Kasus Oknum Polisi Tembak Pelajar SMK, Keluarga Gamma Akan Laporan Kapolrestabes Semarang ke Mabes Polri
Keluarga Gamma akan Laporkan Kapolrestabes Semarang ke Propam Mabes Polri Terkait Kasus Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang --Kompas.id
BACAKORAN.CO - Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar dianggap menutup-nutupi kasus penembakan siswa SMKN 4 Semarang yang dilakukan oleh Aipda Robig Zaenudin.
Keluarga Gamma mengatakan ingin melaporkan Kapolrestabes Semarang ke Propam Mabes Polri karena sampai saat ini tidak ada evaluasi terhadap Kapolrestabes Semarang.
"Dalam waktu seminggu ini belum ada respons dari Kapolri. Akan kami laporkan ke Propam Mabes Polri," kata Zaenal saat ditemui di Gedung DPRD Jawa Tengah, dikutip Bacakoran.co dari Kompas.com, Rabu (18/12/2024).
Zaenal mengatakan Kapolrestabes Semarang harus bertanggung jawab atas kasus penembakan yang dilakukan oleh Aipda Robig terhadap Gamma yang merupakan seorang pelajar SMKN 4 Semarang.
BACA JUGA:Aipda Robig Polisi yang Tembak Siswa SMK Semarang Tidak Hanya Dipecat tapi Resmi Jadi Tersangka!
BACA JUGA:Propam Sebut Penembakan Siswa SMK Semarang Bukan Karena Bubarkan Tawuran, Ini Alasannya
"Kapolrestabes Semarang copot, saya tidak akan kendur," tegas Zaenal.
Kemudian Zaenal meminta Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk segera mencopot Kapolrestabes Semarang agar kasus ini bisa diungkap dengan jelas.
"Copot dulu Kapolrestabes Semarang biar lebih terbuka duduk permasalahan meninggalnya Gamma. Akan sulit mengungkap kasus ini kalau yang melakukan penembakan adalah anak buahnya sendiri," jelas Zaenal.
Sebelumnya diketahui terdapat perbedaan kronologi penembakan yang disampaikan oleh Kapolrestabes Semarang Irwan Anwar, Kabid Propam Polda Jateng Kombes Aris Supriyono, serta salah satu saksi kejadian, A. Irwan.
BACA JUGA:Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Pembunuhan Siswa SMK di Bogor, Begini Kronologi Lengkapnya
BACA JUGA:Massa Kamisan Gelar Aksi Demo Minta Kasus Penembakan Siswa SMK Diusut sampai Tuntas!
Mereka menyatakan bahwa korban menyerang Aipda Robig sehingga tertembak, sedangkan Aris menjelaskan bahwa Aipda Robig sempat terdesak oleh korban sebelum menembak.
Di sisi lain, A mengaku bahwa ia langsung ditodong pistol oleh Aipda Robig saat melintas bersama korban.