bacakoran.co

Duh! Harga Gabah di Banyuasin Anjlok Memasuki Musim Panen, Bagaimana Ini Pemerintah?

Petani ketika melakukan panen padi di sawah-kementan-

BACAKORAN.CO - Petani di Banyuasin, Sumatera Selatan, alami kenyataan pahit. Harga gabah anjlok saat memasuki masa panen. 

Hal itu diutarakan oleh Koordinator Penyuluh Kecamatan Suak Tapeh Ariyanto, Kabupaten Banyuasin. 

Menurutnya, harga Gabah Kering Panen (GKP) jatuh di bawah harga pemerintah saat memasuki musim panen. Ini merupakan sejumlah permasalahan yang dihadapi para petani. 

“Harga gabah saat ini masih jauh dari memadai," keluhnya. 

Kasi Kelembagaan Bidang Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banyuasin David Purwandi melaporkan bahwa harga gabah di wilayah tersebut hanya berkisar antara Rp5.300 hingga Rp5.800 per kilogram. 

BACA JUGA:Ini Langkah Kementan Wujudkan Swasembada Pangan di Tahun 2025

Kondisi ini diperparah dengan topografi lahan yang rendah serta tanggul yang belum optimal, menyebabkan genangan air di sawah saat musim hujan.  

Kepala Pusat Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Perkebunan Kuntoro Boga Andri saat meninjau operasional Oplah dan Brigade Pangan di Desa Lubuk Lancang, Kecamatan Suak Tapeh sempat  berdiskusi langsung dengan para petani di Lokasi BP Kecamatan Suak Tapeh. 


Padi yang sudah menguning mulai memasuki masa panen. Sayang, harga gabah sering dibawah ketentuan Pemerintah-kementan-

Dalam diskusi tersebut, Kuntoro menegaskan komitmennya untuk mengawal dan menyampaikan keluhan petani kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) guna segera memperbaiki tanggul serta saluran air. 

“Pemerintah telah menetapkan harga GKP sebesar Rp6.500/kg. Jika ada harga yang jatuh atau masalah lain, segera laporkan, termasuk jika membutuhkan bantuan lainnya segera sampaikan ke petugas," terangnya.

BACA JUGA:Kementan Yakini Produksi Padi Tahun 2025 Meningkat, Ini Langkah Yang Harus Diambil Bulog

Kuntoro berharap koordinasi lapangan yang kuat antara petani dan petugas di jajaran Kementeian dan Dinas dapat menciptakan solusi konkret untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) serta stabilisasi harga gabah.

Padahal, Pemerintah Kabupaten Banyuasin mencatat prestasi signifikan dalam produksi padi. 

Duh! Harga Gabah di Banyuasin Anjlok Memasuki Musim Panen, Bagaimana Ini Pemerintah?

Kumaidi

Kumaidi


bacakoran.co - petani di banyuasin, sumatera selatan, alami kenyataan pahit. harga gabah anjlok saat memasuki masa panen. 

hal itu diutarakan oleh koordinator penyuluh kecamatan suak tapeh ariyanto, kabupaten banyuasin. 

menurutnya, harga gabah kering panen (gkp) jatuh di bawah harga pemerintah saat memasuki musim panen. ini merupakan sejumlah permasalahan yang dihadapi para petani. 

“harga gabah saat ini masih jauh dari memadai," keluhnya. 

kasi kelembagaan bidang penyuluhan dinas tanaman pangan dan hortikultura kabupaten banyuasin david purwandi melaporkan bahwa harga gabah di wilayah tersebut hanya berkisar antara rp5.300 hingga rp5.800 per kilogram. 

kondisi ini diperparah dengan topografi lahan yang rendah serta tanggul yang belum optimal, menyebabkan genangan air di sawah saat musim hujan.  

kepala pusat badan standardisasi instrumen pertanian (bsip) perkebunan kuntoro boga andri saat meninjau operasional oplah dan brigade pangan di desa lubuk lancang, kecamatan suak tapeh sempat  berdiskusi langsung dengan para petani di lokasi bp kecamatan suak tapeh. 


padi yang sudah menguning mulai memasuki masa panen. sayang, harga gabah sering dibawah ketentuan pemerintah-kementan-

dalam diskusi tersebut, kuntoro menegaskan komitmennya untuk mengawal dan menyampaikan keluhan petani kepada dinas pekerjaan umum (pu) dan balai wilayah sungai (bws) guna segera memperbaiki tanggul serta saluran air. 

“pemerintah telah menetapkan harga gkp sebesar rp6.500/kg. jika ada harga yang jatuh atau masalah lain, segera laporkan, termasuk jika membutuhkan bantuan lainnya segera sampaikan ke petugas," terangnya.

kuntoro berharap koordinasi lapangan yang kuat antara petani dan petugas di jajaran kementeian dan dinas dapat menciptakan solusi konkret untuk meningkatkan indeks pertanaman (ip) serta stabilisasi harga gabah.

padahal, pemerintah kabupaten banyuasin mencatat prestasi signifikan dalam produksi padi. 

pada tahun 2024, luas panen padi mencapai 521,25 ribu hektare, meningkat 3,30 persen dari tahun 2023 yang sebesar 504,14 ribu hektare. 

produksi padi juga mengalami kenaikan menjadi 958.324 ton gkg pada tahun 2024 dibandingkan 920.413 ton pada tahun sebelumnya. 

produksi beras untuk konsumsi penduduk diperkirakan mencapai 1.632,35 ribu ton, naik 0,35 persen dari tahun sebelumnya. 

prestasi ini menempatkan kabupaten banyuasin sebagai penghasil padi terbesar di sumatera selatan dan peringkat keempat secara nasional. 

pemerintah daerah optimistis bahwa dengan pengawalan program yang baik dan perbaikan tata kelola air, kesejahteraan petani dapat terus ditingkatkan.

 

 

 

 

Tag
Share