STY Dipulangkan PSSI ke Korea Selatan, Begini Kata Iwan Bule
Shin Tae Yong nganggur usai diputus kontrak oleh PSSI-bacakoran.co-
STY datang ke Indonesia saat PSSI dipimpin Iwan Bule. Dia didatangkan untuk gantikan tugas yang kala itu dipegang Simon Mcmenemy.
Menurut Iwan Bule, pergantian pelatih saat itu dilakukan atas kesepakatan para Komite Ekesekutif atau Exco PSSI, kemudian dilakukan penyaringan pelatih kepala yang disertai oleh wawancara hingga proper test.
Alhasil, dari bebrapa kandidat, terpilihlah Shin Tae-yong menjadi pelatih kepala dengan kontrak awal berdurasi 4 tahun per Desember 2019 lalu, kemudian sempat diperpanjang oleh PSSI yang saat ini dipimpin oleh Erick Thohir.
Selama 5 tahun STY mengarsiteki Timnas, prestasi Timnas Indonesi memiliki peningkatan yang signifikan. Dari ranking FIFA 179 ke 151 pada periode Iwan Bule (naik 28 ranking), kemudian saat ini berada di posisi 127 dunia (naik 24 ranking di kepengurusan Erick Thohir). Total kenaiakn 52 tingkat.
BACA JUGA:Pelatih Persebaya Plong, Krisis Bek Kiri Teratasi Setelah Pemain Timnas Indonesia Ini Kembali
Terkait pergantian pelatih kepala oleh PSSI, Iwan Bule berpendapat jika langkah tersebut sudah diperhitungkan matang-matang oleh para Exco PSSI.
"Segenap langkah yang diambil oleh PSSI pasti sudah diperhitungkan matang-matang, apalagi ini dalam mengganti pelatih kepala, karena itu kan sifatnya collective collegial, bukan keputusan perseorangan, begitupun dulu ketika saya menjadi Ketua Umum PSSI, menghentikan serta memilih sosok pelatih Timnas merupakan keputusan bersama para EXCO," ungkapnya.
"Alhamdulillah, dulu pilihan kami menunjuk STY sebagai pelatih kepala mendatangkan perbaikan terhadap persepakbolaan kita, dari ranking FIFA 179 meningkat ke posisi 151, kemudian saat ini di posisi 127 dunia," jelasnya.
"Semoga dengan hadirnya pelatih baru siapapun sosoknya, bisa terus membuat impian kita tercapai yakni Indonesia tampil di Piala Dunia LA 2026 di Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko nanti. Oleh karena itu terus dukung Timnas kebanggan kita demi terwujudnya keinginan masyarakat Indoensia yang ingin melihat kiprah Merah Putih bersaing di putaran final Piala Dunia yang akan datang," tukasnya.