Tega! Polisi Arogan Tabrak dan Tendang Pengendara Sampai Terluka di Prabumulih, Video Viral Gegerkan Warga

Kronologi insiden polisi arogan tendang pengendara motor Prabumulih--Ist
BACAKORAN.CO - Sebuah video yang memperlihatkan aksi kekerasan yang diduga dilakukan oleh oknum polisi di Prabumulih, Sumatera Selatan, viral di media sosial.
Dalam video tersebut, seorang pengendara motor tampak terjatuh dan terluka, setelah diduga ditabrak oleh oknum polisi, yang kemudian menendang korban dengan sangat kasar.
Insiden ini terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di seberang rumah dinas Walikota Prabumulih, pada Senin, 13 Januari 2025, dan telah mengundang kemarahan banyak pihak.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan seorang pria yang mengenakan kaos kerah merah terjatuh dengan hidung mengeluarkan darah.
BACA JUGA:Teridentifikasi, Polisi Buru Pembunuh Sandy Permana Pemain Sinetron Mak Lampir
Sementara itu, oknum polisi yang terlibat dalam insiden ini terlihat marah dan menendang korban meskipun korban sudah dalam posisi terjatuh di tanah.
Aksi kekerasan tersebut disaksikan oleh sejumlah warga yang tampak terkejut dan marah melihat perlakuan aparat terhadap warga sipil.
Seorang saksi mata, yang juga merupakan perekam video, menyuarakan kekecewaannya.
“Kenapa oknum polisi seperti itu? Tidak boleh seperti itu! Itu tidak manusiawi,” ucap wanita yang merekam kejadian tersebut dengan suara tegas.
BACA JUGA:Kebakaran Los Angeles Berujung Kecurangan, Polisi Tangkap Penjarah dan Oknum Petugas Damkar!
Dalam video, dia juga menyebutkan bahwa korban sudah terjatuh dan sepeda motornya terbalik, namun bukannya memberikan pertolongan, oknum polisi malah menendangnya.
Saksi lain dalam video tersebut menambahkan, "Ini sudah keterlaluan, Cak! Ini manusia, bukan binatang! Kamu sebagai aparat tidak boleh begitu!" kata seorang warga yang terekam dalam video.
Lihat postingan ini di Instagram
Video ini semakin viral setelah warga sekitar menyarankan untuk memviralkannya agar masyarakat bisa mengetahui peristiwa tersebut.
Dan memberi tekanan terhadap tindakan oknum polisi yang tidak sepatutnya dilakukan oleh seorang aparat negara.