Sosok Perempuan Hebat di Balik Hari Ibu 22 Desember, Anak Zaman Now Wajib Tau Nih!
Tokoh-tokoh penting dalam Kongres Perempuan--Ist
BACAKORAN.CO - Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember ternyata menyimpan kisah perjuangan perempuan Indonesia yang patut diapresiasi.
Bukan hanya sekadar momen untuk memberikan penghargaan kepada para ibu.
Hari Ibu juga menjadi simbol semangat emansipasi dan penguatan peran perempuan dalam kehidupan berbangsa.
Sejarah Hari Ibu bermula dari Kongres Perempuan Indonesia III yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat, pada 23-27 Juli 1938.
BACA JUGA:Jangan Kasih Ucapan Aja, Yuk Rayakan Hari Ibu Jadi Lebih Berkesan Dengan 8 Kegiatan Seru Ini Gais
Kongres ini dipimpin oleh Raden Dewi Sartika dan Emapura Direja, tokoh perempuan yang juga pendiri organisasi Pasundan Istri.
Dalam kongres ini, isu-isu penting terkait hak dan kesejahteraan perempuan dibahas secara mendalam.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah rancangan undang-undang perkawinan modern, gagasan visioner dari Maria Ulfah Subadio.
RUU ini bertujuan untuk memberikan perlindungan hukum kepada perempuan dalam hubungan perkawinan, termasuk hak-hak dasar yang sering diabaikan.
BACA JUGA:22 Desember Diperingati sebagai Hari Ibu! Mau Kasih Hal Spesial Apa ya Nanti? Yuk Simak Disini
Namun, puncak dari Kongres ini adalah keputusan untuk menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu.
Mengambil inspirasi dari tanggal pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia I yang digelar pada 22 Desember 1928.
Keputusan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah perempuan Indonesia.
Hari Ibu bukan sekadar bentuk penghormatan kepada peran ibu dalam keluarga.