bacakoran.co

Oknum Polisi Diduga Aniaya Pemilik Empang di Takalar, Tak Terima Ditegur Mancing Tanpa Izin

Pemilik Empang Dipukul Oknum Polisi Setelah Menegur Mancing Tanpa Izin--IDN Times Sulsel

BACAKORAN.CO - Kasus penganiayaan kembali terjadi dan menimpa pemilik Empang di Dusun Soreang, Desa Soreang, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

Korban diketahui bernama Abdul Karim Dg Sau (53) dan menjadi korban penganiayaan oleh oknum polisi yang ditegurnya saat memancing di Empang miliknya tanpa izin.

Video setelah pemukulan ini juga diunggah di sosial media X @heraloebss, dan memperlihatkan sang pemilik empang terkapar setelah dianiaya oknum tersebut.

Dilansir dari Viva, peristiwa penganiayaan ini terjadi pada Minggu (26/1/2025) sekitar pukul 18.00 WITA, saat itu Abdul Karim melihat 4 orang tengah memancing di area yang sudah dipagari dan diberi tanda.

BACA JUGA:Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Warga, Kadis Perindakop Dinonaktifkan oleh Pemda Halmahera Barat

BACA JUGA:3 Pelaku Penganiayaan Driver Ojol dan Penumpang di Cimekar Bandung Diciduk Polisi, Ini Tampangnya

Ia pun menegur agar berhenti tapi tidak dihiraukan oleh keempat orang tersebut, karena kesal ia mendekati dan meneriaki dengan kata kasar dan salah satu dari mereka mengaku sebagai anggota polres Takalar.

"Saat saya tegur, mereka diam saja. Lalu saya mendekat dan berbicara dengan nada keras. Salah satu dari mereka bilang, 'Kamu tahu saya siapa? Saya dari Polres!'," ungkap Abdul Karim.

setelah tidak terima ditegur pria yang mengaku sebagai anggota polisi mengambil balok kayu dan memukul Karim sebanyak 3 kali dan mengenai tangan dan punggung.

Setelah melakukan pemukulan kepada Abdul Karim mereka berempat langsung melarikan diri.

BACA JUGA:Viral Video Dokter Koas Berulah Lagi, Ini Kronologi Penganiayaan Pegawai Makanan Diduga Dilakukan Fladiniyah

BACA JUGA:Kasus Penganiayaan di Ambon Kader GP Ansor Dibanting Oknum Polisi, Ini Kronologinya

"Saya sempat mengejar mereka meskipun dalam kondisi kesakitan. Namun, setelah sampai di Dusun Lampang, saya tak kuat lagi dan pingsan. Warga yang melihat kejadian itu langsung menolong dan membawa saya ke RSUD Padjonga Daeng Ngalle," jelasnya.

Dari Kejadian ini Abdul Karim dirawat di rumah sakit selama 2 hari karena sulit bernafas setelah mengalami pukulan di punggung dan rasa nyeri sehingga harus mengikat tubuh dengan kain untuk mengurangi rasa sakit.

Oknum Polisi Diduga Aniaya Pemilik Empang di Takalar, Tak Terima Ditegur Mancing Tanpa Izin

Yanti D.P

Yanti D.P


bacakoran.co - kasus penganiayaan kembali terjadi dan menimpa pemilik empang di dusun soreang, desa soreang, kecamatan mappakasunggu, kabupaten takalar, sulawesi selatan.

korban diketahui bernama abdul karim dg sau (53) dan menjadi korban penganiayaan oleh oknum polisi yang ditegurnya saat memancing di empang miliknya tanpa izin.

video setelah pemukulan ini juga diunggah di sosial media x @, dan memperlihatkan sang pemilik empang terkapar setelah dianiaya oknum tersebut.

dilansir dari , peristiwa penganiayaan ini terjadi pada minggu (26/1/2025) sekitar pukul 18.00 wita, saat itu abdul karim melihat 4 orang tengah memancing di area yang sudah dipagari dan diberi tanda.

ia pun menegur agar berhenti tapi tidak dihiraukan oleh keempat orang tersebut, karena kesal ia mendekati dan meneriaki dengan kata kasar dan salah satu dari mereka mengaku sebagai anggota polres takalar.

"saat saya tegur, mereka diam saja. lalu saya mendekat dan berbicara dengan nada keras. salah satu dari mereka bilang, 'kamu tahu saya siapa? saya dari polres!'," ungkap abdul karim.

setelah tidak terima ditegur pria yang mengaku sebagai anggota polisi mengambil balok kayu dan memukul karim sebanyak 3 kali dan mengenai tangan dan punggung.

setelah melakukan pemukulan kepada abdul karim mereka berempat langsung melarikan diri.

"saya sempat mengejar mereka meskipun dalam kondisi kesakitan. namun, setelah sampai di dusun lampang, saya tak kuat lagi dan pingsan. warga yang melihat kejadian itu langsung menolong dan membawa saya ke rsud padjonga daeng ngalle," jelasnya.

dari kejadian ini abdul karim dirawat di rumah sakit selama 2 hari karena sulit bernafas setelah mengalami pukulan di punggung dan rasa nyeri sehingga harus mengikat tubuh dengan kain untuk mengurangi rasa sakit.

kapolres takalar, akbp gotam hidayat, mengonfirmasi bahwa laporan sudah diterima dan kasus ini tengah ditangani oleh propam polres takalar.

"oknum polisi berpangkat briptu yang bertugas di polsek mappakasunggu saat ini sedang diperiksa oleh propam," ungkap kapolres.

Tag
Share