bacakoran.co - jagat media sosial palembang tengah dihebohkan dengan ulah seorang yang bertugas di puskesmas 23 ilir.
ia diduga memaki dan menuduh seorang pria bernama herman, yang justru berniat baik mengembalikan ponselnya yang hilang.
kasus ini bahkan sampai menarik perhatian anggota dprd kota palembang, mgs. h. syaiful padli.
kronologi kejadian
menurut informasi yang beredar, bermula saat herman menemukan sebuah ponsel di kawasan pasar 26 ilir sekitar pukul 11.30 siang.
tidak tahu siapa pemiliknya, herman membawa ponsel tersebut ke tempat kerjanya dengan harapan pemilik akan segera menghubungi.
benar saja, pemilik ponsel, yang kemudian diketahui adalah seorang dokter gigi di puskesmas 23 ilir, menghubungi ponsel tersebut.
herman, yang tidak paham cara menjawab panggilan di iphone, meminta bantuan kerjanya untuk menjelaskan bahwa ponsel telah ditemukan dan bisa diambil di tempat kerjanya.
namun, situasi berubah menjadi tidak menyenangkan saat dokter tersebut tiba.
alih-alih berterima kasih, ia justru memaki-maki herman dan menuduhnya sebagai pencuri tanpa bukti.
cerita ini pertama kali diunggah di akun instagram @pratamakoswra, yang kemudian menyebar luas ke berbagai platform media sosial di palembang.
lihat postingan ini di instagram
dalam unggahan tersebut, disebutkan bahwa herman merasa karena niat baiknya justru dibalas dengan tuduhan tidak berdasar.
"bukan rasa terima kasih yang didapat, tetapi caci makian dari dokter tersebut," tulis akun tersebut.
hingga saat ini, belum ada permintaan maaf atau itikad baik dari pihak dokter gigi yang bersangkutan.
kasus ini menarik perhatian mgs. h. syaiful padli, anggota dprd kota palembang, yang menyayangkan sikap dokter tersebut.
ia meminta pihak terkait, termasuk instansi tempat dokter tersebut bekerja, untuk segera menindaklanjuti kasus ini.
“tenaga kesehatan seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat, bukan justru bertindak arogan seperti ini,” tegasnya.
netizen ramai-ramai mengecam tindakan tersebut.
banyak yang menilai sikap arogan seperti ini mencoreng profesi dokter yang seharusnya mengutamakan empati dan etika.
beberapa komentar di media sosial bahkan meminta dokter tersebut diberi sanksi tegas.
“bapak herman ini sudah berniat baik, kok malah disangka maling. sangat tidak pantas,” tulis seorang netizen.
kasus ini diharapkan segera diselesaikan dengan permintaan maaf dari pihak dokter.
kejadian ini menjadi pengingat bahwa sikap arogan, terutama dari , dapat menciptakan dampak buruk yang luas, termasuk kepercayaan masyarakat terhadap institusi kesehatan.
sementara itu, herman hanya berharap namanya dipulihkan dari tuduhan yang tidak berdasar dan niat baiknya dihargai.