Parah! Setelah Pertamax, Kini Gas Elpiji Oplosan Bikin Rugi Masyarakat Besar-Besaran

Setelah Pertamax Kini Polisi Ungkap Gas Elpiji Oplosan--Ist
BACAKORAN.CO - Kasus gas elpiji oplosan kembali mencoreng kepercayaan masyarakat terhadap distribusi energi di Indonesia.
Setelah heboh dugaan kerugian negara akibat Pertamina, kini praktik ilegal penyuntikan gas elpiji bersubsidi ke tabung non-subsidi terbongkar di beberapa daerah.
Polisi telah menetapkan lima tersangka atas kasus ini dengan barang bukti mencapai ribuan tabung gas.
Dari hasil pengungkapan di tiga lokasi berbeda Bogor, Bekasi, dan Tegal terungkap bahwa para pelaku memiliki modus operandi yang hampir serupa.
BACA JUGA:Skandal Pertamax Oplos, Konsumen Pertamina Kabur ke SPBU Tetangga, Pertashop Terancam Bangkrut!
BACA JUGA:Waduh, Sopir Truk Tangki BBM Diduga Oplos Pertamax
Mereka membeli gas elpiji subsidi 3 kg dalam jumlah besar dari berbagai pengecer.
Kemudian menyuntikkannya ke tabung gas 12 kg non-subsidi menggunakan alat modifikasi seperti regulator khusus dan batu es.
"Total barang bukti yang sudah kami sita dari tiga TKP ada 1.797 tabung gas, satu set alat suntik, segel tabung LPG 12 kg, regulator, serta beberapa unit kendaraan operasional seperti truk dan mobil pickup," ujar pihak kepolisian dalam konferensi pers.
Tabung gas hasil oplosan tersebut kemudian dijual ke masyarakat dengan harga non-subsidi, meskipun isi gasnya jauh di bawah standar yang seharusnya.
BACA JUGA:Gegara Pertamax Oplosan, Dirut Pertamina Curhat Ramai Dihujat, Tanggapi Begini!
BACA JUGA:Heboh, Mobil Mati Mendadak Diduga Gegara Pertamax Tercampur Air, Begini Klarifikasi Pertamina
Akibatnya, masyarakat tidak hanya dirugikan secara finansial, tetapi juga terancam keselamatannya karena kualitas gas yang tidak sesuai standar.
Dari penghitungan awal, kerugian yang ditimbulkan akibat kasus ini bisa mencapai miliaran rupiah.