bacakoran.co - media sosial kembali dihebohkan dengan kabar perselingkuhan yang melibatkan seorang aparatur sipil negara (asn) dari kabupaten ogan komering ulu (oku) selatan, sumatera selatan.

, kepala dinas pariwisata dan kebudayaan oku selatan, menjadi perbincangan hangat setelah dugaan perselingkuhannya dengan seorang wanita bernama mariza (mz) terungkap.

kasus ini mencuat setelah yunita tri kumalasari, istri jos, mempublikasikan tersebut melalui akun instagram-nya, @queennita1987.

dalam unggahannya, yunita membeberkan bukti-bukti, termasuk pesan dari seorang warganet yang mengirimkan direct message (dm) terkait aktivitas jos bersama mariza di jakarta.

pesan tersebut mengungkap bahwa jos terlihat menghabiskan waktu bersama mariza di sebuah tempat hiburan.

“mbak maaf sebelumnya saya bukan mau ikut campur... saya cuma mau bantu mbak aja karena saya sebagai wanita tidak mau saling disakitin,” demikian isi dm yang diterima yunita.

tidak hanya itu, yunita juga membagikan video intim jos dan mariza di sebuah .

meski video tersebut ditutupi stiker untuk menjaga privasi, unggahan itu tetap memicu perhatian publik.

yunita mengaku sangat kecewa dan merasa dikhianati oleh suaminya.

jos akherman, yang lahir di palembang pada 13 juni 1986, dikenal sebagai sosok berprestasi dalam perjalanan kariernya.

ayah tiga anak ini memulai karier di pemerintah kabupaten oku selatan sebagai sekretaris kelurahan (seklur) kisau, kecamatan muaradua.

ia kemudian menjabat sebagai kasubbag protokol, dilanjutkan dengan posisi sekretaris camat (sekcam) di beberapa kecamatan, hingga akhirnya diangkat sebagai kepala dinas pariwisata dan kebudayaan oku selatan.

kini, kasus perselingkuhan ini tidak hanya mencoreng nama baik jos akherman secara pribadi tetapi juga memengaruhi citra institusi tempatnya bekerja.

hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari pihak pemerintah kabupaten oku selatan terkait langkah yang akan diambil terhadap jos.

kasus ini menjadi pelajaran penting tentang integritas, khususnya bagi pejabat publik.

di tengah tugasnya memajukan pariwisata dan kebudayaan, jos kini harus menghadapi sorotan tajam dari masyarakat dan kemungkinan konsekuensi hukum maupun administratif.*