bacakoran.co

Polisi Ungkap Cara Para Tersangka Bawa Masuk Mesin Cetak Uang Palsu di Universitas Islam Negeri Alauddin

mesin cetak uang palsu dari china--detik.com

Ia batal maju lantaran tak ada partai politik (parpol) yang meliriknya.

 

BACAKORAN.CO - Sebanyak 17 tersangka kasus uang palsu di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar terancam hukum pidana penjara seumur hidup setelah dijerat pasal berlapis.

Polisi menyebut  pembuatan uang palsu di dalam kampus UIN Makassar ini telah berjalan sejak tahun 2010 silam.

"Dari hasil interogasi, time line pembuatan uang palsu ini dimulai dari Juni 2010, terus kemudian 2011 sampai 2012," kata Yudhiawan.

Yudhiawan menyebut bahwa proses produksi uang palsu tersebut sempat berhenti beberapa tahun, namun kembali lagi beroperasi pada 2022 lalu.

BACA JUGA:Sindikat Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar Libatkan 17 Tersangka, Polisi Ungkap Fakta Mencengangkan

Para pelaku membeli mesin cetak asal China dari Surabaya, kemudian operasi pembuatan uang palsu dilakukan hingga 2024.

Adapun peran tersangka adalah mencetak hingga menyebarkan uang palsu tersebut, antara lain:

1. Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Dr Andi Ibrahim (54) perannya, melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

2. Mubin Nasir (40) honorer UIN Makassar, sebagai pengedar dan transaksi jual beli uang palsu.

BACA JUGA: Marah dan Malu, Rektor UIN Alauddin Pecat Dua Oknum Pegawainya, Terlibat Kasus Uang Palsu

3. Kamarang Daeng Ngati (48) profesi juru masak, sebagai pengedar dan transaksi jual beli uang palsu.

4. Irfandy MT (37) karyawan swasta, membantu dan transaksi jual beli uang palsu.

5. Muhammad Syahruna (52) berperan memproduksi, menjual dan bahan baku yang digunakan dari Annar Salahuddin Sampetoding (ASS).

Polisi Ungkap Cara Para Tersangka Bawa Masuk Mesin Cetak Uang Palsu di Universitas Islam Negeri Alauddin

Desta

Desta


bacakoran.co - setelah dilakukan berbagai penyelidikan akhirnya , akbp reonald simanjuntak, mengungkapkan cara mesin cetak uang palsu dimasukkan ke kampus ii universitas islam negeri () alauddin, makassar oleh andi ibrahim dkk.

mesin berukuran besar dengan berat 3 ton itu dibawa para tersangka masuk ke kampus pada saat malam hari.

mesin pencetak uang palsu itu dipindahkan dengan menggunakan papan dengan luas ruangan tempat menyimpan mesin itu sebesar 2x4 meter persegi.

ruangan tersebut diberikan peredam suara dengan menggunakan gipsum yang di dalamnya ada gabus.

saat suara mesin itu terdengar, beberapa staf sempat bertanya. namun, para tersangka menjawab lagi cetak buku, sehingga berhentilah kecurigaan pada saat itu.

menurutnya, pada saat mesin itu dibawa masuk ke kampus, tersangka sempat ditanya oleh security/satpam setempat. 

tersangka pun berdalih mesin tersebut untuk mencetak buku dan akan disimpan di perpustakaan.

diketahui beberapa fakta lain seperti andi ibrahim, tersangka kasus pabrik uang palsu di uin alauddin ternyata hendak mencalonkan diri sebagai calon bupati barru.

guna memuluskan rencananya itu, kepala perpustakaan uin alauddin itu berencana memakai uang palsu sebagai dana maju pilkada serentak 2024.

hal ini disampaikan kapolda sulawesi selatan (), irjen pol yudhiawan wibisono, di mapolres gowa, kamis (19/12/2024) siang.

yudhi membeberkan hal itu sambil menunjukkan proposal andi ibrahim.

proposal itu bergambar andi ibrahim mengenakan jas tutup dan songkok recca.

ia batal maju lantaran tak ada partai politik (parpol) yang meliriknya.

