bacakoran.co

Viral Unggahan Putra Mahkota Keraton Solo di Medsos: Nyesel Gabung Republik

Unggahan Story KGPAA Hamangkunegoro putra mahkota Kasunanan Surakarta menjadi sorotan usai ungkapkan kekecewaan RI--Kolase Bacakoran/instagram @kgpaa.hamangkunegoro.

BACAKORAN.CO - KGPAA Hamangkunegoro yang dikenal sebagai putra mahkota dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat baru-baru ini menarik perhatian publik melalui unggahan di akun Instagram pribadinya. 

Dalam unggahan tersebut, ia menyampaikan rasa penyesalan atas bergabungnya Kraton Surakarta ke dalam Republik Indonesia. 

Unggahan ini menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen dan media.

Pada hari Jumat, 28 Februari, KGPAA Hamangkunegoro membagikan sebuah Story Instagram yang mencantumkan kalimat singkat namun tajam, "Nyesek Gabung Republik." Unggahan ini segera memicu reaksi dari para pengikutnya. 

BACA JUGA:Efek Boikot Produk Israel! KFC Indonesia Dikabarkan PHK Sepihak, Menaker Siap Bertindak!

BACA JUGA:Unik, Jamaah Umroh Indonesia Kenakan Jilbab dan Bros Bunga Matahari, Netizen: Insya Allah Pulang Panen Kuaci

Sebelumnya, pada hari Kamis, 27 Februari, ia juga menuliskan kritik lainnya dengan menyatakan, "Percuma Republik kalau cuma untuk membohongi."

Banyak pihak yang berspekulasi bahwa pernyataan dari Putra Mahkota Keraton Solo ini dipicu oleh kasus korupsi yang melibatkan pengelolaan minyak mentah oleh oknum Pertamina, di mana ditemukan adanya pengoplosan bahan bakar dari pertalite menjadi pertamax. 

Kasus ini telah menimbulkan keprihatinan yang mendalam di tengah masyarakat dan tampaknya juga menjadi perhatian bagi KGPAA Hamangkunegoro.

Selain itu dalam unggahannya, KGPAA Hamangkunegoro juga membagikan tangkapan layar dari akun X milik Dandhy Laksono yang disertai dengan tagar #kaburajadulu. 

BACA JUGA:Wakapolres Taliabu Diduga Selingkuh dengan Anggota DPRD, Kini Ditahan Polda Malut!

BACA JUGA:Ahok Tanggapi Kemungkinan Panggilan Kejagung Terkait Kasus Korupsi Pertamina: Harus Melibatkan Pihak Terkait

Tagar ini seakan memperkuat pernyataan kekecewaannya terhadap situasi yang sedang terjadi.

Namun demikian hingga artikel ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi atau klarifikasi dari KGPAA Hamangkunegoro terkait unggahannya di media sosial tersebut. 

Korupsi Pertamina: Kerugian Negara Triliunan Rupiah, 9 Tersangka Diungkap!

Viral Unggahan Putra Mahkota Keraton Solo di Medsos: Nyesel Gabung Republik

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - kgpaa hamangkunegoro yang dikenal sebagai putra mahkota dari kasunanan hadiningrat baru-baru ini menarik perhatian publik melalui unggahan di akun instagram pribadinya. 

dalam tersebut, ia menyampaikan rasa penyesalan atas bergabungnya kraton surakarta ke dalam republik indonesia. 

unggahan ini menjadi perbincangan hangat di kalangan dan media.

pada hari jumat, 28 februari, kgpaa hamangkunegoro membagikan sebuah story instagram yang mencantumkan kalimat singkat namun tajam, "nyesek gabung republik." unggahan ini segera memicu reaksi dari para pengikutnya. 

sebelumnya, pada hari kamis, 27 februari, ia juga menuliskan kritik lainnya dengan menyatakan, "percuma republik kalau cuma untuk membohongi."

banyak pihak yang berspekulasi bahwa pernyataan dari putra mahkota keraton solo ini dipicu oleh kasus korupsi yang melibatkan pengelolaan minyak mentah oleh oknum pertamina, di mana ditemukan adanya pengoplosan bahan bakar dari pertalite menjadi pertamax. 

kasus ini telah menimbulkan keprihatinan yang mendalam di tengah masyarakat dan tampaknya juga menjadi perhatian bagi kgpaa hamangkunegoro.

selain itu dalam unggahannya, kgpaa hamangkunegoro juga membagikan tangkapan layar dari akun x milik dandhy laksono yang disertai dengan tagar #kaburajadulu. 

tagar ini seakan memperkuat pernyataan kekecewaannya terhadap situasi yang sedang terjadi.

namun demikian hingga artikel ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi atau klarifikasi dari kgpaa hamangkunegoro terkait unggahannya di media sosial tersebut. 

korupsi pertamina: kerugian negara triliunan rupiah, 9 tersangka diungkap!

indonesia tidak baik-baik saja setelah kejaksaan agung (kejagung) menetapkan sembilan tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengelolaan minyak mentah dan produk kilang pt pertamina periode 2018-2023.

direktur penyidikan jaksa agung muda bidang tindak pidana khusus kejagung, abdul qohar, menjelaskan bahwa sembilan tersangka tersebut terdiri atas enam pejabat  patra niaga dan tiga pihak swasta.

kejagung menetapkan dua tersangka baru, yaitu maya kusmaya (direktur pemasaran pusat dan niaga pt pertamina patra niaga) dan edward corne (vp trading produk pt pertamina patra niaga).

"penyidik telah menemukan bukti yang cukup bahwa kedua tersangka itu diduga melakukan tindak pidana bersama-sama dengan tujuh tersangka yang kemarin telah kami sampaikan," ujarnya dalam konferensi pers, rabu (26/2), dikutip  dari cnn indonesia, kamis (27/2). 

berikut ini daftar lengkap sembilan tersangka kasus  minyak mentah pertamina:

1. riva siahaan selaku direktur utama pt pertamina patra niaga.

2. sani dinar saifuddin selaku direktur feedstock and product optimization pt kilang pertamina internasional.

3. yoki firnandi selaku direktur utama pt pertamina internasional shipping.

4. agus purwono selaku vp feedstock management pt kilang  international.

5. muhammad kerry andrianto riza selaku beneficialy owner pt navigator khatulistiwa.

6. dimas werhaspati selaku komisaris pt navigator khatulistiwa dan komisaris pt. jenggala maritim.

7. gading ramadhan joedo selaku komisaris pt jengga maritim dan direktur pt orbit terminal merak.

8. maya kusmaya selaku direktur pemasaran pusat dan niaga pt pertamina patra niaga.

9. edward corne selaku vp trading produk pertamina patra niaga.

kejagung menyatakan bahwa total kerugian negara dalam kasus korupsi ini mencapai rp193,7 triliun.

rincian kerugian negara meliputi sekitar rp35 triliun dari ekspor minyak mentah dalam negeri dan sekitar rp2,7 triliun dari impor  mentah melalui dmut/broker.

kerugian negara juga meliputi sekitar rp9 triliun dari impor bbm melalui dmut/broker, sekitar rp126 triliun dari kompensasi (2023), dan sekitar rp21 triliun dari subsidi (2023).

perhitungan kerugian tersebut hanya mencakup  negara selama satu tahun. 

total kerugian sebenarnya yang dialami negara masih belum diketahui.

Tag
Share