bacakoran.co - insiden terjadi di jalan raya merdeka, sukmajaya, depok, jawa barat.
seorang smp kelas 7 meregang nyawa akibat luka parah yang disebabkan senjata tajam saat tawuran antar pelajar pada selasa.
kejadian ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban serta menjadi perhatian serius bagi masyarakat.
menurut keterangan pihak kepolisian, tawuran tersebut diduga telah direncanakan sebelumnya melalui media sosial.
korban dan pelaku, bersama kelompok masing-masing, sempat nongkrong di sebuah warung kopi di kawasan jalan merdeka sebelum akhirnya melangsungkan aksi tawuran.
kapolsek sukmajaya, akp rizky firmansyah tontowiputra menjelaskan, “sebelum kejadian, kedua kelompok ini sudah sepakat menentukan lokasi dan waktu untuk tawuran. mereka nongkrong bersama terlebih dahulu, kemudian melanjutkan dengan aksi tawuran di lokasi yang sudah disepakati.”
berujung maut ini melibatkan penggunaan senjata tajam.
pelaku diduga menyerang korban secara tiba-tiba menggunakan pisau dapur yang telah disiapkan.
akibatnya, mengalami luka tusuk di punggung yang sangat parah hingga menembus paru-paru.
korban sempat dilarikan ke rumah sakit santo yusuf untuk mendapatkan perawatan, namun nyawanya tidak tertolong akibat luka yang terlalu berat.
pasca kejadian, rumah korban tampak sepi dari aktivitas penghuni.
pihak keluarga masih dalam kondisi berduka dan belum memberikan keterangan kepada media.
sementara itu, pihak sekolah korban juga memilih bungkam terkait insiden ini dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwenang.
pihak kepolisian telah mengamankan sejumlah pelaku yang terlibat dalam insiden ini untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
kapolsek sukmajaya menegaskan bahwa kasus ini akan ditangani dengan serius untuk memberikan keadilan kepada keluarga korban dan memberikan efek jera kepada para pelaku.
ini kembali menyoroti masalah tawuran di kalangan pelajar yang masih marak terjadi di indonesia.
tawuran tidak hanya menimbulkan kerugian fisik, tetapi juga trauma mendalam bagi keluarga yang kehilangan orang tercinta.
kasus ini menjadi pengingat bahwa tawuran bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah.
diperlukan kerja sama antara pihak sekolah, orang tua, dan aparat penegak hukum untuk mengedukasi pelajar mengenai bahaya tawuran dan pentingnya menyelesaikan konflik secara damai.
semoga insiden ini menjadi yang terakhir dan tidak terulang kembali.