bacakoran.co

Trump Main Api dengan Indonesia Tutup USAID, Dampaknya Gak Main-main Lho!

Penutupan USAID oleh Trump berdampak besar pada program kesehatan Indonesia-Gambar Ist-

BACAKORAN.CO - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah resmi menutup United States Agency for International Development (USAID).

Hal ini jadi sebuah langkah yang memicu kekhawatiran di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Penutupan USAID ini berdampak signifikan pada berbagai program bantuan yang selama ini didanai oleh badan tersebut.

Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa penutupan USAID akan berdampak besar pada program kesehatan di Indonesia.

BACA JUGA:Mahmoud Abbas Tolak Keras Rencana Donald Trump ‘Ambil Alih’ Gaza: Hak Palestina Tak Bisa Dinegosiasi!

BACA JUGA:Tarif Impor Baru AS Ditunda, Trump Beri Meksiko ‘Napas Lega’, Tapi Cuma Sebulan, Ini Alasannya!

USAID telah memberikan bantuan sekitar 100 juta dolar AS atau sekitar Rp1 triliun untuk berbagai proyek kesehatan di Indonesia, termasuk program vaksinasi polio dan penanganan wabah penyakit menular.

Untuk mengatasi kekurangan dana akibat penutupan USAID, Menkes Budi menyatakan bahwa pihaknya akan mencari donor lain.

Budi juga mengajak para investor untuk berinvestasi di sektor kesehatan Indonesia, mengingat potensi besar yang dimiliki sektor ini.

Penutupan USAID oleh Trump dianggap sebagai langkah kontroversial yang dapat mengganggu berbagai program bantuan internasional.

BACA JUGA:Investor Gelisah, Kebijakan Tarif Impor Trump Guncang Wall Street, Begini Dampaknya ke Perekonomian!

BACA JUGA:Kanada Balas Donald Trump! Kenakan Tarif 25 Persen Pada Produk Impor AS

Banyak pihak yang menilai bahwa keputusan ini dapat menghambat upaya penanganan masalah kesehatan global dan mengurangi dukungan bagi negara-negara berkembang.

Dengan demikian, Indonesia harus segera mencari solusi alternatif untuk memastikan keberlanjutan program-program kesehatan yang selama ini didukung oleh USAID.

Trump Main Api dengan Indonesia Tutup USAID, Dampaknya Gak Main-main Lho!

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co - presiden amerika serikat telah resmi menutup united states agency for international development (usaid).

hal ini jadi sebuah langkah yang memicu kekhawatiran di berbagai negara, termasuk indonesia.

penutupan usaid ini berdampak signifikan pada berbagai program bantuan yang selama ini didanai oleh badan tersebut.

menteri kesehatan indonesia, budi gunadi sadikin, mengungkapkan bahwa penutupan usaid akan berdampak besar pada program kesehatan di indonesia.

usaid telah memberikan bantuan sekitar 100 juta dolar as atau sekitar rp1 triliun untuk berbagai proyek kesehatan di indonesia, termasuk program vaksinasi polio dan penanganan wabah penyakit menular.

untuk mengatasi kekurangan dana akibat penutupan usaid, menkes budi menyatakan bahwa pihaknya akan mencari donor lain.

budi juga mengajak para investor untuk berinvestasi di sektor kesehatan indonesia, mengingat potensi besar yang dimiliki sektor ini.

penutupan usaid oleh trump dianggap sebagai langkah kontroversial yang dapat mengganggu berbagai program bantuan internasional.

banyak pihak yang menilai bahwa keputusan ini dapat menghambat upaya penanganan masalah kesehatan global dan mengurangi dukungan bagi negara-negara berkembang.

dengan demikian, indonesia harus segera mencari solusi alternatif untuk memastikan keberlanjutan program-program kesehatan yang selama ini didukung oleh usaid.

bahkan baru-baru ini trump juga mengusung rencana untuk ambil alih gaza, berikut selengkapnya.

presiden palestina, mahmoud abbas, dengan tegas menolak rencana kontroversial presiden as donald trump, yang ingin "mengambil alih"  dan merelokasi warga palestina ke tempat lain.

abbas menegaskan bahwa hak-hak  bukan untuk dinegosiasikan dan menyebut rencana ini sebagai pelanggaran hukum internasional.  

dalam pernyataan resminya yang dikutip dari afp dan anadolu agency, kamis (6/2/2025), abbas bersama para pemimpin palestina menyatakan penolakan keras terhadap upaya mengusir rakyat palestina dari tanah mereka sendiri.  

"kami tidak akan membiarkan hak-hak rakyat kami, yang telah kami perjuangkan selama puluhan tahun, dilanggar begitu saja," tegas abbas.  

rencana ini diumumkan trump saat konferensi pers bersama perdana menteri israel, benjamin netanyahu, di gedung putih pada selasa (4/2) waktu setempat.

trump menyatakan bahwa as akan "mengambil alih" jalur gaza dan mengembangkannya secara ekonomi, setelah merelokasi warganya ke tempat lain.  

pernyataan ini sontak menuai reaksi keras dari berbagai pihak, terutama palestina.

abbas langsung menegaskan bahwa gaza adalah bagian tak terpisahkan dari tanah palestina, bersama dengan tepi barat dan yerusalem timur. 

"hak-hak warga palestina adalah sah dan tidak bisa dinegosiasikan. tidak ada seorang pun yang berhak menentukan masa depan rakyat palestina selain organisasi pembebasan palestina (plo), sebagai badan perwakilan resmi dan sah rakyat palestina," ujar abbas.  

merespons ancaman ini, abbas mendesak sekretaris jenderal pbb, antonio guterres, serta dewan keamanan pbb untuk turun tangan dan menegakkan resolusi internasional guna melindungi hak-hak rakyat palestina.  

di sisi lain, sekretaris jenderal plo, hussein al-sheikh, juga mengecam rencana trump yang ingin merelokasi warga gaza ke negara lain, seperti mesir atau yordania.

menurutnya, upaya ini hanyalah bentuk lain dari pengusiran massal yang jelas-jelas bertentangan dengan hak asasi manusia.  

"kami menolak semua upaya untuk mengusir warga palestina dari tanah air mereka sendiri," tegas al-sheikh.  

keputusan trump ini dinilai tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga berpotensi memicu ketidakstabilan besar di kawasan timur tengah.

palestina bersikeras bahwa tidak akan ada perdamaian tanpa berdirinya negara palestina yang berdaulat, dengan yerusalem timur sebagai ibu kotanya.  

banyak pihak percaya bahwa rencana ini hanya akan semakin memperburuk konflik yang sudah berlangsung lama.

langkah trump dianggap sebagai bentuk dukungan terbuka terhadap israel dan mengabaikan hak-hak rakyat palestina yang telah lama diperjuangkan.  

penolakan keras abbas dan para pemimpin palestina menjadi sinyal bahwa rakyat palestina tidak akan tinggal diam menghadapi ancaman ini.

kini, dunia internasional menunggu bagaimana sikap pbb dan negara-negara lain dalam merespons langkah yang dianggap sebagai pengkhianatan terhadap keadilan dan kemanusiaan ini.  

Tag
Share