bacakoran.co

Perang Dagang 2.0 Dimulai, Guncang Perekonomian Dunia! Apa Efeknya bagi Indonesia?

Perang dagang 2.0 di bawah pemerintahan Donald Trump dimulai dengan diterapkannya tarif impor baru bagi Kanada, Meksiko dan China yang berpotensi guncang ekonomi dunia, termasuk Indonesia.--istimewa

BACAKORAN.CO – Amerika Serikat (AS) kembali memantik ketegangan ekonomi global dengan menerapkan tarif impor baru terhadap China, Meksiko, dan Kanada.

Kebijakan ini rencananya mulai berlaku Selasa (4/1/2025) waktu setempat.

Keputusan ini muncul setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menetapkan bea masuk 25 persen untuk produk dari

Meksiko dan Kanada, serta 10 persen untuk produk dari China.

BACA JUGA:Investor Gelisah, Kebijakan Tarif Impor Trump Guncang Wall Street, Begini Dampaknya ke Perekonomian!

BACA JUGA:Kanada Balas Donald Trump! Kenakan Tarif 25 Persen Pada Produk Impor AS

Kebijakan tersebut menandai dimulainya Perang Dagang 2.0 di bawah pemerintahan Trump, yang berpotensi mengguncang perekonomian dunia, termasuk Indonesia.

Dampak Kebijakan Trump bagi Indonesia

Sejumlah analis memperingatkan jika langkah ini tidak hanya merugikan negara-negara yang menjadi target tarif, tetapi juga negara lain, termasuk Indonesia.

Ekspor Indonesia Berisiko Tertekan

BACA JUGA:Donald Trump Komentari tabrakan Maut Antara Pesawat Penumpang Dengan Helikopter Militer Black Hawk

BACA JUGA:Trump Tegaskan Kesalahan Obama dalam Insiden Tragis di Langit Washington, Desak Reformasi Penerbangan

- Jika barang-barang ekspor Indonesia ke AS dan China menjadi lebih mahal akibat kebijakan ini, permintaan bisa menurun drastis.

- Dalam beberapa tahun terakhir, ekspor Indonesia ke AS melonjak 15,3 persen di era Trump, dari US$16,14 miliar (2016) menjadi US$18,62 miliar (2020).

Perang Dagang 2.0 Dimulai, Guncang Perekonomian Dunia! Apa Efeknya bagi Indonesia?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – amerika serikat (as) kembali memantik ketegangan ekonomi global dengan menerapkan terhadap china, meksiko, dan kanada.

kebijakan ini rencananya mulai berlaku selasa (4/1/2025) waktu setempat.

keputusan ini muncul setelah presiden as menandatangani perintah eksekutif yang menetapkan bea masuk 25 persen untuk produk dari

meksiko dan kanada, serta 10 persen untuk produk dari china.

kebijakan tersebut menandai dimulainya perang dagang 2.0 di bawah pemerintahan trump, yang berpotensi mengguncang perekonomian dunia, termasuk indonesia.

dampak kebijakan trump bagi indonesia

sejumlah analis memperingatkan jika langkah ini tidak hanya merugikan negara-negara yang menjadi target tarif, tetapi juga negara lain, termasuk indonesia.

ekspor indonesia berisiko tertekan

- jika barang-barang ekspor indonesia ke as dan china menjadi lebih mahal akibat kebijakan ini, permintaan bisa menurun drastis.

- dalam beberapa tahun terakhir, ekspor indonesia ke as melonjak 15,3 persen di era trump, dari us$16,14 miliar (2016) menjadi us$18,62 miliar (2020).

jika tarif ini memperburuk perdagangan global, ekspor indonesia bisa terpukul.  

- salah satu cara mengatasi ini adalah mendevaluasi rupiah, tetapi langkah ini bisa berdampak negatif pada perusahaan yang memiliki utang dalam dolar as.  

potensi berkurangnya investasi as ke indonesia

- selama kepemimpinan trump periode pertama (2017-2020), investasi asing langsung (fdi) dari as ke indonesia terus menurun.

- data bkpm mencatat, pada 2017, investasi as di indonesia mencapai us$1,99 miliar, tetapi anjlok menjadi us$0,75 miliar pada 2020.

- jika tren ini berlanjut di pemerintahan trump yang kedua, maka pembangunan infrastruktur, penciptaan lapangan kerja, dan transfer teknologi di indonesia bisa melambat.

perlu strategi untuk bertahan!

dengan ketidakpastian global yang meningkat, indonesia perlu mengambil langkah-langkah strategis, seperti mencari pasar ekspor baru, memperkuat industri domestik, dan mengurangi ketergantungan terhadap investasi asing dari as.

untuk diketahui, jika tarif impor baru as ini benar-benar diberlakukan, dampaknya akan sangat terasa bagi perusahaan-perusahaan di indeks s&p 500.

para analis dari barclays memperkirakan bahwa kebijakan ini bisa mengurangi pendapatan perusahaan-perusahaan di s&p 500 hingga 2,8%, termasuk akibat potensi aksi balasan dari negara-negara yang terdampak.

di sisi lain, para ekonom di goldman sachs memprediksi bahwa tarif menyeluruh terhadap kanada dan meksiko akan berdampak serius bagi ekonomi as:

- inflasi inti bisa meningkat sebesar 0,7 persen

- produk domestik bruto (pdb) as terancam turun sebesar 0,4 persen

kenaikan tarif impor berisiko membuat harga barang lebih mahal, yang bisa mendorong kenaikan inflasi.

Tag
Share