 

bacakoran.co - sebanyak 17 tersangka kasus  di kampus universitas islam negeri () alauddin makassar terancam hukum pidana penjara seumur hidup setelah dijerat pasal berlapis.

polisi menyebut  pembuatan uang palsu di dalam  ini telah berjalan sejak tahun 2010 silam.

"dari hasil interogasi, time line pembuatan uang palsu ini dimulai dari juni 2010, terus kemudian 2011 sampai 2012," kata yudhiawan.

yudhiawan menyebut bahwa proses produksi uang palsu tersebut sempat berhenti beberapa tahun, namun kembali lagi beroperasi pada 2022 lalu.

para pelaku membeli mesin cetak asal china dari surabaya, kemudian operasi pembuatan uang palsu dilakukan hingga 2024.

adapun peran tersangka adalah mencetak hingga menyebarkan uang palsu tersebut, antara lain:

1. kepala perpustakaan uin alauddin makassar, dr andi ibrahim (54) perannya, melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

2. mubin nasir (40)  makassar, sebagai pengedar dan transaksi jual beli uang palsu.

3. kamarang daeng ngati (48) profesi juru masak, sebagai pengedar dan transaksi jual beli uang palsu.

4. irfandy mt (37) karyawan swasta, membantu dan transaksi jual beli uang palsu.

5. muhammad syahruna (52) berperan memproduksi, menjual dan bahan baku yang digunakan dari annar salahuddin sampetoding (ass).

6. john biliater panjaitan (68), perannya memperjualbelikan uang palsu.

7. sattariah alias ria (60), irt, berperan mengedarkan uang palsu dengan membeli kebutuhan sehari-hari dan memperjualbelikan uang palsu.

8. dra sukmawati (55), guru asn, berperan mengedarkan uang palsu dengan membeli kebutuhan sehari-hari dan memperjualbelikan.

9. andi khaeruddin (50) pegawai bank bumn, berperan mengedarkan dan memperjualbelikan uang palsu.

10. ilham (42), berperan mengedarkan dan memperjualbelikan uang palsu di mamuju, sulbar.

11. drs suardi mappeabang (58) asn sulbar, perannya mengedarkan dan memperjualbelikan uang palsu.

12. mas'ud (37), mengedarkan dan memperjualbelikan uang palsu.

13. satriyady (52) asn sulbar, perannya mengedarkan dan memperjualbelikan.

14. sri wahyudi (35) perannya mengedarkan dan memperjualbelikan di sulbar.

15. muhammad manggabarani (40) pns sulbar, perannya mengedarkan dan memperjualbelikan uang palsu.

16. ambo ala (42) perannya mengedarkan dan memperjualbelikan uang palsu.

17. rahman (49). perannya mengedarkan dan memperjualbelikan uang palsu di sulbar.

sebelumnya, polres gowa telah menetapkan 17 orang sebagai tersangka dalam kasus sindikat pembuatan dan peredaran uang palsu di , sulawesi selatan.

kapolda  irjen pol yudhiawan wibisono, menyatakan bahwa jumlah tersangka dapat bertambah seiring penyelidikan yang berlangsung.

para tersangka yang diamankan di polres gowa tersebut terdiri dari berbagai latar belakang, termasuk pegawai badan usaha milik daerah (bumd), tenaga honorer, aparatur sipil negara (asn), dosen dan dua orang pegawai bank.

selain itu 7 di antara mereka diduga mencetak uang palsu untuk keperluan pemilihan kepala daerah (pilkada).

dalam operasi ini polisi berhasil menyita 98 barang bukti yang mencakup uang palsu senilai ratusan triliun rupiah dan mesin-mesin yang digunakan untuk memproduksi uang palsu tersebut.

