bacakoran.co - uswatun khasanah wanita asal blitar, jawa timur, menjadi sorotan publik setelah ditemukan secara mengenaskan di dalam koper di kabupaten ngawi.
kejadian ini mengejutkan banyak pihak terutama karena uswatun dikenal sebagai sosok yang berusaha menjalani hidup meski menghadapi berbagai tantangan.
akrab disapa ana adalah seorang ibu dari dua anak yang bekerja sebagai pemandu lagu di tempat karaoke.
ia telah menikah 3 kali dan 2 kali menjadi janda.
pernikahan pertama dan kedua berakhir dengan perceraian sementara pernikahan ketiganya dengan seorang pria asal tulungagung dilakukan secara siri.
dari pernikahan tersebut, uswatun belum dikaruniai anak.
ana dikenal sebagai pribadi yang mandiri dan kerap berpindah-pindah tempat kerja sesuai permintaan klien.
meski tidak menetap di satu tempat ia tetap memenuhi tanggung jawabnya sebagai ibu dan anak.
ana tinggal di sebuah rumah kos di blitar dan dikenal tidak memiliki banyak teman yang datang berkunjung ke tempat tinggalnya.
uswatun memiliki dua anak masing-masing berusia 10 dan 7 tahun.
ayahnya nur khalim mengungkapkan bahwa ia tidak banyak mengetahui detail kehidupan pernikahan putrinya.
namun nur khalim menegaskan bahwa uswatun adalah anak yang baik dan perhatian terhadap keluarga.
meski tidak tinggal serumah uswatun sering pulang untuk memberikan uang makan kepada orang tuanya dan anak-anaknya.
nur khalim juga menuturkan bahwa ia tidak pernah bertemu dengan suami ketiga uswatun selama setahun terakhir.
ketidakhadiran suami uswatun pada pemakaman istrinya menambah tanda tanya mengenai status hubungan mereka.
uswatun aktif di media sosial terutama tiktok tempat ia sering mengunggah foto dan video.
salah satu unggahan terakhirnya adalah foto dirinya mengenakan baju merah.
ia juga kerap membagikan ungkapan cinta terhadap sosok yang disebut nopa menunjukkan sisi emosional dan hubungan pribadinya.
jenazah uswatun ditemukan dalam kondisi tak utuh di dalam koper di pinggir jalan desa dadapan, ngawi, pada kamis, 23 januari 2025.
pemakamannya dilakukan di tempat pemakaman umum desa sidodadi, blitar, pada jumat malam.
proses penjemputan jenazah dari ngawi ke blitar berjalan lancar dan dihadiri oleh keluarga serta beberapa warga setempat yang turut memberikan penghormatan terakhir.
sadis, begini cara antok mutilasi uswatun hasanah di dalam kamar hotel, sudah siapkan koper besar
kejadian mengerikan terjadi di sebuah hotel di kota kediri ketika rochmat tri hartanto yang dikenal juga sebagai antok (32) melakukan terhadap uswatun hasanah (29).
potongan tubuh uswatun ditemukan dalam koper merah yang kemudian menghebohkan masyarakat setelah rekaman cctv menyebar luas di media sosial.
kronologi kejadian antok korban
pada minggu, 19 januari 2025, antok bersama uswatun check-in di kamar 301 hotel tersebut.
berdasarkan keterangan kombes farman dari polda , peristiwa tragis ini bermula dari pertengkaran yang berujung pada pembunuhan.
uswatun tewas dicekik oleh antok saat pertengkaran berlangsung.
setelah kejadian tersebut antok dilanda kebingungan tentang cara menghilangkan jejak kejahatannya.
ia memutuskan untuk memutilasi korban sebuah tindakan yang menghabiskan waktu sekitar lima jam.
antok kemudian menghubungi rekannya yang berinisial mam meminta bantuan untuk mengambil koper dari rumahnya di dusun banaran, gombang, tulungagung.
antok menyiapkan koper besar serta peralatan lain seperti plastik, lakban, dan pisau yang dibelinya di minimarket terdekat.
pada dini hari tanggal 20 januari 2025 antok mulai melakukan mutilasi karena tubuh uswatun tidak muat dimasukkan ke dalam koper secara utuh.
proses mutilasi dimulai dari bagian kepala diikuti potongan lainnya hingga akhirnya tubuh korban dapat dimasukkan ke dalam koper tersebut.
potongan tubuh ini kemudian dibawa ke rumah kosong milik nenek antok di tulungagung sebelum dibuang secara bertahap di berbagai lokasi.
pada tanggal 21 januari 2025 antok mengangkut koper yang telah diisolasi dengan lakban dan plastic wrap tersebut ke dalam bagasi mobil sewaan toyota avanza.
pembuangan potongan tubuh
antok mulai membuang potongan tubuh korban di beberapa lokasi berbeda. lokasi pertama berada di dusun dadapan, kecamatan kendal, kabupaten ngawi, sekitar pukul 22.00 wib.
pada malam yang sama, sekitar pukul 23.00 wib antok membuang bagian tubuh lainnya di hutan sampung, jalan raya parang, ponorogo.
rencana awalnya adalah membuang kepala korban di lokasi ini namun urung dilakukan karena insiden dengan kaca mobil.
pembuangan terakhir terjadi pada 22 januari 2025 ketika antok membuang bagian tubuh yang berisikan kepala korban di jalan raya desa gemahharjo, kecamatan watulimo, kabupaten trenggalek.
penemuan potongan tubuh uswatun dalam koper besar di tumpukan sampah desa dadapan, kecamatan kendal, ngawi, pada 23 januari 2025 mengejutkan warga sekitar.
yusuf ali seorang warga setempat melaporkan penemuan ini setelah membuka koper tersebut dan mendapati mayat tanpa kepala dan kaki.
keluarga uswatun yang tinggal di blitar segera menuju ngawi setelah mendapat kabar tersebut dan memastikan bahwa mayat tersebut adalah anggota keluarga mereka yang hilang.
penyelidikan intensif dilakukan oleh pihak kepolisian, yang akhirnya berhasil menangkap antok pada malam 26 januari 2025.