BACAKORAN.CO - Baru-baru masyarakat Indonesia dan mahasiswa dihebohkan dengan kabar isu pemangkasan anggaran pendidikan.
Kabar tersebut menyebutkan bahwa sejumlah beasiswa seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) dan Beasiswa ADIK akan terpengaruh oleh efisiensi anggaran yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikti-Saintek).
Sekretaris Jenderal Kemendikti-Saintek, Togar M Simatupang dengan tegas membantah informasi tersebut.
Dia menegaskan bahwa program beasiswa tidak termasuk dalam rencana efisiensi anggaran pemerintah.
BACA JUGA:Akhirnya Muncul ke Publik, Kades Kohod Minta Maaf atas Kegaduhan Pagar Laut Tangerang: Akui Kesalahan?
BACA JUGA:Parah! Terungkap Modus Vadel Badjideh Bujuk Rayu LM untuk Berhubungan Intim dan Janji Nikahi
"Belanja sosial, khususnya beasiswa, tidak menjadi bagian dari program efisiensi," ungkap Togar.
Pernyataan ini didukung oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani yang menegaskan bahwa anggaran untuk beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) serta beasiswa di Kementerian Agama tidak akan dipotong.
"Beasiswa yang saat ini berjalan, termasuk untuk 40.030 siswa penerima LPDP di Kemendikti-Saintek, tetap aman," jelas Sri Mulyani, pada Jumat (14/2/2025).
Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan bahwa anggaran untuk KIP Kuliah pada tahun 2025 yang mencapai Rp 14,698 triliun dengan target 1.040.192 mahasiswa tidak akan mengalami pengurangan.
BACA JUGA:Finally! Vadel Badjideh Ditahan Polisi Terkait Kasus Tindakan Asusila Anak Nikita Mirzani
BACA JUGA:SPPI Batch 3 Bikin Kecewa! Sistem Pendaftaran Bermasalah, Warga Net Protes Keras
"Anggaran tersebut tidak terkena pemotongan dan tidak dikurangi," ujarnya.
Dia juga mengimbau para mahasiswa penerima beasiswa untuk tetap tenang dan melanjutkan studi mereka tanpa rasa khawatir.
Dampak Efisiensi Anggaran, Sri Mulyani Pastikan Beasiswa KIP Kuliah Aman: Tidak Terkena Pemotongan!
Deby Tri
Deby Tri
bacakoran.co - baru-baru masyarakat indonesia dan dihebohkan dengan kabar isu pemangkasan anggaran pendidikan.
kabar tersebut menyebutkan bahwa sejumlah beasiswa seperti kartu indonesia pintar (kip) kuliah, beasiswa pendidikan indonesia (bpi) dan beasiswa adik akan terpengaruh oleh efisiensi anggaran yang dilakukan oleh kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi (kemendikti-saintek).
sekretaris jenderal kemendikti-saintek, togar m simatupang dengan tegas membantah informasi tersebut.
dia menegaskan bahwa program tidak termasuk dalam rencana efisiensi anggaran pemerintah.
"belanja sosial, khususnya beasiswa, tidak menjadi bagian dari program efisiensi," ungkap togar.
pernyataan ini didukung oleh menteri keuangan, yang menegaskan bahwa anggaran untuk beasiswa lembaga pengelola dana pendidikan (lpdp) serta beasiswa di kementerian agama tidak akan dipotong.
"beasiswa yang saat ini berjalan, termasuk untuk 40.030 siswa penerima lpdp di kemendikti-saintek, tetap aman," jelas sri mulyani, pada jumat (14/2/2025).
lebih lanjut, sri mulyani menjelaskan bahwa anggaran untuk kip kuliah pada tahun 2025 yang mencapai rp 14,698 triliun dengan target 1.040.192 mahasiswa tidak akan mengalami pengurangan.
"anggaran tersebut tidak terkena pemotongan dan tidak dikurangi," ujarnya.
dia juga mengimbau para mahasiswa penerima beasiswa untuk tetap tenang dan melanjutkan studi mereka tanpa rasa khawatir.
selain itu, kepala komunikasi kepresidenan (pco) hasan nasbi juga memastikan bahwa biaya operasional perguruan tinggi negeri (ptn) tidak akan terdampak oleh efisiensi anggaran.
"pemerintah menjamin bahwa layanan pendidikan, termasuk operasional perguruan tinggi, tidak akan terpengaruh. kip dan beasiswa-beasiswa lainnya akan tetap berlanjut," tegasnya.
dengan demikian para penerima beasiswa dan masyarakat tidak perlu khawatir akan adanya pemangkasan anggaran yang berimbas pada program-program pendidikan.
pemerintah telah memberikan jaminan bahwa komitmen untuk mendukung pendidikan tetap menjadi prioritas utama.