Moms Ajari Anak Kamu Mengenali Hal-hal Ini Untuk Mencegah Timbulnya Tantrum

Bacakoran.co - Anak dalam masa tumbuh kembang masih dalam masa kritis loh mom maka harus adanya perhatian yang cukup besar salah satunya adalah tantrum. Orang tua mana yang tidak panik ketika anaknya tantrum di tempat umum? Mereka akan melakukan segala cara supaya anaknya tenang dan tidak mengganggu kenyamanan orang di sekitarnya. Cara setiap orang tua mengatasi anak tantrum berbeda-beda. Ada yang mengajaknya berbicara empat mata dengan nada yang lembut namun tegas. Dan ada pula yang mengancam, membentak, atau bahkan mencubit anaknya agar diam. baca juga : TERBEBAS HUTANG! 7 kunci untuk mencapai kesehatan finansial Bagaimana cara mengatasi tantrum yang tepat tanpa menyakiti anak? Pada Rabu (24/8/2022), Tentang Anak mengadakan media gathering bertema "Cegah dan Atasi Tantrum pada Anak, Tingkatkan Performa Si Kecil di Sekolah". Ada beberapa pembicara yang dihadirkan, yaitu Fery Farhati, S.Psi., M.S (Bunda PAUD & Ketua TP PKK DKI Jakarta), Gianti Amanda, M.Psi. T., Montessori, Dipl. (Principal Early Childhood Education Tentang Anak). Grace E. Sameve, M.A, M.Psi, Psikolog (Principal Child Psychologist Tentang Anak), dan Grace Melia (Play Expert Tentang Anak), serta dr. Mesty Ariotedjo, SpA (Dokter Spesialis Anak & CEO Tentang Anak) sebagai moderator. Simak sampai akhir, ya! baca juga : PENTING! Begini Cara Menghitung Berat Badan Ideal untuk Kesehatan

1. Tantrum terjadi karena anak kesulitan mengekspresikan perasaannya

Menurut Fery, tantrum terjadi karena adanya ketidaknyamanan. Pada anak yang mana anak tidak bisa atau kesulitan mengekspresikan apa yang ia rasakan. Anak perlu dibantu supaya bisa mengenali emosinya. "Sayangnya, orang tua cenderung panik dan kesulitan berpikir secara tenang dan visioner ketika menghadapi anak yang emosinya meledak-ledak. Umumnya, orang tua akan mencari jalan pintas. Selain merasa malu bila kejadiannya di tempat umum, mereka takut dianggap sebagai orang tua yang tidak baik. Reaksi dan kecenderungan orang tua kebanyakan adalah berusaha membuat anaknya diam," jelasnya. baca juga : Bapak Bapak, Jangan Sungkan Lakukan Ini ke Istri Ya, Ternyata Banyak Manfaatnya Untuk Kesehatan Bahkan, ada yang menakut-nakuti atau mengancam agar emosi anak reda. Misalnya, mengancam meninggalkan anak atau berpura-pura berjalan menjauh supaya tangisnya berhenti.

2. Pemicu tantrum bermacam-macam

Penyebab tantrum bermacam-macam, mulai dari kelelahan fisik hingga masalah emosional. Misalnya, anak sudah lelah dan ingin pulang ke rumah. Tetapi orang tuanya masih betah di acara yang penuh dengan orang. "Sebelum membawa anak-anak ke tempat umum, kita harus memberi tahu mereka bahwa kita akan berada di lokasi yang banyak ketemu orang. Ketika mau berangkat, sampaikan nanti akan pulang jam sekian. Anak membutuhkan batasan yang jelas dan keteraturan dalam hidup," terang Fery. baca juga : Minuman Berenergi Merusak Kesehatan atau Meningkatkan Performa? ini Jawabannya Selain itu, orang tua bisa mencontohkan coping behavior yang tepat ketika menghadapi situasi yang tidak nyaman. Contohnya, ketika kendaraan terjebak kemacetan, alih-alih mengomel, orang tua bisa menyalakan musik. Anak akan melihat dan mempelajari bagaimana orang tuanya mengatasi masalah dengan tenang.

Moms Ajari Anak Kamu Mengenali Hal-hal Ini Untuk Mencegah Timbulnya Tantrum

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co - anak dalam masa tumbuh kembang masih dalam masa kritis loh mom maka harus adanya perhatian yang cukup besar salah satunya adalah tantrum. orang tua mana yang tidak panik ketika anaknya di tempat umum? mereka akan melakukan segala cara supaya anaknya tenang dan tidak mengganggu kenyamanan orang di sekitarnya. cara setiap orang tua mengatasi anak tantrum berbeda-beda. ada yang mengajaknya berbicara empat mata dengan nada yang lembut namun tegas. dan ada pula yang mengancam, membentak, atau bahkan mencubit anaknya agar diam. baca juga :  bagaimana cara mengatasi tantrum yang tepat tanpa menyakiti anak? pada rabu (24/8/2022), tentang anak mengadakan media gathering bertema "cegah dan atasi tantrum pada anak, tingkatkan performa si kecil di sekolah". ada beberapa pembicara yang dihadirkan, yaitu fery farhati, s.psi., m.s (bunda paud & ketua tp pkk dki jakarta), gianti amanda, m.psi. t., montessori, dipl. (principal early childhood education tentang anak). grace e. sameve, m.a, m.psi, psikolog (principal child psychologist tentang anak), dan grace melia (play expert tentang anak), serta dr. mesty ariotedjo, spa (dokter spesialis anak & ceo tentang anak) sebagai moderator. simak sampai akhir, ya! baca juga : 

1. tantrum terjadi karena anak kesulitan mengekspresikan perasaannya

menurut fery, tantrum terjadi karena adanya ketidaknyamanan. pada anak yang mana anak tidak bisa atau kesulitan mengekspresikan apa yang ia rasakan. anak perlu dibantu supaya bisa mengenali emosinya. "sayangnya, orang tua cenderung panik dan kesulitan berpikir secara tenang dan visioner ketika menghadapi anak yang emosinya meledak-ledak. umumnya, orang tua akan mencari jalan pintas. selain merasa malu bila kejadiannya di tempat umum, mereka takut dianggap sebagai orang tua yang tidak baik. reaksi dan kecenderungan orang tua kebanyakan adalah berusaha membuat anaknya diam," jelasnya. baca juga :  bahkan, ada yang menakut-nakuti atau mengancam agar emosi anak reda. misalnya, mengancam meninggalkan anak atau berpura-pura berjalan menjauh supaya tangisnya berhenti.

2. pemicu tantrum bermacam-macam

penyebab tantrum bermacam-macam, mulai dari kelelahan fisik hingga masalah emosional. misalnya, anak sudah lelah dan ingin pulang ke rumah. tetapi orang tuanya masih betah di acara yang penuh dengan orang. "sebelum membawa anak-anak ke tempat umum, kita harus memberi tahu mereka bahwa kita akan berada di lokasi yang banyak ketemu orang. ketika mau berangkat, sampaikan nanti akan pulang jam sekian. anak membutuhkan batasan yang jelas dan keteraturan dalam hidup," terang fery. baca juga :  selain itu, orang tua bisa mencontohkan coping behavior yang tepat ketika menghadapi situasi yang tidak nyaman. contohnya, ketika kendaraan terjebak kemacetan, alih-alih mengomel, orang tua bisa menyalakan musik. anak akan melihat dan mempelajari bagaimana orang tuanya mengatasi masalah dengan tenang.
Tag
Share