bacakoran.co

Diduga Lalai Daftar PDSS Ratusan Siswa MAN 2 Palembang Terancam Gagal SNBP, Tanggapan Guru Bikin Geram!

Siswa eligible MAN 2 Palembang gagal SNBP karena PDSS error--Ist

BACAKORAN.CO - Sebanyak 111 siswa MAN 2 Palembang yang masuk kategori eligible terancam gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.

Penyebabnya, data mereka belum masuk ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sebelum batas akhir pendaftaran pada 31 Januari 2025.

Kondisi ini memicu kekecewaan besar dari siswa dan orang tua, terutama setelah mendengar alasan dari pihak sekolah yang menyebut kendala teknis sebagai penyebab utama.

Banyak yang mempertanyakan mengapa masalah ini bisa terjadi, padahal pengisian PDSS sudah menjadi rutinitas tahunan.

BACA JUGA:Top Choice 2025, Inilah Daftar 22 Fakultas Kedokteran Terbaik di Indonesia Paling Diminati SNBP-SNBT

BACA JUGA:Top Choice! 21 Referensi Universitas Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi EduRank untuk SNBP-SNBT 2025

Wakil Kepala MAN 2 Palembang Bidang Kurikulum, Bunyamin, M.Pd, menjelaskan bahwa pengisian PDSS terdiri dari empat tahap.

Yakni registrasi sekolah, pengisian data siswa, pengisian kurikulum, dan upload nilai.

Sayangnya, proses ini mengalami hambatan akibat traffic tinggi di sistem.

"Data sudah lengkap, tinggal diupload. Tapi karena banyak yang akses, kami tidak bisa upload," ujarnya saat ditemui di MAN 2 Palembang, Selasa (4/2/2025).

BACA JUGA:20 Peringkat Teratas Universitas Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi EduRank 2025, Cek Sebelum SNBP-SNBT!

BACA JUGA:3 Universitas Jurusan Psikologi Terbaik di Indonesia yang Wajib Kamu Pilih Saat Daftar SNBP-SNBT Tahun Ini

Tak hanya itu, beberapa data siswa juga mengalami ketidaksesuaian dengan sistem, yang membuat validasi memakan waktu hingga seminggu.

Saat akhirnya berhasil diperbaiki, muncul kendala baru: beberapa siswa terlambat membuat akun, sehingga proses pengisian data tertunda.

Diduga Lalai Daftar PDSS Ratusan Siswa MAN 2 Palembang Terancam Gagal SNBP, Tanggapan Guru Bikin Geram!

Ainun

Ainun


bacakoran.co - sebanyak 111 siswa man 2 palembang yang masuk kategori eligible terancam gagal mengikuti seleksi nasional berdasarkan prestasi () 2025.

penyebabnya, data mereka belum masuk ke pangkalan data sekolah dan siswa (pdss) sebelum batas akhir pendaftaran pada 31 januari 2025.

kondisi ini memicu kekecewaan besar dari siswa dan orang tua, terutama setelah mendengar alasan dari pihak yang menyebut kendala teknis sebagai penyebab utama.

banyak yang mempertanyakan mengapa masalah ini bisa terjadi, padahal pengisian pdss sudah menjadi rutinitas tahunan.

wakil kepala man 2 palembang bidang kurikulum, bunyamin, m.pd, menjelaskan bahwa pengisian pdss terdiri dari empat tahap.

yakni registrasi sekolah, pengisian data siswa, pengisian kurikulum, dan upload nilai.

sayangnya, proses ini mengalami hambatan akibat tinggi di sistem.

"data sudah lengkap, tinggal diupload. tapi karena banyak yang akses, kami tidak bisa upload," ujarnya saat ditemui di man 2 palembang, selasa (4/2/2025).

tak hanya itu, beberapa data siswa juga mengalami ketidaksesuaian dengan sistem, yang membuat validasi memakan waktu hingga seminggu.

saat akhirnya berhasil diperbaiki, muncul kendala baru: beberapa siswa terlambat membuat akun, sehingga proses pengisian data tertunda.

"ketika semua sudah siap diunggah, server kembali error karena traffic yang padat. kami sudah mencoba berulang kali hingga batas waktu berakhir, tetapi tetap gagal," lanjutnya.  

menanggapi masalah ini, pihak sekolah telah mengajukan aduan dan menerima jawaban bahwa tidak ada perpanjangan waktu.

alternatif yang diberikan adalah para siswa harus mengikuti jalur tes utbk-.

namun, setelah melakukan diskusi dengan lebih dari 100 sekolah lain yang mengalami kendala serupa, pihak sekolah akhirnya mengajukan pengaduan langsung ke jakarta.

kementerian pun memberikan sinyal bahwa pengisian pdss mungkin akan dibuka kembali dalam waktu dekat.

"kami masih menunggu informasi resmi, apakah akan ada kesempatan untuk upload nilai atau tidak," kata bunyamin. 

masalah ini memancing emosi banyak pihak.

orang tua dan siswa mempertanyakan apakah benar kesalahan murni ada pada sistem.

atau justru ada kelalaian dari pihak sekolah dalam mengantisipasi kendala teknis.

"kalau setiap tahun pengisian pdss dilakukan, kenapa tahun ini bisa gagal? bukankah ini bisa diantisipasi sejak awal?" ungkap salah satu orang tua siswa.

pihak sekolah membantah bahwa ini akibat ketidaksiapan mereka.

"bukan karena gagap teknologi, ini murni masalah sistem. tahun-tahun sebelumnya lancar, tahun ini berbeda," tegas bunyamin.

meski begitu, para siswa yang terdampak kini hanya bisa berharap agar ada solusi dari kementerian.

sehingga mereka tetap bisa mengikuti snbp tanpa harus melewati jalur tes yang lebih .

Tag
Share