BACAKORAN.CO - Seorang santri berusia 15 tahun di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, tewas setelah dianiaya oleh anak pemilik ponpes.
Pelaku, yang berinisial FH, langsung menyerahkan diri ke polisi setelah mengetahui korban meninggal dunia.
Peristiwa tragis ini bermula ketika korban diketahui menerobos masuk ke asrama putri pondok pesantren.
Salah seorang guru perempuan yang memergokinya mencoba menghentikan aksi tersebut.
BACA JUGA:Kemenag Serahkan SK Izin Ponpes Syuhratul Islam Gelumbang Bersama SK 42 Ponpes Lainnya, Ini Rinciannya
BACA JUGA:Kecelakaan Mobil Hiace Rombongan Ponpes Sukorejo dan Truk di Pantura Probolinggo, Begini Kronologisnya
Namun, korban yang panik justru melakukan penyerangan terhadap guru tersebut dan melarikan diri sambil membawa senjata tajam.
Di tengah perjalanan, korban bertemu dengan pelaku FH, yang merupakan anak dari pemilik pondok pesantren.
Terjadilah perkelahian antara keduanya, yang akhirnya berujung pada tewasnya korban.
Santri malang itu sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis, tetapi nyawanya tidak tertolong.
Setelah mengetahui korban meninggal, pelaku FH langsung menyerahkan diri ke Polsek Ibun.
BACA JUGA:Pemilik Ponpes Ad-Diniyah Duren Sawit Ditahan Polisi atas Dugaan Tindak Asusila Terhadap Santri!
BACA JUGA:Viral! Akun IG Pemilik Ponpes Digeruduk Netizen, Seusai Gus Miftah Mengolok-olok Penjual Es Teh di Magelang
Polisi kemudian menetapkannya sebagai tersangka dan saat ini FH telah resmi ditahan.
Tragis! Anak Pemilik Ponpes Aniaya Santri hingga Tewas, Begini Kronologinya
Ainun
Ainun
bacakoran.co - seorang berusia 15 tahun di sebuah pondok pesantren di kecamatan ibun, kabupaten bandung, tewas setelah dianiaya oleh anak pemilik ponpes.
pelaku, yang berinisial fh, langsung menyerahkan diri ke polisi setelah mengetahui korban meninggal dunia.
peristiwa tragis ini bermula ketika korban diketahui menerobos masuk ke asrama putri pondok .
salah seorang guru perempuan yang memergokinya mencoba menghentikan aksi tersebut.
namun, korban yang panik justru melakukan penyerangan terhadap guru tersebut dan melarikan diri sambil membawa senjata tajam.
di tengah perjalanan, korban bertemu dengan fh, yang merupakan anak dari pemilik pondok pesantren.
terjadilah perkelahian antara keduanya, yang akhirnya berujung pada tewasnya korban.
santri malang itu sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis, tetapi nyawanya tidak tertolong.
setelah mengetahui korban meninggal, pelaku fh langsung menyerahkan diri ke polsek ibun.
polisi kemudian menetapkannya sebagai tersangka dan saat ini fh telah resmi ditahan.
pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif pasti di balik penganiayaan tersebut.
polisi juga menunggu proses pemulihan guru perempuan yang menjadi korban penyerangan oleh yang tewas, guna mendapatkan keterangan lebih lanjut.
kasus ini masih terus dikembangkan oleh pihak kepolisian.
tragedi ini menjadi perhatian publik dan menimbulkan banyak pertanyaan terkait keamanan serta pengawasan di lingkungan pondok pesantren.