bacakoran.co

Tagar #KaburAjaDulu Masih Menggema di Medsos, Ini Beberapa Negara Eropa dengan Lapangan Kerja Terbanyak

Tagar #kaburajadulu masih ramai di media sosial --ist

BACAKORAN.CO - Di media sosial tagar #KaburAjaDulu masih menggema dengan banyaknya warganet yang bersuara .

Tagar #KaburAjaDulu menjadi simbol protes dari masyarakat Indonesia yang kecewa dengan kondisi negara yang semakin kacau. 

Banyak orang merasa sulit mencari pekerjaan dan aturan pemerintah dianggap kurang tepat. 

Hal ini mendorong sejumlah masyarakat terutama generasi muda untuk memilih meninggalkan Indonesia dan mencari kehidupan baru di luar negeri.

BACA JUGA:Menaker Yassierli Tanggapi Tagar #KaburAjaDulu: Bukan Kabur, tapi Cari Peluang!

BACA JUGA:Viral di Medsos Seruan Tagar #KaburAjaDulu, Ternyata ini Awal Mulanya

Namun apakah semudah itu mencari pekerjaan di luar negeri?

Eropa ternyata menjadi salah satu benua yang menawarkan peluang kerja terutama di sektor teknologi informasi (IT). 

Menurut data dari Eurostat yang dilansir oleh CNBC Indonesia, pada tahun 2024, sekitar 57,5 persen bisnis di Uni Eropa diperkirakan akan kesulitan merekrut spesialis IT.

Selama 10 tahun terakhir, kesenjangan antara permintaan dan ketersediaan tenaga kerja di bidang IT meningkat sebesar 20 persen. 

BACA JUGA:Heboh! Prabowo Jadi Alumni Pertama #KaburAjaDulu dari Indonesia, Netizen Singgung Pencetus Trend Paling Sepuh

BACA JUGA:Hendak Ambil Sandal, Ar Rahim Terpleset dan Terbawa Arus, Peristiwanya Disaksikan Saudara Kembarnya Ar Rahman

Data dari Euro News menunjukkan bahwa 68 persen perusahaan besar tidak dapat memenuhi kebutuhan tenaga IT mereka. 

Perusahaan menengah dan kecil juga mengalami hal serupa, dengan persentase masing-masing 59,2 persen dan 53,4 persen.

Tagar #KaburAjaDulu Masih Menggema di Medsos, Ini Beberapa Negara Eropa dengan Lapangan Kerja Terbanyak

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - di media sosial tagar masih menggema dengan banyaknya warganet yang bersuara .

tagar #kaburajadulu menjadi simbol protes dari masyarakat yang kecewa dengan kondisi negara yang semakin kacau. 

banyak orang merasa sulit mencari pekerjaan dan aturan pemerintah dianggap kurang tepat. 

hal ini mendorong sejumlah masyarakat terutama  untuk memilih meninggalkan indonesia dan mencari kehidupan baru di luar negeri.

namun apakah semudah itu mencari pekerjaan di luar negeri?

eropa ternyata menjadi salah satu benua yang menawarkan peluang kerja terutama di sektor teknologi informasi (it). 

menurut data dari eurostat yang dilansir oleh cnbc indonesia, pada tahun 2024, sekitar 57,5 persen bisnis di uni eropa diperkirakan akan kesulitan merekrut spesialis it.

selama 10 tahun terakhir, kesenjangan antara permintaan dan ketersediaan tenaga kerja di bidang it meningkat sebesar 20 persen. 

data dari euro news menunjukkan bahwa 68 persen perusahaan besar tidak dapat memenuhi kebutuhan tenaga it mereka. 

perusahaan menengah dan kecil juga mengalami hal serupa, dengan persentase masing-masing 59,2 persen dan 53,4 persen.

negara-negara seperti jerman, republik ceko, malta, austria, dan luksemburg memimpin dalam hal kebutuhan tenaga kerja it. 

persentase ketidakmampuan untuk mengisi posisi ini lebih tinggi di perusahaan besar, dengan 84 persen di malta, 80 persen di jerman dan 79 persen di republik ceko. 

slovenia, austria, luksemburg, latvia, hungaria, dan kroasia juga menghadapi tantangan serupa.

ada beberapa faktor yang menyebabkan sulitnya perekrutan tenaga it, antara lain kurangnya pelamar kualifikasi yang tidak memenuhi standar, pengalaman kerja yang minim, serta ekspektasi gaji yang tinggi dari para calon pekerja.

menurut prospek ekonomi digital oecd 2024, gaji di sektor it telah melampaui rata-rata upah di eropa selama dekade terakhir.

meskipun tampak menjanjikan, bekerja di luar negeri tentu memerlukan persiapan matang. 

calon pekerja harus memastikan kualifikasi dan pengalaman mereka sesuai dengan kebutuhan perusahaan di luar negeri. 

selain itu memahami budaya kerja dan persyaratan hukum di negara tujuan juga menjadi faktor penting untuk dipertimbangkan sebelum memutuskan "kabur" ke negeri orang. 

Tag
Share