bacakoran.co

Kejagung Jamin Kualitas Pertamax dan Ingin Masyarakat Tak Tinggalkan Pertamina, Jampidsus: Sesuai Standar

Kejaksaan Agung Jamin Kualitas Pertamax dan Jampidsus Ungkap Telah Sesuai Standar --DetikNews

BACAKORAN.CO - Setelah merasa dibohongi akan kualitas pertamax masyarakat banyak beralih ke BBM lain.

Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Febrie Adriansyah, kali ini memastikan saat ini produk Pertamina telah memenuhi standar.

Ini di ungkapnya setelah mengetahui Pertamina telah menguji BBMnya.

"Karena kita juga koordinasi ke Pertamina dan ini sudah dilakukan oleh Pertamina untuk memastikan, menguji produk Pertamina dan produk-produk lain yang menjadi konsumsi masyarakat itu sudah memenuhi standar," kata Febrie, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, dilansir dari Bacakoran.co dari Disway.id, Kamis (6/3/2025).

BACA JUGA:Korupsi BBM Oplosan, Apa Aset Pertamina Bakal Disita? Ini Kata Kejagung!

BACA JUGA:Azka dan Nada Tuai Hujatan Usai Promosikan Pertamina di Media Sosial, Warganet: Keluarga Corbuzzer Beraksi

Itulah yang membuat Febrie menghimbau dan ingin masyarakat tidak khawatir mengenai produk Pertamina tersebut.

"Saya sampaikan bahwa untuk masyarakat jangan khawatir untuk pembelian produk di Pertamina," jelas dia.

Ia ingin masyarakat tetap menjaga Pertamina apalagi saat hari raya idul Fitri tiba masyarakat membutuhkan banyak bahan bakar untuk para pemudik.

"Maka kami pastikan, kami sudah meminta untuk Pertamina dan secara terbuka untuk menguji produknya. Dan saya dengar ini sudah dilakukan. Kepada masyarakat, kami imbau jangan tinggalkan Pertamina. Karena kita harus tetap mencintai produk kita sendiri," ujarnya.

BACA JUGA:Pertamina Bantah BBM Oplosan, Tegaskan Pertamax Sesuai Standar, Netizen Minta Dicek Lembaga Independen

BACA JUGA:Pertamina Dihantam Skandal Korupsi BBM! Dirut Minta Maaf, Masyarakat Yakin Mau Maafin?

Sebelumnya kabar bahan bakar minyak (BBM) Pertamax yang diduga dioplos tengah ramai diperbincangkan di media sosial (medsos).

Banyak pengguna kendaraan merasa performa mesin mereka menurun, konsumsi bahan bakar lebih boros, hingga mengalami suara "mbrebet" setelah menggunakan Pertamax.

Kejagung Jamin Kualitas Pertamax dan Ingin Masyarakat Tak Tinggalkan Pertamina, Jampidsus: Sesuai Standar

Yanti D.P

Yanti D.P


bacakoran.co - setelah merasa dibohongi akan kualitas pertamax masyarakat banyak beralih ke bbm lain.

jaksa agung muda bidang pidana khusus (jampidsus) kejagung febrie adriansyah, kali ini memastikan saat ini produk pertamina telah memenuhi standar.

ini di ungkapnya setelah mengetahui pertamina telah menguji bbmnya.

"karena kita juga koordinasi ke pertamina dan ini sudah dilakukan oleh pertamina untuk memastikan, menguji produk pertamina dan produk-produk lain yang menjadi konsumsi masyarakat itu sudah memenuhi standar," kata febrie, di kompleks parlemen, senayan, jakarta pusat, dilansir dari bacakoran.co dari , kamis (6/3/2025).

itulah yang membuat febrie menghimbau dan ingin masyarakat tidak khawatir mengenai produk pertamina tersebut.

"saya sampaikan bahwa untuk masyarakat jangan khawatir untuk pembelian produk di pertamina," jelas dia.

ia ingin masyarakat tetap menjaga pertamina apalagi saat hari raya idul fitri tiba masyarakat membutuhkan banyak bahan bakar untuk para pemudik.

