bacakoran.co

Gudang TNI Pernah Jadi Tempat Ratusan Kendaraan Curian, Apakah Ada Hubungan dengan Kasus Penembakan Rest Area?

Kasus Penembakan bos rental mobil oknum TNI AL (kiri), kasus ratusan kendaraan curian seret oknum TNI AD (kanan)--kolase Bacakoran/ist

Keputusan ini diambil dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan mereka sebagai saksi dan korban dalam kasus yang melibatkan oknum bersenjata. 

Gudang TNI Pernah Jadi Tempat Ratusan Kendaraan Curian, Apakah Ada Hubungan dengan Kasus Penembakan Rest Area?

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - kasus yang melibatkan oknum anggota tni al terhadap pemilik bisnis rental mobil di area peristirahatan km 45 tol jakarta-merak telah menggemparkan publik.

insiden ini kembali membuka ingatan masyarakat akan kasus serupa di tahun 2024, di mana sebuah gudang milik tni di sidoarjo terungkap sebagai tempat penyimpanan ratusan kendaraan curian.

pada tahun 2024 ditemukan sekitar 264 kendaraan curian di gudang balkir pusat zeni angkatan darat (pusziad) yang terletak di buduran, kabupaten sidoarjo, jawa timur.

kasus ini menyeret tiga anggota ad dan seorang warga sipil ke dalam penyelidikan.

berdasarkan informasi yang dikutip dari , penyelidikan awal oleh polisi militer kodam (pomdam) v/brawijaya dimulai setelah penangkapan seorang tersangka berinisial ei berusia 40 tahun.

ei ditangkap oleh kepolisian daerah (polda) metro jaya pada tahun 2023 karena terlibat dalam jaringan pencurian kendaraan bermotor.

tersangka ei diduga memiliki hubungan dengan anggota tni ad, kopral dua (kopda) as dan mayor bp.

melalui hubungan ini, ei mendapatkan izin untuk menggunakan area gudang balkir pusziad sebagai tempat penyimpanan kendaraan curian.

kendaraan-kendaraan tersebut rencananya akan dikirim ke timor leste.

penyimpanan dilakukan di empat lokasi berbeda dalam kompleks gudang balkir pusziad, yaitu di rumah dinas yang tidak terpakai, area samping lapangan tenis, gudang yang tidak terpakai dan aula yang juga tidak digunakan.

kasus ini menambah daftar panjang insiden yang melibatkan oknum tni.

kemiripan modus operandi antara kasus penembakan pemilik rental mobil dengan kasus gudang kendaraan curian menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat tentang dugaan kemungkinan adanya keterkaitan.

peristiwa penembakan di rest area dan kejadian penyimpanan kendaraan curian di gudang milik tni menunjukkan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap anggota militer.

pengawasan ini penting untuk menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap institusi tni.

kasihan, agam anak pemilik rental mobil akan diperiksa pom tni al terkait pernyataannya di media

 anak dari pemilik bisnis rental mobil  ilyas abdurahman (46) diminta untuk memberikan kesaksian oleh pusat polisi militer angkatan laut (puspomal) terkait insiden penembakan yang melibatkan anggota tni al.

agam bersama saudaranya dan 5 saksi lainnya telah menjalani pemeriksaan intensif selama lima jam.

peristiwa tersebut terjadi di rest area kilometer 42, di mana ayah agam menjadi korban penembakan. 

dalam sesi pemeriksaan agam dan saudaranya diperlihatkan wajah dari anggota yang diduga terlibat dalam insiden tersebut. 

agam secara tegas membantah tuduhan bahwa terjadi pengroyokan yang memicu anggota tni al menembak untuk membela diri. 

sebaliknya agam menegaskan bahwa ia dan saudaranya mengalami ancaman langsung dengan ditodongkan pistol saat baru tiba di tempat kejadian.

selama sesi pemeriksaan di puspomal agam memberikan penjelasan rinci tentang insiden tersebut menyoroti peran tiga anggota tni al yang diduga terkait. 

tanggapan anggota polsek cinangka saat keluarga korban rental mobil melapor: paling pistol bohongan

agam nak dari bos rental mobil yang merupakan korban penembakan mengungkapkan bagaimana tanggapan anggota polsek cinangka ketika ayahnya melaporkan insiden tersebut. 

saat itu agam beserta ayahnya dan beberapa rekan datang ke  cinangka untuk meminta bantuan terkait kasus penggelapan mobil yang mereka hadapi.

mereka membawa bukti kepemilikan sah atas mobil honda brio yang telah digelapkan oleh pelaku. 

mereka menjelaskan kepada pihak polisi bahwa mereka adalah pemilik rental mobil dan mobil mereka telah dibawa kabur oleh pelaku. 

selain itu mereka merasa perlu didampingi oleh pihak kepolisian karena mereka sempat diancam dengan senjata api oleh pelaku dan bahkan ditabrak.

"jadi waktu saya konfirmasi ke anggota piket, kamu ke sana saja susulin mobil kamu, nanti kalau itu penyelesaiannya di sini," kata agam di mako koarmada ri, senin, 6 januari 2025.

agam juga menyampaikan bahwa petugas piket sempat menanyakan ciri-ciri senjata yang dilihatnya.

agam menggambarkan senjata tersebut berwarna hitam dan tampak seperti airsoft gun.

"saya kan awam dalam masalah pistol, saya bilang itu kayak warna hitam kayak airsoft gun," ujar agam. 

namun, respons dari petugas piket terkesan meremehkan kasus penggelapan mobil.

"ah paling juga itu cuma pistol bohongan,"jelas agam menirukan ucapan petugas piket.

sebelum insiden penembakan terjadi menurut agam ayahnya sempat berusaha berbicara dengan baik-baik kepada oknum tni al yang terlibat.

 setelah mendapati gps mobil yang disewakan dicopot, mereka bersama keluarga segera mengejar mobil yang akan digelapkan tersebut. 

peristiwa itu terjadi sekitar satu jam sebelum ayahnya ditembak mati oleh oknum tni al di rest area km 45 tol jakarta-merak.

mereka akhirnya menemukan mobil tersebut di saketi, pandeglang, banten. 

namun saat itu mereka justru dihadang dengan senjata oleh oknum anggota tni al. 

"ketika kami menghentikan mobil itu, pelaku berkata, 'minggir kamu, saya tembak kamu. kamu saya tabrak.' kami langsung diancam, dan ayah saya berusaha menenangkan dengan berkata, 'tenang pak, ini ada warung kopi, mari kita bicara baik-baik,'" cerita agam.

 pertimbangkan perlindungan lpsk

keluarga dari korban penembakan kini mempertimbangkan untuk menerima tawaran pendampingan dan perlindungan dari lembaga perlindungan saksi dan korban (lpsk). 

agam yang juga menjadi saksi dalam kejadian ini, menyatakan bahwa mereka akan membahas lebih lanjut keputusan tersebut setelah menjalani pemeriksaan di pusat polisi militer. 

tindakan ini dilakukan setelah sebelumnya keluarga ramli yang juga menjadi korban dalam insiden penembakan lainnya, mempersiapkan berkas untuk mendapatkan perlindungan dari lpsk.

keputusan ini diambil dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan mereka sebagai saksi dan korban dalam kasus yang melibatkan oknum bersenjata. 

Tag
Share