berdasarkan keterangan saksi bahan kertas untuk mencetak uang palsu ini didatangkan dari tiongkok.

modus operandi para pelaku adalah menawarkan dana palsu kepada calon pasangan pilkada di kabupaten barru serta partai politik.

namun para calon dan partai menolak tawaran ini setelah mengetahui bahwa dana tersebut berupa uang palsu.

para pelaku berharap jika tawaran diterima, calon atau partai bersedia menyebarkan uang palsu ke masyarakat untuk memperoleh dukungan suara.

akan tetapi setelah rencana ini gagal mereka mencoba menjual uang palsu kepada masyarakat dengan skema penukaran uang asli rp100 ribu dengan 2 lembar uang palsu senilai rp100 ribu.

menurut yudhiawan, peredaran uang palsu ini telah menyebar hingga ke wilayah sulawesi selatan.

saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam dan mencari 3 orang yang telah masuk dalam daftar pencarian orang (dpo) terkait kasus ini.

marah dan malu, rektor uin alauddin pecat dua oknum pegawainya, terlibat kasus uang palsu

 universitas islam negeri (uin) , sulawesi selatan (sulsel)  mengaku malu, marah dan tertampar oleh ulah 2 oknum pegawainya yang diduga terlibat kasus peredaran .

menurut hamdan juhanis,  usahanya bersama civitas academica untuk membangun reputasi uin alauddin makassar telah dihancurkan oleh 2 oknum tersebut.

“selaku rektor, saya marah, saya malu, saya tertampar. setengah mati kami membangun kampus, membangun reputasi bersama pimpinan, dengan sekejap dihancurkan,” ujar hamdan juhanis saat menghadiri konferensi pers kapolda sulawesi selatan irjen yudhiawan di mapolres gowa, kamis 19 desember 2024).

“itulah sebabnya kami mengambil langkah setelah ini jelas, kedua oknum yang terlibat dari kampus kami langsung kami berhentikan dengan tidak hormat,” tegasya dengan suara terbata-bata, bergetar penuh kekecewaan.



dua oknum pegawai ui alauddin makasar tersebut yaitu kepala upt perpustakaan uin alauddin makassar inisial ai dan seorang tenaga honorer berinisial mn yang bekerja di kampus uin alauddin ii samata, jalan yasin limpo, kabupaten gowa, sulsel.

diketahui dari konfrensi pers itu, bahwa polda sulawesi selatan telah mengungkap sindikat uang palsu di uin alauddin makassar. pihak kepolisian sudah menetapkan 17 tersangka, dua di antaranya pegawai uin alauddin makassar.

polisi juga menyita sejumlah barang bukti diantaranya sebuah mesin percetakan kertas berukuran besar yang di sebut polisi di beli oleh komplotan ini seharga rp 600 juta.

mesin itu informasinya di datang dari surabaya dan di pesan dari china. komplotan ini juga memesan kertas khusus dari china untuk mencetak uang palsu tersebut.



nah, mesin cetak itu di sita dari salah satu ruangan dilingkungan perpustakaan uin alaudin makasar."mesin cetak itu tidak ada kaitannya dengan uin makassar, murni dibeli oleh komplotan ini,"jelas kapolda sulsel irjen pol yudhiawan. dijelaskannya, mesin itu disimpan dalam ruagan degan dinding kedap suara.

ditambahkan yudhiawan, mesin itu ukurannya cukup besar dan berat. diduga komplotan ini membawanya masuk ke uin alaudin makasar saat malam hari. "karena berat, mereka menggunakan forklip untuk mengangkatnya,"jelas yudhiawan.

polisi menyita sebanyak 98 jenis barang bukti termasuk upal pecahan rp100 ribu sebanyak 4.927 lembar sudah terpotong, serta 1.369 lembar kertas bergambar uang pecahan rp100 ribu yang belum terpotong.

Tag
Share