"maka kami pastikan, kami sudah meminta untuk pertamina dan secara terbuka untuk menguji produknya. dan saya dengar ini sudah dilakukan. kepada masyarakat, kami imbau jangan tinggalkan pertamina. karena kita harus tetap mencintai produk kita sendiri," ujarnya.

sebelumnya kabar bahan bakar minyak (bbm)  tengah ramai diperbincangkan di media sosial (medsos).

banyak pengguna kendaraan merasa performa mesin mereka menurun, konsumsi bahan bakar lebih boros, hingga mengalami suara "mbrebet" setelah menggunakan pertamax.

kehebohan ini muncul seiring mencuatnya kasus korupsi tata kelola minyak mentah .

di mana, para pelaku mengoplos pertamax dari pertalite. 

netizen kecewa: “rasanya kayak pertalite!”

berita ini langsung menyulut kemarahan netizen, terutama mereka yang setia menggunakan pertamax.

istilah "pertamax rasa pertalite" pun ramai diunggah di berbagai platform, seperti facebook, x (twitter), dan instagram.

@bagustrij di facebook menulis: "terjawab sudah, selama ini pertamax memang bermasalah!"

@budisetiawan mengaku sudah lama beralih ke spbu swasta.

"saya sejak tahun lalu pindah ke merek sebelah. soalnya pakai pertamax tarikan gas motor terasa berat dan mbrebet. begitu pindah, tarikan lebih enteng. apakah ini gara-gara oplosan?" cetusnya.

@rehanputra menuntut audit menyeluruh: "pantes aja motor tetap berat tarikannya dan boros! mafia minyak makin berani! pak presiden, tolong audit semua pejabat pertamina!"

pertamina angkat bicara: "blending itu legal, oplosan tidak!"

menanggapi isu ini, pt pertamina dengan tegas membantah tuduhan bahwa pertamax yang dijual di pasaran adalah bbm oplosan.

"isu yang menyebutkan pertamax sebagai bbm oplosan itu tidak benar," ujar fadjar djoko santoso, vice president corporate communication pertamina.

fadjar menjelaskan jika ada perbedaan mendasar antara blending dan oplosan:

blending merupakan proses pencampuran bahan bakar sesuai standar industri untuk mencapai kadar oktan yang diinginkan.

sedangkan pplosan merupakan pencampuran ilegal yang tidak sesuai regulasi dan berpotensi merugikan konsumen.

menurutnya, proses blending bbm diatur dan diawasi ketat agar tetap memenuhi standar yang berlaku.

namun, dugaan korupsi dalam pengadaan ron 92 (pertamax) telah mencoreng tata kelola industri migas di indonesia.

skandal bbm: petinggi pertamina & mafia minyak terjerat!

kejaksaan agung (kejagung) telah mengungkap modus korupsi yang melibatkan pejabat pertamina dan pihak swasta.

pejabat pertamina yang jadi tersangka:

- riva siahaan (rs) – direktur utama pt pertamina patra niaga

- sani dinar saifuddin (sds) – direktur feedstock and product optimization pt kilang pertamina internasional

- yoki firnandi (yf) – direktur utama pt pertamina international shipping

- agus purwono (ap) – vp feedstock management pt kilang pertamina internasional

pihak swasta yang terlibat:

- muhammad kerry andrianto riza (mkan) – beneficial owner pt navigator khatulistiwa

- dimas werhaspati (dw) – komisaris pt navigator khatulistiwa & pt jenggala maritim

- gading ramadhan joedo (yrj) – komisaris pt jenggala maritim & direktur pt orbit terminal merak

kejagung menemukan jika tersangka rs membeli bbm dengan ron lebih rendah (ron 90 atau pertalite), lalu mencampurnya di storage/depo hingga mencapai ron 92 (pertamax).

"tersangka rs membeli ron 90 atau lebih rendah, lalu melakukan blending ilegal di storage menjadi ron 92. hal ini tidak diperbolehkan," tegas direktur penyidikan jampidsus kejagung, abdul qohar.

Tag
Share