bacakoran.co

Data Perceraian Mencengangkan Menag Nasaruddin, Para Penghulu Diberikan Tugas Tambahan Ini

Menag Nasaruddin Umar-Kemenag-

BACAKORAN.CO - Data kasus perceraian di Indonesia mencengangkan Menteri Agama alias Menag Nasaruddin Umar. 60 persen di antaranya terjadi pada pasangan yang baru berumur di bawah 5 tahun. 

Menag Nasaruddin prihatin dengan data ini. Sebab, kondisi ini membuat perempuan dan anak menjadi pihak paling terdampak. 

"Data menunjukkan bahwa percerarian di Indonesia 60% di antaranya dialami oleh pasangan dengan usia pernikahan di bawah lima tahun. Kalau sudah begini, yang pasti terkena dampak adalah perempuan dan anak," ungkapnya.

"Ini kita harus prihatin. Jadi penghulu, termasuk juga penyuluh, harus dapat memberikan edukasi dan konseling di wilayahnya masing-masing,” lanjut Menag.

BACA JUGA:Siap-Siap! Kemenag Buka Program Pendidikan Profesi Guru, Cek Tahapannya dan Penuhi 7 Persyaratan Ini

Iya, Menag Nasaruddin berharap penghulu memiliki peran dalam menekan angka perceraian. Caranya, dengan melibatkan diri untuk berkontribusi untuk mengedukasi masyarakat guna menurunkan angka perceraian. 

“Penghulu itu bukan saja mencatatkan nikah. Anda semua juga harus bisa mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pernikahan. Karenanya penting untuk menguasai cara berkomunikasi kepada masyarakat,” terang Menag Nasaruddin. 

Karena itu, Menag Nasaruddin mengapresiasi kegiatan Training Komunikasi dan Konseling untuk Penghulu Berbasis AI TalentDNA. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, mulai 13-14 Januari 2025.

“Bahkan saya penasaran bagaimana itu Artificial Inteligence (AI) digunakan dalam komunikasi," jelasnya.


Menag Nasaruddin mengapresiasi kegiatan Training Komunikasi dan Konseling untuk Penghulu Berbasis AI TalentDNA.-kemenag-

BACA JUGA:Mahasiswa Full Senyum! Kemenag Siapkan Beasiswa Kuliah Rp 1,1 Triliun

Menag menambahkan, dalam dunia yang semakin cepat saat ini, keterampilan komunikasi dengan memadukan teknologi seperti AI menjadi salah satu modal agar dapat menghadapi perubahan. 

“Saya berharap, kemampuan komunikasi yang diperoleh saat ini, dapat berdampak terhadap turunnya angka perceraian,” tegasnya.

Direktur Bina KUA dan Keluarga Kemenag Cecep Khairul Anwar menambahkan, kegiatan ini menjadi langkah awal untuk mewujudkan pendekatan bimbingan perkawinan (bimwin) yang lebih baik bagi masyarakat. 

Data Perceraian Mencengangkan Menag Nasaruddin, Para Penghulu Diberikan Tugas Tambahan Ini

Kumaidi

Kumaidi


bacakoran.co - data kasus perceraian di indonesia mencengangkan menteri agama alias menag nasaruddin umar. 60 persen di antaranya terjadi pada pasangan yang baru berumur di bawah 5 tahun. 

menag nasaruddin prihatin dengan data ini. sebab, kondisi ini membuat perempuan dan anak menjadi pihak paling terdampak. 

"data menunjukkan bahwa percerarian di indonesia 60% di antaranya dialami oleh pasangan dengan usia pernikahan di bawah lima tahun. kalau sudah begini, yang pasti terkena dampak adalah perempuan dan anak," ungkapnya.

"ini kita harus prihatin. jadi penghulu, termasuk juga penyuluh, harus dapat memberikan edukasi dan konseling di wilayahnya masing-masing,” lanjut menag.

iya, menag nasaruddin berharap penghulu memiliki peran dalam menekan angka perceraian. caranya, dengan melibatkan diri untuk berkontribusi untuk mengedukasi masyarakat guna menurunkan angka perceraian. 

“penghulu itu bukan saja mencatatkan nikah. anda semua juga harus bisa mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pernikahan. karenanya penting untuk menguasai cara berkomunikasi kepada masyarakat,” terang menag nasaruddin. 

karena itu, menag nasaruddin mengapresiasi kegiatan training komunikasi dan konseling untuk penghulu berbasis ai talentdna. kegiatan ini berlangsung selama dua hari, mulai 13-14 januari 2025.

“bahkan saya penasaran bagaimana itu artificial inteligence (ai) digunakan dalam komunikasi," jelasnya.


menag nasaruddin mengapresiasi kegiatan training komunikasi dan konseling untuk penghulu berbasis ai talentdna.-kemenag-

menag menambahkan, dalam dunia yang semakin cepat saat ini, keterampilan komunikasi dengan memadukan teknologi seperti ai menjadi salah satu modal agar dapat menghadapi perubahan. 

“saya berharap, kemampuan komunikasi yang diperoleh saat ini, dapat berdampak terhadap turunnya angka perceraian,” tegasnya.

direktur bina kua dan keluarga kemenag cecep khairul anwar menambahkan, kegiatan ini menjadi langkah awal untuk mewujudkan pendekatan bimbingan perkawinan (bimwin) yang lebih baik bagi masyarakat. 

“kita berharap ke depan, semua penghulu juga dapat dibekali pengetahuan dan kemampuan ini,” tuturnya.

metode ai talentdna yang diperkenalkan dalam pelatihan ini merupakan teknologi berbasis analisis perilaku dan pola pikir.

teknologi ini membantu mengidentifikasi karakter alami seseorang, sehingga para penghulu dapat memberikan konseling yang lebih personal dan efektif.

dalam pelatihan yang berlangsung di menara 165, jakarta, founder esq leadership center dan uag university ary ginanjar agustian, jadi pemateri. 

ary yang juga inisiator metode ai talentdna menyampaikan pentingnya toleransi dan harmonisasi dalam membangun peradaban. hal ini menurut ary harus dimulai dari keluarga.

Tag
Share