bacakoran.co - badan narkotika nasional () bersama polri berhasil menyita 1,2 ton narkoba dalam operasi besar-besaran sejak awal tahun 2025.

dari pengungkapan ini, total barang narkotika yang diamankan mencapai 4,1 ton, dengan nilai estimasi rp2,72 triliun.

keberhasilan ini diyakini telah menyelamatkan lebih dari 11 juta jiwa dari bahaya narkoba.

dalam periode 1 januari – 27 februari 2025, aparat gabungan dari bnn, polri, djn bea cukai, dan djn imigrasi berhasil mengungkap 6.881 kasus narkoba di berbagai wilayah di indonesia.

dari operasi tersebut, berikut rincian narkotika yang disita:

- sabu: 1,28 ton  

- ekstasi: 138,7 kg (setara 346.959 butir)  

- ganja: 493 kg  

- kokain: 3,4 kg  

- tembakau sintetis (gorila): 1,6 ton  

- obat keras ilegal: 2,19 juta butir (total berat 659,9 kg)

total keseluruhan barang bukti yang diamankan mencapai 4,1 ton narkotika.

modus operasi sindikat narkoba

dari berbagai kasus yang diungkap, ditemukan beberapa yang digunakan para pelaku, antara lain:  

1. pengiriman antar provinsi via jalur darat dari sumatera ke pulau jawa.  

2. penyelundupan via laut, baik melalui selat malaka, samudera hindia, hingga pantai selatan sumatera.  

3. penyelundupan internasional menggunakan kargo, ekspedisi resmi, dan kurir dengan teknik penyamaran.  

4. pabrik narkoba tersembunyi (clandestine laboratory) di perumahan mewah, salah satunya yang ditemukan di bogor dengan sistem keamanan ketat.  

kasus besar yang terungkap

sejumlah pengungkapan besar berhasil dilakukan oleh aparat, antara lain:

- 3 februari 2025: 1,1 ton tembakau sintetis disita di bogor, dengan tersangka h, hp, dan aa.  

- 7 februari 2025: 323 kg sabu disita di lhokseumawe dan aceh tamiang, dengan tersangka i, i, dan m.  

- 17 februari 2025: 120 kg sabu disita di asahan, bengkalis, dan dumai, dengan tersangka mnh, sk, dan as.  

- 24 februari 2025: 56 kg sabu disita di langkat, dengan tersangka ah.  

- 1 januari 2025: 612 kg tembakau sintetis disita di bekasi, dengan tersangka dy dan as. 

selain itu, sebanyak 16 warga negara asing (wna) dari amerika, jerman, turki, australia, dan lituania ikut terlibat dalam jaringan narkoba yang berhasil diungkap ini.

meskipun keberhasilan ini menjadi prestasi besar, bnn dan menegaskan bahwa indonesia masih menjadi target empuk peredaran narkoba internasional.

oleh karena itu, pemerintah dan aparat keamanan terus memperkuat strategi pemberantasan dengan meningkatkan kerja sama internasional, memperketat jalur distribusi, serta mengoptimalkan rehabilitasi bagi para pengguna.

masyarakat juga diimbau untuk berperan aktif dalam melaporkan aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan peredaran narkoba.

perang melawan narkoba tidak hanya menjadi tugas aparat, tetapi juga tanggung jawab bersama demi menyelamatkan generasi bangsa.