bacakoran.co – tragedi memilukan mengguncang korea selatan setelah pesawat dengan nomor penerbangan dari bangkok ke jatuh pada minggu (29/12/2024).
dari 181 orang di dalamnya, hanya dua kru kabin yang berhasil selamat, sementara 179 lainnya tewas.
kecelakaan maut ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban.
detik-detik terakhir sebelum kecelakaan itu diwarnai pesan-pesan menyayat hati yang dikirimkan penumpang kepada keluarga mereka.
seakan mengetahui ajal mendekat, beberapa penumpang sempat berbagi pesan terakhir yang kini menjadi kenangan pahit bagi para keluarga.
salah satu pesan yang dibagikan kepada media lokal, news1, mengungkapkan kengerian yang dirasakan penumpang.
"burung menabrak sayap," tulis seorang penumpang pada pukul 09.00 waktu setempat.
"ya ampun," balas kerabatnya.
"tak bisa mendarat," lanjut penumpang itu, diikuti oleh pertanyaan penuh kekhawatiran dari kerabatnya.
"haruskah aku mengucapkan kata-kata wasiat?" kalimat terakhir itu menghentak, sebelum komunikasi terputus.
di sisi lain, seorang ayah, kim, yang putranya menjadi salah seorang korban, membagikan percakapan terakhir mereka.
"bersenang-senanglah sampai selesai, ya," tulis kim.
"iya," balas sang anak.
namun, pesan berikutnya dari kim tak pernah terbaca lagi.
momen mencekam di udara
jeju air dilaporkan mengalami kecelakaan saat hendak mendarat di bandara internasional muan.
sebuah video amatir yang beredar menunjukkan pesawat tersebut mengeluarkan asap tebal sebelum akhirnya terbakar hebat di landasan.
sumber-sumber awal menyebutkan pesawat kemungkinan menabrak kawanan burung yang merusak mesinnya.
lebih parahnya, roda pendaratan tidak keluar, sehingga pesawat kehilangan kendali sepenuhnya saat menyentuh landasan.
"menara kontrol sempat memberikan peringatan tentang potensi tabrakan dengan burung," ujar seorang pejabat kementerian perhubungan korea selatan dalam konferensi pers.
namun, satu menit setelahnya, pilot mengirimkan panggilan darurat atau mayday.
“lima menit kemudian pesawat jatuh," ucapnya.
hari berkabung nasional
sebagai respons atas tragedi ini, presiden sementara korea selatan menetapkan tujuh hari sebagai hari berkabung nasional.
sementara itu, ceo jeju air menyampaikan permintaan maaf mendalam kepada keluarga korban, seraya berjanji akan bekerja sama penuh dalam investigasi untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan.