bacakoran.co – pendapatan fantastis berhasil dibukukan , mencapai rp329,96 triliun pada 2024.
rinciannya, rp166 triliun dari iuran peserta dan rp163,96 triliun dari penerimaan lainnya.
namun, di balik angka besar tersebut, beban jaminan kesehatan juga ikut membengkak, bahkan melebihi pendapatan iuran.
direktur bpjs kesehatan menegaskan, kondisi keuangan masih aman dan sehat hingga akhir 2025.
"saya tegaskan, bpjs kesehatan tidak akan bangkrut dan tidak ada gagal bayar. berita yang beredar di media sosial itu tidak benar!" ujar ghufron.
pendapatan naik, tapi beban jaminan juga meningkat
pendapatan iuran bpjs kesehatan terus meningkat dari tahun ke tahun.
pada 2023, total pendapatan iuran mencapai rp151,7 triliun, sementara pada 2024, angkanya naik menjadi rp165,34 triliun dengan tingkat kolektibilitas 98,77 persen.
namun, di sisi lain, beban jaminan kesehatan melonjak signifikan, di mana pada 2023 sebesar rp158,85 triliun, dan di 2024 sebesar rp174,9 triliun.
artinya, beban jaminan kesehatan melebihi pendapatan iuran, menciptakan defisit rp9,56 triliun pada 2024, lebih besar dibanding defisit rp7,15 triliun di 2023.
kondisi ini juga membuat rasio klaim perbandingan antara penerimaan dan beban jaminan menembus 104,72 persen di 2023 dan meningkat menjadi 105,78 persen di 2024.
"jadi, pengeluaran kita sudah lebih besar dari dana yang diterima. namun, bpjs masih dalam kondisi sehat karena ada cadangan aset dari tahun-tahun sebelumnya," jelas ghufron.
bagaimana prospek bpjs kesehatan ke depan?
meski beban jaminan terus meningkat, bpjs kesehatan masih memiliki aset neto sebesar rp49,5 triliun.
angka ini cukup untuk membayar klaim hingga 3,4 bulan ke depan.
namun, ghufron mengingatkan jika pengeluaran terus membengkak, sedangkan pendapatan stagnan dan inflasi tidak terkontrol, maka risiko keuangan bpjs kesehatan ke depan bisa semakin besar.
"kalau belanja semakin tinggi sementara pendapatan tetap, maka suatu saat nanti dana yang ada bisa tidak cukup," pungkasnya.