Pendapatan BPJS Kesehatan Tembus Rp329 T, Tapi Beban Jaminan Ikut Membengkak, Sinyal Iuran Segera Naik?

BPJS Kesehatan catatkan pendapatan mencapai Rp329 T, namun beban jaminan justru membengkak di tengah rencana kenaikan tarif iuran.--istimewa
BACAKORAN.CO – Pendapatan fantastis berhasil dibukukan BPJS Kesehatan, mencapai Rp329,96 triliun pada 2024.
Rinciannya, Rp166 triliun dari iuran peserta dan Rp163,96 triliun dari penerimaan lainnya.
Namun, di balik angka besar tersebut, beban jaminan kesehatan juga ikut membengkak, bahkan melebihi pendapatan iuran.
Direktur BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menegaskan, kondisi keuangan masih aman dan sehat hingga akhir 2025.
BACA JUGA:Karyawan PT Timah Dwi Citra Weni yang Viral Hina Honorer dan Pasien BPJS Akhirnya Dipecat!
"Saya tegaskan, BPJS Kesehatan tidak akan bangkrut dan tidak ada gagal bayar. Berita yang beredar di media sosial itu tidak benar!" ujar Ghufron.
Pendapatan Naik, Tapi Beban Jaminan Juga Meningkat
Pendapatan iuran BPJS Kesehatan terus meningkat dari tahun ke tahun.
Pada 2023, total pendapatan iuran mencapai Rp151,7 triliun, sementara pada 2024, angkanya naik menjadi Rp165,34 triliun dengan tingkat kolektibilitas 98,77 persen.
BACA JUGA:PT Timah Ambil Langkah Tegas, Karyawan Dipecat Usai Viral Video Sindiran BPJS Honorer
BACA JUGA:Nasib Wenny Myzon di Ujung Tanduk! Panik Minta Maaf Setelah Hina Honorer Pakai BPJS, Bakal Dipecat?
Namun, di sisi lain, beban jaminan kesehatan melonjak signifikan, di mana pada 2023 sebesar Rp158,85 triliun, dan di 2024 sebesar Rp174,9 triliun.
Artinya, beban jaminan kesehatan melebihi pendapatan iuran, menciptakan defisit Rp9,56 triliun pada 2024, lebih besar dibanding defisit Rp7,15 triliun di 2023.