miskin kayak lu mana bisa laporin gua ke polisi, gua ini kebal hukum," kata d.

pada saat kejadian penganiayaan ini ia ditugaskan oleh pelaku mengambil roti-roti yang tak layak jual tapi ia masih mendapatkan perlakuan tidak sepantasnya dan pelaku mengeluarkan kata-kata kasar.

2. penganiayaan tidak hanya sekali

pengakuan d juga menyebutkan jika kekerasan ini tidak hanya sekali, d mengalami kekerasan kedua di bulan oktober lalu.

berdasarkan penuturan tersebut george sang pelaku melempari korban karena tidak mau mengantarkan makanan ke kamarnya.

"iya, pernah dilempar tempat solasi kena kaki saya dan meja, tapi pas dilemparin meja, enggak kena saya, dihalangin teman saya juga di situ," jelasnya.

tapi tidak mengalami luka serius, meskipun kakinya mengalami memar akibat kekerasan yang dilakukan oleh george sugama halim.

3. terlihat dekat dengan tni

beredar foto-foto yang memperlihatkan anak bos toko roti cakung jakarta timur bersama dengan tni dan george sugama halim tampak akrab dengan para anggota tersebut.

tak cuma foto, bahkan ada video yang merekam momen georgemerayakan ulang tahun salah seorang petinggi tni di sebuah restoran.

"happy birthday. wish you all the best, semoga pangkatnya naik lagi," ucap george, dikutip bacakoran.co dari , senin (16/12/2024).

sebelumnya kabar penangkapan george sugama halim,  yang menganiaya karyawan berinisial dad (19), kini menjadi sorotan publik.

george ditangkap oleh tim gabungan ditreskrimum polda metro jaya dan satreskrim polres metro jakarta timur pada minggu, 15 desember 2024.  

informasi penangkapan ini disampaikan langsung oleh kombes ahrie sonta, ajudan presiden prabowo subianto, melalui akun x pribadinya, @ahriesonta.

dalam cuitannya, ia membagikan kabar bahagia tersebut sekaligus foto george yang sedang diperiksa oleh penyidik.  

"alhamdulilah sudah ditangkap oleh tim jatanras ditreskrimum pmj @jatanraspoldamj dan satreskrim polrestro jaktim. selamat untuk tim," tulis ahrie pada senin, 16 desember 2024.  

penangkapan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, mengingat kasus penganiayaan tersebut sempat viral dan menuai kecaman luas.

belum ada informasi lebih lanjut mengenai langkah hukum yang akan diambil terhadap george setelah penangkapannya.  

kasus anak bos toko roti jaktim yang aniaya karyawan masuk ke tahap penyidikan!

kasus  anak bos toko roti di penggilingan, cakung, jakarta timur yang menganiaya karyawannya sendiri berinisial d sampai terluka kini kasusnya sudah masuk atau naik ke tahap penyidikan.

pihak kepolisian sudah melakukan gelar perkara atas penganiayaan yang menimpa d sebagai korban yang kekerasan ini dilakukan oleh anak bos tempatnya bekerja.

"dalam proses penyidikan. sudah naik sidik hari sabtu," ungkap kasi humas polres metro jakarta timur akp lina yuliana kepada wartawan, dikutip bacakoran.co dari , minggu (15/12/2024).

berdasarkan penjelasan akp lina yuliana, kasus ini sudah naik ke tahap penyidikan karena telah ditemukan adanya unsur pidana melalui gelar perkara yang dilakukan tersebut.

sampai saat ini 4 orang saksi sudah diperiksa dengan rincian korban, anak bos toko roti berinisial gsh, teman korban dan orang tua gsh.

dilansir dari , gsh yang merupakan pelaku penganiayaan mengatakan bahwa dirinya kebal terhadap hukum sampai berani melakukan penganiayaan tersebut.

berdasarkan pengakuan korban ini diungkapkan oleh pelaku saat pertama kali pelaku menganiaya nya menggunakan wadah selotip dan dilempari kursi

"bilang saya 'miskin, babu' terus dia juga bilang 'orang miskin kayak lu mana bisa laporin gua ke polisi, gua ini kebal hukum', gitu," kata d.

sebelumnya beredar video kekerasan yang kembali menjadi perhatian publik dan menjadi viral atas apa yang menimpa seorang karyawan roti di jakarta timur.

akun di x @ juga mengunggah bagaimana seorang pria yang sedang marah-marah berteriak kemudian melemparkan kursi ke arah karyawan tersebut sampai terluka.

"anak orang miskin kayak lo mana bisa laporin gue..."

lalu bikin karyawan yang bekerja di toko roti milik ortunya berdarah-darah. 

kepongahan semacam ini mesti dihentikan" tulis akun x @ tersebut.

ternyata kekerasan itu terjadi di 17 oktober 2024 yang dilakukan oleh anak dari bos toko roti berinisial gsh dan korban berinisial da yang terluka pada saat itu.

kronologi kekerasan di toko roti jakarta timur

kekerasan ini awalnya terjadi saat pelaku yang melempari korban memakai kursi meminta korban membawakan makanan yang di pesanjya secara online ke kamar dan korban menolak kemudian gsh mulai mengeluarkan kata kasar. 

"gua habisin lu di sini!" teriak gsh pada korban.

kemudian terduga pelaku ini kesal dengan permintaan yang ditolak tersebut kemudian mel mlqrkam kursi ke arah korban sampai terluka dan pelaku juga melempar benda lain dan mesin edc sampai korban terluka di bagian kepala.

hal ini membuat karyawan lain menjadi ketakutan dan hanya bisa merekam perbuatan pelaku menggunakan handphone agar menjadi barang bukti kekerasan tersebut.

terlihat orang tua dari gsh ini yang ada di lokasi menyelamatkan korban dengan menariknya keluar toko dan orang tua gsh pun m menyarankan korban melaporkan kejadian ini ke polisi.

da yang mengiyakan orang tua gsh keluar toko, tapi saat kembali untuk mengambil handphone dan tas, pelaku langsung melemparkan sejumlah benda ke arah tubuh korban hingga terluka. 

setelah mendapatkan penanganan medis korban dan temannya melaporkan kasus ini ke polres metro jakarta timur dan menyertakan barang bukti.

kini kasus dari kekerasan yang menimpa da sudah mendapatkan penanganan dan naik ke tahap penyidikan.

"sudah gelar perkara dan statusnya sudah diputuskan untuk naik ke tahap penyidikan," ujar kapolres metro jakarta timur, kombes nicolas ary saat dikonfirmasi, dikutip bacakoran.co dari , minggu (15/12/2024).

Tag
Share