Menag Ubah Rentang Libur Lebaran 2025: Harap Bisa Kurangi Kemacetan Lalu Lintas Saat Mudik, Ini Jadwalnya!

Menag ubah rentang libur lebaran agar lebih longgar--Kolase (sumber: freepik dan Instagram aboutjakpus)
BACAKORAN.CO - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengubah rentang libur lebaran bagi para pelajar dari tanggal 24 Maret menjadi tanggal 21 Maret 2025.
Perubahan rentang libur lebaran ini diharapkan akan memberi dampak baik pada perjalanan mudik, terutama dalam area lalu lintas sehingga dapat mengurangi kemacetan.
Langkah ini juga menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk pulang ke kampung halaman lebih awal sebelum hari raya tiba.
“Dengan rentang perjalanan mudik ini nanti akan lebih panjang, kurang lebih 20 hari. Jadi bisa lebih panjang untuk masyarakat, bisa dipakai untuk mengurai kemacetan yang bisa terjadi,” ujar Nasaruddin Menag dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (11/3/2025).
BACA JUGA:Arsenal Mulus ke Babak 8 Besar Liga Champions, Arteta: Gak Masalah ke Madrid!
Sebelumnya, pada rapat Koordinasi Lintas Sektoral Kesiapan Pengamanan Idul Fitri 1446 H/2025 yang berlangsung di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK), Jakarta pada Senin (11/3), libur lebaran bagi anak sekolah akan berlangsung selama 20 hari.
Perubahan rentang waktu libur ini mengac pada sekolah madrasah yang telah meliburkan peserta didiknya sejak Jumat, 21 Maret 2025.
"Nah, kalau musim liburnya diperpanjang menjadi 21 (Maret) sampai tanggal 8 (April) itu, berarti sekitar 20 harian liburnya ya, itu sudah termasuk libur bersama," lanjut Nasaruddin.
Nasaruddin berpendapat, bahwa akan ada sekitar 52 persen dari total penduduk Indonesia tahun ini diperkirakan melakukan perjalanan mudik Lebaran sehingga akan membuat kepadatan luar biasa di jalan raya.
"Jika semua orang pulang di waktu yang bersamaan, tentu akan banyak masalah lalu lintas yang timbul," kata Nasaruddin.
Hal ini juga diupayakan sebagai sarana dalam membantu pihak lalu lintas dalam melancarkan arus mudik dan mengoptimalkan masjid sebagai posko dalam perjalanan mudik Lebaran di jalur-jalur yang kerap dilalui pemudik.